Miliader Pendiri Family Office di Abu Dhabi Ini Ungkap 5 Kekuatan Besar Penganggu Ekonomi Dunia

Saat berbicara di KTT Asia Milken menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral AS, Ray Dalio menyatakan bahwa bahwa ada lima kekuatan saling terkait dan sering kali bersifat siklus.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 22 Sep 2024, 06:00 WIB
Diterbitkan 22 Sep 2024, 06:00 WIB
Ray Dalio
Menurut Ray Dalio, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas, tetapi bisa memperlebar kesenjangan kesejahteraan dan memiliki dampak pada kekuatan militer di masa depan.

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder asal Amerika Serikat (AS) Ray Dalio menyebutkan lima kekuatan utama menjadi garis depan dan pusat ekonomi dunia.

Dikutip dari CNBC pada Minggu (22/9/2024), saat berbicara di KTT Asia Milken menjelang keputusan suku bunga Bank Sentral AS, Ray Dalio menyatakan bahwa bahwa ada lima kekuatan saling terkait dan sering kali bersifat siklus.

Pendiri Bridgewater Associates ini menjelaskan mengenai kelima kekuatan tersebut: 

 1. Utang dan Kebijakan Fed

Dalio menyoroti ketidakpastian terkait kebijakan suku bunga Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed) dan dampaknya terhadap utang AS, yang telah mencapai USD 1.049 triliun tahun ini. Angka ini tumbuh 30% dari tahun sebelumnya.

2. Ketertiban Internal

Dalio memperingatkan tentang ketegangan politik yang tak dapat didamaikan antara sayap kanan dan kiri di AS, yang semakin memperburuk stabilitas politik, meski siapa pun yang memimpin Gedung Putih memiliki pengaruh terbatas terhadap kesehatan ekonomi.

3. Konflik Kekuatan Besar

Ia juga menyuarakan keprihatinan atas hubungan AS-China yang terus memanas, dengan berbagai ketegangan di Laut Cina Selatan, Taiwan, dan tarif ekonomi.

4.  Perbuatan Alam

Dalio menekankan bahwa bencana alam seperti pandemi, banjir, dan kekeringan telah lebih banyak menghancurkan peradaban daripada perang.

5. Teknologi 

Menurut Dalio, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas, tetapi bisa memperlebar kesenjangan kesejahteraan dan memiliki dampak pada kekuatan militer di masa depan.

Pria yang pernah mendirikan family office di Abu Dhabi ini lebih banyak risiko negatif daripada peluang positif dalam kelima faktor tersebut.

 

Menko Luhut Temui Ray Dalio Minta Masukan Soal Family Office

Sebelumnya, Menko Maritim dan Investasi Luhut BInsar Pandjaitan bertemu dengan Ray Dalio, seorang filantropis dan founder Hedge Fund terbesar di dunia, Bali, Minggu (1/09/2024). Menko Luhut menceritakan perkenalan bersama Ray dimulai dari pengiriman kapal eksplorasi dan penelitian ilmiah miliknya OceanX pada bulan Mei 2024.

Seperti yang diketahui, OceanX menjalankan misi eksplorasi dalam rangka pengumpulan data biodiversitas laut Indonesia hingga perlindungan dari bencana alam masa depan. 

Selain itu, kehadiran Ray Dalio di Indonesia untuk menghadiri undangan sebagai pembicara di Indonesia Africa Forum (IAF) 2024 yang diselenggarakan pada 1-3 september di Bali.

“Ia akan membagikan pandangan tentang perubahan ekonomi global di masa depan. Ray juga aktif memberikan pandangannya tentang perkembangan ekonomi global di berbagai forum, dan menjadi penasehat bagi para pembuat kebijakan di berbagai negara, seperti UAE dan Saudi Arabia,” Jelas Menko Luhut.

 

Punya Pengalaman Bangun Family Office

Menko Luhut menambahkan bahwa Ray memperkenalkan pandangan mengenai kebijakan family office. Hal ini diperlukan karena Ray Dalio dianggap telah memiliki pengalaman dalam membangun family office di Abu Dhabi dan Singapura. Selain itu, Menko Luhut juga berdiskusi soal kolaborasi global dan dedikasi pada pengetahuan terhadap peluang-peluang baru.

“Saya berharap dari diskusi dengannya kali ini, mampu memotivasi kami sebagai pemerintah untuk mengedepankan inovasi, hal itu demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” tutup Menko Luhut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya