Liputan6.com, Jakarta - Platform media sosial X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter, tampaknya menjadi investasi yang buruk saat ini. Hal ini seiring kinerja keuangan platform X yang lesu.
Mengutip Yahoo Finance, ditulis Rabu (21/8/2024), miliarder Elon Musk meminjam USD 13 miliar atau sekitar Rp 201,59 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.507) dari sejumlah bank untuk membantu biayai akuisisi Twitter senilai USD 44 miliar atau sekitar Rp 682,46 triliun.
Baca Juga
Menurut Wall Street Journal (WSJ), kesepakatan itu telah membuat menjadi pembiayaan terburuk bagi bank sejak krisis keuangan 2008-2009. Mengapa? Ketika bank meminjamkan uang untuk pengambilalihan,mereka biasanya menjual utang itu kepada pihak lain, dan memperoleh biaya atas transaksi itu.
Advertisement
Hal tersebut tidak mungkin dilakukan dengan platform X karena keuangan yang lemah sehingga pinjaman itu telah bebani bank sehingga menjadi istilah industri kesepakatan yang tidak pasti.
WSJ mencatat bank-bank setuju untuk menanggung pinjaman ini sebagian besar karena daya tarik perbankan bagi orang terkaya di dunia terlalu menarik untuk diabaikan. Sekarang hal itu tampak seperti kesalahan yang mahal kecuali bank dapat memperoleh pembayaran bunga dari X, ditambah dengan pembayaran pokok pinjaman setelah pinjaman jatuh tempo.
Adapun kesepakatan Elon Musk untuk membeli Twitter kini menyandang predikat sebagai akuisisi terburuk wall street sejak krisis keuangan 2008.
Fans Schadenfreude terus membaca dan mengetahui bank-bank yang meminjamkan USD 13 miliar untuk beli Twitter oleh Elon Musk (ia sendiri yang menyediakan sebagian dari sisa USD 30 miliar) bersama sumbangan dari pendiri Oracle Larry Ellison dan firma penggemar Donald Trump yang baru saja beralih Marc Andreessen sangat menyesal sebagai pemberi pinjaman.
Alasan Bank Beri Pinjaman
Mengutip AoL, mereka ingin jual kembali utang itu kepada orang lain. Namun, itu sangat sulit dilakukan saat pendapatan Twitter sedang merosot. Selain itu, Elon Musk juga bergantian memberi tahu kepada untuk pergi dan menuntut pengiklan.
Langkah bank berikan pinjaman kepada Elon Musk juga menyebabkan masalah termasuk Morgan Stanley dan Bank of America. Bahkan hal itu berdampak terhadap bonus bankir.
Namun, Elon Musk telah membayar sekitar USD 1,5 miliar per tahun.
Adapun Wall Street Journal menyebutkan, bank memberikan pinjaman itu ke Elon Musk agar dapat “membakar uang” tersebut dan terus bekerjasama dengan Elon Musk.
“Mereka ingin sekali berada dalam posisi yang tepat untuk bekerja sama dengan Elon Musk dan enam perusahaannya yang mencakup produsen kendaraan listrik Tesla hingga Neuralink dan Xai. Banyak yang melihat kemungkinan penawaran umum perdana perusahaan Elon Musk seperti SpaceX, Starlink sebagai langkah yang menghasilkan dan tak ingin terlewat,”
Hal ini menjadi alasan kalau bank meminjamkan Elon Musk senilai USD 13 miliar bukan karena Elon Musk punya rencana hebat untuk Twitter tetapi ingin berkecimpung dalam bisnis Elon Musk.
Advertisement
Elon Musk Rencana Investasi Tesla ke Startup xAI, Nilainya Sentuh Rp 81,4 Triliun
Sebelumnya, orang terkaya di dunia, Elon Musk mengungkapkan dewan direksi Tesla Inc. akan membahas investasi senilai USD 5 miliar atau sekitar Rp 81,4 triliun ke perusahaan rintisan kecerdasan buatan yang didirikan sang miliarder, xAI.
Melansir The Economic Times, Jumat (26/7/2024) Elon Musk membagikan sebuah jajak pendapat kepada pengguna media sosial X untuk mengetahui apakah mereka setuju dengan kesepakatan itu.
Setelah lebih dari dua pertiga responden memberikan suara setuju, Musk mengatakan bahwa tampaknya "publik mendukung" dan Tesla akan mempertimbangkan investasi tersebut.
Dalam jajak pendapat awal yang diunggah pada hari Selasa, Musk mengatakan bahwa persetujuan dewan direksi Tesla dan suara pemegang saham akan diperlukan sebelum investasi dilakukan.
Pertanyaan itu diajukan tak lama setelah Tesla melaporkan laba yang mengecewakan selama empat kuartal berturut-turut, dan Musk telah ditanya selama panggilan pendapatan apakah perusahaan akan berinvestasi di xAI atau mengintegrasikan bot obrolannya, yang disebut Grok, ke dalam perangkat lunak Tesla.
"Tesla belajar banyak dari xAI," ungkap Musk, seraya menambahkan bahwa hal itu telah membantu memajukan Full Self-Driving, serangkaian fitur bantuan pengemudi. Sebagai informasi, Musk mendirikan xAI pada awal tahun 2023 atau beberapa bulan setelah OpenAI mengawali ledakan AI dengan peluncuran ChatGPT.xAI.
xAI sendiri mengumumkan telah mengumpulkan modal sebesar USD 6 miliar dalam putaran pendanaan yang menilai perusahaan rintisan tersebut sekitar USD 18 miliar.
Sequoia Capital dan Andreessen Horowitz termasuk di antara perusahaan yang mengambil bagian dalam salah satu investasi terbesar sejauh ini dalam AI generatif.
Saham Tesla Merosot Usai Umumkan Kinerja Kuartal II
Sebelumnya, Tesla (TSLA) melaporkan hasil kinerja kuartal II yag beragam. Dari sisi pendapatan Tesla pada periode tersebut tercatat sebesar USD 25,05 miliar, di atas perkiraan USD 24,63 miliar, dan sedikit lebih tinggi dari USD 24,93 miliar yang dilaporkan Tesla tahun lalu.
Tesla membukukan EPS yang disesuaikan sebesar USD 0,52, meleset dari ekspektasi USD 0,60, dengan laba bersih non-GAAP sebesar USD 1,8 miliar. Saham Tesla turun lebih dari 4% menyusul pengumuman itu.
Meski begitu, Tesla mengatakan rencana untuk kendaraan baru, termasuk model yang lebih terjangkau, tetap berada pada jalur yang tepat untuk memulai produksi pada paruh pertama 2025.
"Kendaraan ini akan memanfaatkan aspek platform generasi berikutnya serta aspek platform kami saat ini dan akan dapat diproduksi. pada jalur manufaktur yang sama dengan jajaran kendaraan kami saat ini," kata Tesla dalam laporan pendapatan kuartal II, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (24/7/2024).
Banyak analis dan pengamat industri berpendapat bahwa debut dan peluncuran kendaraan listrik yang lebih murah akan mendorong penjualan kendaraan listrik ke tingkat yang lebih tinggi. Sesuatu yang bahkan telah dikatakan oleh CEO Tesla Elon Musk sebelumnya.
Musk mengatakan perusahaan akan memperkenalkan robotaxi-nya pada 10 Oktober, yang awalnya dijadwalkan pada 8 Agustus. Musk mengatakan waktu tambahan itu memungkinkan Tesla untuk menambahkan beberapa hal lain ke robotaxi sebelum peluncurannya.
Sedangkan untuk kendaraan lainnya, Tesla mengatakan produksi Cybertruck meningkat tiga kali lipat dibandingkan kuartal I, dan kendaraan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas pada akhir tahun. Tesla mengatakan pabrik Semi juga berada di jalur yang tepat untuk memulai produksi pada akhir 2025.
Advertisement