Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Amerika Serikat (AS)Â Kamala Harris telah mengumpulkan dana bernilai fantasis untuk kegiatan kampanye Pilpres AS 2024.
Pendanaan itu kini mencapai hampir USD 500 juta atau Rp 7,7 triliun. Pencalonan Kamala Harris sebagai calon presiden Partai Demokrat di Pilpres AS diumumkan menyusul kemunduran Joe Biden.
Baca Juga
Melansir CNBC International, Rabu (21/8/2024) dua sumber melaporkan, pendanaan yang sangat besar ini mencakup kampanye Harris dan beberapa lembaga penggalangan dana yang lebih berafiliasi dengan upaya pemilunya.
Advertisement
Partai Demokrat memperkirakan pendanaan itu akan membengkak menjadi sekitar USD 600 juta (Rp 9,3 triliun) pada akhir Agustus 2024, menurut salah satu sumber.
Jumlah tersebut mencerminkan ledakan antusiasme yang menyertai kenaikan Harris ke kursi puncak Partai Demokrat setelah Biden mengakhiri kampanyenya menyaingi mantan Presiden Partai Republik Donald Trump pada 21 Juli 2024.
Sebelumnya, pencalonan Joe Biden sebagai petahana sempat meningkatkan kekhawatiran menyusul perdebatannya dengan Donald Trump pada akhir Juni 2024.
Namun, peralihan ke Harris membalikkan tren itu. Operasi politik wakil presiden berhasil mengumpulkan dana hingga USD 310 juta (Rp 4,8 triliun) pada Juli 2024 saja, dengan lebih dari USD 200 juta (3,1 triliun) dari jumlah tersebut diperoleh setelah Biden mengundurkan diri.
Tim Harris memasuki Agustus 2024 dengan uang tunai sebesar USD 377 juta (Rp 5,8 triliun), melebihi USD 327 juta (Rp.5 triliun) yang diraih oleh tim kampanye Donald Trump pada saat itu.
Kekayaan Donald Trump Turun Rp 14,6 Triliun Sejak Kamala Haris Ikut Maju Pemilu 2024, Kok Bisa?
Kekayaan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di media sosial merosot. Namun, kekayaan Donald Trump masih tercatat hampir Rp 100 triliun.
Mengutip CNN, ditulis Minggu (4/8/2024), nilai saham milik Donald Trump di Truth Social telah turun USD 900 juta atau sekitar Rp 14,61 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.233). Hal itu terjadi sejak Wakil Presiden AS Kamala Harris memasuki persaingan menuju Gedung Putih pada 21 Julki 2024.
Harga saham Trump Media & Technologi Group telah anjlok sekitar 23 persen sejak saat itu, termasuk penurunan tajam pada perdagangan Kamis pekan ini di tengah aksi jual pasar.
Nilai kepemilikan saham Donald Trump di perusahaan tersebut mencapai USD 4 miliar pada 19 Juli, hari perdagangan terakhir sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden keluar dari persaingan dan mendukung Kamala Harris. Sejak itu, nilai saham turun menjadi USD 3,1 miliar.
Aksi jual saham terjadi saat jajak pendapat nasional dan medan tempur menunjukkan persaingan keta tantara Donald Trump dan Kamala Harris. Adapun saham tersebut telah menjadi kendaraan bagi pelaku pasar untuk bertaruh pada prospek Trump kembali ke Gedung Putih karena Truth Social dapat menjadi platform untuk komunikasi presiden jika Trump menang.
Pada Juni 2024, harga saham Trump Media melonjak menyusul penampilan Presiden AS Joe Biden yang buruk dalam debat. Saham Trump Media kembali naik setelah Trump selamat dari percobaan pembunuhan di Pennysylvania.
Pada saat yang sama, Truth Social milik Trump berjuang untuk mendapatkan daya tarik di dunia media sosial. Pada Juni, pengunjung unik Truth Social anjlok hingga 38 persen yoy, menandai penurunan platform tersebut selama tiga bulan berturut-turut, menurut data Comscore yang dianalisis oleh TheRighting.
Advertisement
Survei: Kamala Harris Unggul dari Donald Trump di Michigan, Pennsylvania dan Wisconsin
Sebelumnya, Kamala Harris kini mengungguli Donald Trump di tiga negara bagian yang terbilang penting. Hal ini berdasarkan jajak pendapat yang baru diterbitkan pada Sabtu, 10 Agustus 2024.
Keunggulan ini dinilai mampu mengikis keunggulan Donald Trump dalam setahun terakhir di tiga wilayah tersebut.
Jajak pendapat calon pemilih oleh The New York Times dan Siena College menunjukkan kandidat presiden Demokrat Harris mengungguli pesaingnya dari Partai Republik Trump dengan margin yang sama 50 persen berbanding 46 persen di Michigan, Pennsylvania, dan Wisconsin.
Di bawah sistem pemungutan suara electoral college AS, ketiga negara bagian Midwest yang padat penduduk itu dianggap sebagai kunci kemenangan bagi kedua partai, dikutip dari Japan Today, Minggu (11/8/2024).
Keunggulan Harris yang tampak berada dalam margin kesalahan rata-rata jajak pendapat sebesar 4,5 poin.
Meskipun demikian, jajak pendapat menunjukkan pergeseran dibandingkan dengan survei sebelumnya di negara-negara bagian tersebut yang selama hampir setahun menunjukkan Donald Trump imbang atau sedikit mengungguli Presiden Demokrat Joe Biden.
Biden mundur dari pemilihan bulan lalu dan mendukung Harris sebagai gantinya, dikutip dari Japan Today, Minggu, 11 Agustus 2024.
Jajak pendapat tersebut juga menunjukkan bahwa para pemilih masih lebih menyukai Trump dalam isu-isu utama ekonomi dan imigrasi, meskipun Harris memiliki keunggulan 24 poin ketika para pemilih ditanya siapa yang mereka percayai dalam masalah aborsi.
Â
Respons Tim Kampanye Donald Trump
Advertisement