Liputan6.com, Jakarta Koleksi medali Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Kembali bertambah. Rizki Juniansyah menjadi atlet selanjutnya yang mendapatkan medali emas di cabang olahraga angkat besi kategori 73 kg putra.
Tidak hanya meraih medali emas, Rizki Juniansyah juga mencetak sejarah baru dalam olahraga angkat besi. Angkatan clean and jerk-nya yang mencapai 199 kg memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh lifter China, Shi Zhiyong, di Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga
Prestasi di Olimpiade Paris 2024 ini menegaskan ketangguhan Rizki dan kemampuannya untuk bersaing di level dunia.
Advertisement
Torehan medai emas dan rekor dunia di cabang olahraga angkat besi ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak dalam hal pembibitan dan pembinaan atlet sejak dini.
Salah satu dukungan berasal dari BUMN. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN tidak ragu untuk terus mendukung aktivitas yang populer di tengah masyarakat, salah satunya melalui olahraga.
Erick menegaskan dukungan BUMN pada olahraga sudah terbukti memberikan manfaat dan itu berjalan tanpa paksaan pihak manapun.
Dukungan itu merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR) BUMN.
Dukungan Pupuk Indonesia
Di angkat besi, dukungan dari Pupuk Indonesia juga sukses meloloskan atletnya ke Olimpiade 2024 Paris. Serta sukses melakukan regenerasi dengan menggelar kejurnas angkat besi.
PT Pupuk Indonesia (Persero) bersama tiga anak perusahaannya yaitu Petrokimia Gresik, Pupuk Kalimantan Timur, dan Pupuk Sriwidjaja Palembang tercatat mulai memberikan dukungan berupa pembinaan serta pengembangan para atlet atau lifter angkat besi nasional sejak 2022 atau 3 tahun yang lalu.
Pembinaan serta pengembangan para lifter angkat besi melalui penyelenggaraan Kejuaraan Nasional Angkat Besi baik kelas remaja maupun kelas dewasa. Oleh karena itu, Pupuk Indonesia berharap melalui kegiatan ini dapat melahirkan atlet-atlet atau lifter muda berprestasi yang dapat mengharumkan nama bangsa di masa akan datang, sehingga dukungan kegiatan ini menjadi bentuk kontribusi Pupuk Indonesia Grup pada negara.
Pupuk Indonesia telah mendukung regenerasi atlet angkat besi sejak 2022. Perusahaan berharap kegiatan ini menjadi salah satu wadah untuk membina sekaligus mengembangkan para talenta angkat besi mulai dari remaja hingga dewasa.
Pasalnya, para lifter daerah mampu merasakan atmosfer pertandingan yang cukup ketat bersaing dengan para lifter Pelatnas yang menjadi andalan Tim Angkat Besi Indonesia di tingkat internasional.
Kompetisi Nasional
Pupuk Indonesia juga pernah mendukung Kejurnas Angkat Besi Pupuk Indonesia 2024. Ini, merupakan event ketiga yang digelar Pupuk Indonesia Grup sejak tahun 2022. Setidaknya terdapat sejumlah prestasi yang diraih oleh atlet angkat besi antara lain, berhasil meraih 1 medali perak dan 2 medali perunggu pada Olympic Games Tokyo Juli 2021.
Lalu meraih 6 medali emas pada kejuaraan IWF Junior World Championships di Athena Yunani pada bulan Mei 2022, serta meraih 12 medali emas, 7 medali perak, dan 10 medali perunggu pada kejuaraan Islamic Solidarity Games di Konya Turki pada bulan Agustus 2022.
Prestasi yang paling terbaru diraih oleh Kevin Andrian Ramadhan yakni 3 medali emas di kancah internasional tepatnya EGATS CUP, serta 3 medali emas Kejurnas PPLP 2024, 3 medali emas Kejurnas Youth & Junior Pupuk Indonesia Surabaya 2023, dan 3 emas Kejurnas U12-14 2022.
Rizki Juniansyah Langganan Pecahkan Rekor Dunia
Rizki Juniansyah, lahir di Serang pada 17 Juni 2003, telah menjelma menjadi salah satu atlet angkat besi muda paling berprestasi di Indonesia. Di usianya yang baru menginjak 21 tahun, Rizki telah mencatatkan berbagai pencapaian gemilang di kancah internasional, menjadikannya sosok inspiratif dalam dunia olahraga angkat besi. Berasal dari keluarga yang kental dengan tradisi olahraga ini, Rizki memulai perjalanannya di dunia angkat besi dengan dukungan penuh dari keluarganya.
Ayahnya, Muhammad Yasin, adalah seorang mantan atlet angkat besi nasional yang berkompetisi di SEA Games selama satu dekade, dari 1983 hingga 1993.
Sang ibu, Yeni Rohaeni, juga memiliki latar belakang sebagai atlet angkat berat Provinsi Banten. Dukungan dari kedua orang tua yang sama-sama memiliki pengalaman di bidang ini, ditambah dengan dorongan dari kedua kakaknya serta kakak iparnya yang juga terlibat dalam olahraga angkat besi, menjadi fondasi kuat bagi perkembangan karier Rizki.
Sejak usia dini, tepatnya saat duduk di kelas 4 SD, Rizki mulai berlatih di sasana milik ayahnya. Latihan ini menjadi dasar yang kokoh bagi perjalanan kariernya sebagai atlet angkat besi. Bakatnya mulai terlihat jelas ketika ia meraih medali emas di Kejuaraan Nasional Antar-PPLP 2017 dan 2018.
Pencapaian ini hanya permulaan dari serangkaian prestasi yang diraih Rizki di berbagai ajang olahraga, mulai dari Pekan Olahraga Daerah (Popda), Pekan Olahraga Provinsi (Porprov), hingga Pekan Olahraga Nasional (PON), di mana ia tampil mewakili Provinsi Banten.
Kesuksesan di tingkat nasional membuka jalan bagi Rizki untuk berkompetisi di panggung internasional. Nama Rizki mulai dikenal setelah ia meraih medali perak di kelas 67 kg pada Kejuaraan Asian Youth Championship 2019. Meski sempat mengalami kegagalan di Asian Junior Championship 2020, Rizki tidak patah semangat.
Pada 2021, ia bangkit dengan meraih medali emas di Kejuaraan Dunia Junior, sekaligus memecahkan rekor dunia, yang semakin meneguhkan posisinya sebagai salah satu lifter terbaik Indonesia.
Â
Advertisement
Perjalanan Rizki Juniansyah ke Olimpiade Paris 2024
Dalam upayanya untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024, Rizki harus mengikuti berbagai kompetisi kualifikasi penting. Di antaranya adalah Kejuaraan Dunia IWF 2023 di Riyadh, Arab Saudi, dan Piala Dunia IWF 2024 di Phuket, Thailand.
Selain itu, ia juga berpartisipasi dalam turnamen kualifikasi Olimpiade lainnya seperti Kejuaraan Dunia 2022 di Bogota, Kolombia, IWF Grand Prix 1 2023 di Havana, Kuba, dan Kejuaraan Asia 2024 di Tashkent, Uzbekistan.
Namun, perjalanan Rizki menuju Olimpiade Paris 2024 tidak berjalan mulus. Pada akhir Agustus 2023, Rizki harus menjalani operasi usus buntu yang memaksanya absen dari latihan angkat besi selama 5-6 bulan.
Meski menghadapi tantangan besar, Rizki berhasil kembali ke arena pada akhir Januari 2024 dengan semangat yang tak pernah padam.
Puncak kesuksesan Rizki tercapai saat ia tampil gemilang di IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand. Pada ajang ini, Rizki mencatatkan total angkatan 365 kg, yang tidak hanya memberinya gelar juara tetapi juga memecahkan rekor dunia sebelumnya yang dipegang oleh Shi Zhiyong dari Tiongkok dengan angkatan 364 kg.
Di Olimpiade Paris 2024, Rizki berhasil meraih medali emas di kategori 73 kg putra, menjadi lifter pertama Indonesia yang mencapai prestasi tersebut.
Pada 8 Agustus 2024, ia mencatatkan rekor olimpiade dengan angkatan clean and jerk sebesar 199 kg. Prestasi ini menjadikan Rizki sebagai atlet Indonesia termuda yang meraih medali emas Olimpiade pada usia 21 tahun dan 52 hari, serta menambah daftar kebanggaan bagi dunia angkat besi Indonesia.