Harga Emas Melesat Tersengat Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Pelaku pasar berharap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) sehingga berdampak ke harga emas.

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Agu 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2024, 07:30 WIB
Harga Emas Melesat Tersengat Harapan Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Harga emas naik pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024. (Foto: DAVID GRAY | AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas naik pada perdagangan Kamis, 29 Agustus 2024. Kenaikan harga emas didorong harapan kuat pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) pada September 2024.

Adapun investor fokus pada data inflasi Amerika Serikat untuk informasi lebih lanjut tentang potensi besaran pemangkasan suku bunga. Demikian mengutip CNBC, Jumat (30/8/2024).

Harga emas di pasar spot naik 0,91 persen menjadi USD 2.525,12 per ounce. Harga emas berjangka menguat 0,82 persen menjadi USD 2.558,60.

“Pasar tampaknya memperkirakan pemangkasan suku bunga apa pun yang terjadi dan sekarang hanya tinggal pertanyaan seberapa besar pemangkasan suku bunga yang akan dilakukan the Fed,” ujar Chief Market Analyst Gainesville Coins Everett Millman.

Ia menambahkan, harapannya saat ini setidaknya hingga pertemuan the Fed berikutnya. “Pasar emas mungkin akan sideways, tetapi tampaknya ada dasar dukungan yang kuat karena geopolitik,” kata Everett.

Hal ini seiring militer Israel menyatakan pasukannya telah menewaskan lima militant Palestina di Tulkarem. Adapun emas dipakai sebagai investasi yang aman selama masa ketidakpastian ekonomi dan geopolitik.

Data sebelumnya menunjukkan klaim pengangguran awal AS merosot pekan lalu. Departemen Tenaga Kerja AS menambahkan kalau tingkat pengangguran mungkin tetap tinggi pada Agustus.

Pekan lalu, Ketua the Fed Jerome Powell mengisyaratkan pemangkasan suku bunga akan segera terjadi sebagai bentuk perhatian terhadap pasar kerja.

Pelaku pasar melihat peluang 65,5 persen untuk pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September dan sekitar 34,5 persen kemungkinan pemangkasan suku bunga lebih besar sekitar 50 basis poin, menurut alat CME FedWatch.

Adapun investor sekarang mengamati indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi atau the Personal Consumption Expenditures (PCE), ukuran inflasi yang disukai the Fed.

“Jika laporan inflasi positif, itu adalah argumen lain yang mendukung pemotongan suku bunga pada September dan akan mendorong harga emas naik,” ujar CEO Mind Money, Julia Khandoshko.

Di sisi lain,harga perak di pasar spot naik 1,2 persen menjadi USD 29,47. Harga platinum bertambah 1,6 persen menjadi USD 944,65 dan palladium mendaki 3,3 persen menjadi USD 977.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Harga Emas Dunia Bakal Makin Berkilau Pekan Ini

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Sebelumnya, analis dan investor ritel optimistis harga emas akan menguat hingga ke posisi tertinggi pada pekan ini. Hal itu berdasarkan survei emas minggu Kitco.

Mengutip laman Kitco, ditulis Senin (26/8/2024), 12 analis berpartisipasi dalam survei emas Kitco News. Mayoritas analis melihat potensi kenaikan ke posisi tertinggi baru pada pekan ini. Tujuh analis atau 58 persen prediksi harga emas dunia menguat pada pekan ini. Sedangkan dua analis atau 17 persen percaya emas akan melemah. Sedangkan tiga analis atau 25 persen akan sideways.

Sementara itu, 225 suara diberikan dalam jajak pendapat daring Kitco. Pelaku pasar lebih optimistis ketimbang analis. 146 pelaku pasar atau 65 persen prediksi harga emas menguat pekan ini. 41 lainnya atau 18 persen memperkirakan harga emas melemah. Sedangkan 38 responden atau 17 persen melihat harga emas akan konsolidasi pada pekan ini.

Direktur Pelaksana Bannockburn Global Forex, Marc Chandler menuturkan, harga emas mencapai rekor tertinggi pada Selasa pekan lalu mendekati USD 2.531,75 di pasar spot. Harga emas kemudian konsolidasi selama pekan lalu usai sentuh rekor. Chandler menuturkan, harga emas sentuh titik terendah pada perdagangan Kamis pekan lalu di bawah posisi USD 2.471. Hal itu terjadi di tengah dolar AS melemah dan imbal hasil obligasi turun.

Chandler prediksi, dolar AS dan imbal hasil obligasi akan diperdagangan lebih kuat pada pekan ini jelang laporan pekerjaan Amerika Serikat (AS) pada 6 September 2024.

“Logam kuning dapat mencapai titik tertinggi baru, tetapi indikator momentum mulai melebar dan prospek dolar AS dan suku bunga menunjukkan emas mengalami fase konsolidasi,” ujar dia.

Ia mengatakan, level support harga emas di kisaran USD 2.460-USD 2.470.

Hal senada dikatakan Head of Currency Strategy Forexlive.com, Adam Button. Ia menuturkan, harga emas akan lebih tinggi. “Tidak ada gunanya melawan momentum," kata dia.


Dibayangi Sentimen Kebijakan The Fed

Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia hari ini (Foto By AI)

Sementara itu, Analis Senior Barchart.com, Darin Newsom melihat harga emas akan merosot selama beberapa hari ke depan. Ia tetap pada arah pekan ini berdasarkan tren jangka pendek pada Desember telah menurun. Hal ini berdasarkan grafik penutupan harian saja. “Target penurunan mendekati USD 2.493,” tutur dia.

Di sisi lain, President of Phoenix Futures and Options, Kevin Grady mengatakan, pasar emas benar-benar fokus pada pemangkasan suku bunga yang diharapkan oleh the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral AS. “Mereka berbicara tentang pemangkasan suku bunga. Sekarang kita mulai melihat mereka akan melakukan pemangkasan suku bunga 50 basis poin bukan 25 basis poin,” tutur dia.

Ia menambahkan, bank sentral juga melakukan pembelian sehingga hal itu merupakan kunci. “Anda mendapatkan lingkungan yang matang dan segar untuk emas. Saya pikir harga tertinggi baru akan segera terjadi untuk emas,” kata dia.

Grady menuturkan,kinerja emas positif bahkan dalam lingkungan suku bunga tinggi. Ia menilai, logam mulia akan melambung ketika suku bunga mulai turun.

"Kami telah menunggu itu, dan emas tetap stabil, bertahan sepanjang waktu, bahkan dengan semua pertemuan the Fed, di mana Anda tidak mendapatkan penurunan suku bunga,” kata dia.

 


Waktu yang Tepat untuk Emas

Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)
Ilustrasi harga emas dunia (Foto By AI)

Ia menilai, saat ini adalah waktu yang tepat untuk emas. Grady melihat harga emas akan menguat ke depan.Ia prediksi, harga emas diperdagangkan sekitar USD 2.500 menjelang pertemuan bank sentral AS pada September.

“Harga emas telah mencapai level lebih rendah, ada beberapa level yang dipertahankan di sana seperti USD 2.460, itulah level bagi saya,” ujar dia.

Ia menambahkan, banyak pihak melihat level USD 2.500, tetapi itu merupakan angka psikologis.

Sementara itu, Senior Market Strategist Forex.com, James Stanley melihat harga emas akan merosot pekan ini. “Saya pikir kita akan melihat beberapa aksi ambil untung dan penurunan untuk menguji di bawah USD 2.500. Namun, saya tidak mengharapkan penurunan akan berlangsung lama,” kata dia.

Pendiri Moor Analytics, Michael Moor memperkirakan, harga emas akan masuk periode konsolidasi selama sepekan. Ia menuturkan, pada jangka waktu lebih tinggi, perdagangan harga emas solid di atas USD2.475-USD 2.484.

Analis Senior Kitco, Jim Wyckoff melihat gambaran teknikal dan faktor fundamental yang mendukung kenaikan harga emas pekan ini. “Jika grafiknya lebih tinggi, fundamental secara keseluruhan tetap bullish,” ujar dia.

Di sisi lain, pekan ini, pelaku pasar akan fokus pada data inflasi dengan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada Juli yang dirilis Jumat pekan ini menjadi sorotan utama. Pasar juga akan mencermati data pesanan barang tahan lama di AS pada Juli dan kepercayaan konsumen. Selain itu, data klaim pengangguran mingguan dan Produk Domestik Bruto (PDB) awal kuartal II akan rilis Kamis pekan ini.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya