Duka Sri Mulyani atas Berpulangnya Faisal Basri: Indonesia Kehilangan Suara Jujur

Berita duka pagi ini datang dari kalangan ekonom Indonesia. Sosok ekonom senior dan kritis Faisal Basri meninggal dunia.

oleh Tira Santia diperbarui 05 Sep 2024, 17:50 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2024, 17:50 WIB
Faisal Basri
Faisal Basri (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati turut berduka atas berpulangnya ekonom Senior Faisal Basri, pada 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta. Faisal wafat di usia 65 tahun.

Bendahara negara ini mengaku meninggalnya Faisal Basri meninggalkan duka yang mendalam. Lantaran, Faisal merupakan sahabat dan kawan lama Sri Mulyani sejak mengemban pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang skearang menjadi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UI.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun. Semua berasal dari Sang Khalik dan akan kembali kepada Nya. Subuh tadi saya mendapat berita duka cita. Sahabat dan kawan lama saya sejak di FEUI (sekarang FEB-UI) Bang Faisal Basri telah berpulang dipanggil kembali oleh Sang Pencipta. Duka cita saya yang mendalam," tulis Sri Mulyani di instagram @smindrawati, Kamis (5/9/2024).

Sri Mulyani bercerita, bahwa dirinya kenal Faisal Basri sejak awal 1980-an sebagai Asisten Dosen mata kuliah Perekonomian Internasional, kemudian mereka bersama menjadi peneliti di LPEM-FEUI. Kemudian, sepulang dari sekolah di Amerika Serikat, Sri Mulyani dan Faisal bersama memimpin LPEM-FEUI.

"Bang Faisal sebagai Kepala LPEM dan saya sebagai Wakil Kepala Bidang Diklat (1993-95). Saya kemudian menggantikan Bang Faisal sebagai Kepala LPEM, dan Bang Faisal berkarier di luar Kampus dengan mendirikan INDEF," ujarnya.

Penasihat Ekonomi

Selanjutnya, kata Sri Mulyani, di Era Presiden Gus Dur - awal tahun 2000-an Faisal dan dirinya ditunjuk untuk menjadi staf Pak Widjojo Nitisastro dan Ali Wardhana yang keduanya diminta Presiden Gus Dur sebagai Penasihat Ekonomi Presiden, terutama dalam proses negosiasi Paris Club dan IMF Program.

"Bang Faisal selalu sangat passionate bekerja dan berbicara dengan hati, karena kecintaannya yang luar biasa kepada Indonesia. Bang Faisal ingin Indonesia maju dan bebas korupsi, dan selalu tergerak berjuang bila melihat ketidak-adilan," ujarnya.

Menurutnya, pemikiran, peran dan posisi Faisal Basri tidak pernah berubah, konsisten, jujur, tegas dan bekerja sepenuh hati. Sri pun selalu menghargai pandangan dan kritikan Faisal.

"Karena saya tahu Bang Faisal selalu punya niat yang baik tulus dan jujur untuk memperbaiki Indonesia. Kita dan Indonesia kehilangan sosok dan suara jujur itu," ungkapnya.

"Selamat jalan Bang Faisal. Semoga jalanmu kembali kepada Allah SWT Sang Pencipta yang Penuh Kasih dan Sayang dimudahkan dipenuhi rahmat dan hidayah dan diridhoiNya. Semoga amal kebaikan dan sumbanganmu bagi Indonesia mendapat balasan terbaik dari Sang Pencipta. Selamat beristirahat dengan tenang dan damai di sisi Nya. Sebuah akhir perjalanan yang InshaAllah husnul khotimah.. Aamiiiin YRA," tutup Sri Mulyani.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ekonom Senior Faisal Basri Meninggal Dunia

Ekonom Faisal Basri
Faisal Basri memberikan materi bahaya rokok. (Yopi Makdori/Liputan6.com)

Berita duka pagi ini datang dari kalangan ekonom Indonesia. Sosok ekonom senior dan kritis Faisal Basri meninggal dunia.

Informasi yang sudah dikonfirmasi Liputan6.com ini, Faisal Basri meninggal dunia pada 5 September 2024, pukul 03.50 WIB di RS Mayapada, Kuningan, Jakarta.

"Mohon doanya semoga Rahimahullah diberikan tempat terbaik Jannatul Firdaus, diampuni segala khilafnya, dilapangkan kuburnya, diterima amal ibadahnya, serta keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan keikhlasan," tulis pesan yang diterima Liputan6.com, Kamis (5/9/2024).

Hal ini juga dibenarkan oleh Ekonom Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Indef Tauhid Ahmad.

"Ya," tegas dia ketika dikonfirmasi Liputan6.com

Adapun info pemakaman Faisal Basri yaitu berangkat sekitar Ba’da Ashar dari mesjid Az Zahra, Gudang Peluru, Tebet, Jakarta Selatan.

Sementara rumah duka berlokasi di Komplek Gudang Peluru Blok A 60 Jakarta Selatan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya