Bank bjb Jadi JMLA dalam Fasilitas Kredit Sindikasi untuk RCTI

Bank bjb berkomitmen untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dengan bersinergi bersama mitra-mitra strategis.

oleh Fachri pada 15 Sep 2024, 11:25 WIB
Diperbarui 15 Sep 2024, 11:22 WIB
Bank BJB.
Penandatanganan perjanjian kredit yang dihadiri Direktur Utama RCTI, Kanti Mirdiati Ismansyah, serta beberapa pemimpin bank peserta sindikasi, termasuk Angga Estrio Pratama dari bank bjb dan David Lienardo Longe dari Bank MNC. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (bank bjb) bersama PT Bank MNC Internasional Tbk (Bank MNC) yang bertindak sebagai Joint Mandated Lead Arranger (JMLA) menyalurkan Fasilitas Kredit Modal Kerja Sindikasi sebesar Rp500 miliar kepada RCTI.

Pemimpin Divisi Corporate Secretary Bank bjb, Widi Hartoto mengungkapkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dengan bersinergi bersama mitra-mitra strategis.

"Melalui kredit sindikasi ini, kami tak hanya mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang RCTI, tetapi juga memperkuat peran Bank bjb sebagai pemain utama dalam pembiayaan korporasi di Indonesia,” ungkapnya.

“Kolaborasi ini jadi bukti nyata bagaimana bank bjb memperluas portofolio pembiayaannya melalui sindikasi dan kami percaya kerja sama ini akan memberikan dampak positif bagi seluruh pihak yang terlibat, baik dari sisi perbankan maupun bagi RCTI sebagai salah satu pemain utama di industri pertelevisian.” jelas Widi.

Sebagai informasi, dalam sindikasi ini, Bank bjb juga berperan sebagai Agen Fasilitas, Agen Jaminan, dan Agen Penampungan, memperlihatkan betapa besar kepercayaan yang diberikan kepada bank bjb. Sebagai JMLA, Bank bjb bertanggung jawab penuh atas proses pembentukan sindikasi, mulai dari negosiasi dengan debitur hingga penandatanganan perjanjian.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dilakukan Secara Transparan

bank bjb
bank bjb. (Foto Istimewa

Bank bjb berupaya memberikan nilai tambah melalui pembiayaan sindikasi yang terstruktur dengan baik. Dengan teknologi yang semakin maju, Bank bjb memastikan bahwa setiap proses pengelolaan kredit dilakukan secara transparan dan efisien, baik dalam hal penyaluran dana, pengelolaan rekening, hingga pengelolaan jaminan yang diberikan oleh debitur.

Peran strategis bank bjb sebagai JMLA di dalam fasilitas sindikasi ini, tidak hanya mendukung pertumbuhan sektor pertelevisian, tetapi juga mencerminkan visi bank untuk berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional secara lebih luas.

Dalam konteks ini, pembiayaan sindikasi yang melibatkan banyak bank daerah memberikan kesempatan bagi semua pihak untuk saling memperkuat jaringan bisnis mereka.

Di sisi lain, kerja sama ini juga memberikan peluang bagi bank bjb dan mitra perbankannya untuk meningkatkan portofolio pembiayaan, khususnya di sektor korporasi dan media.

"Dengan sinergi ini, kami berharap dapat menciptakan ekosistem pembiayaan yang lebih kuat dan berkelanjutan," ungkap Widi.

"Ke depannya, bank bjb berkomitmen untuk terus mencari peluang dalam pembiayaan sindikasi di berbagai sektor, baik di industri kreatif, infrastruktur, maupun sektor-sektor strategis lainnya," jelasnya.

Widi menegaskan, dengan pengalaman yang solid, Bank bjb siap menjadi mitra keuangan terpercaya bagi berbagai industri di Indonesia.

Sebagai informasi, fasilitas kredit sindikasi tak hanya melibatkan Bank bjb dan Bank MNC, tetapi beberapa bank daerah lainnya, seperti PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu (Bank Bengkulu), PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara), PT Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng), PT Bank Pembangunan Daerah Maluku dan Maluku Utara (Bank Maluku Malut), serta PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT).

 

(*)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya