Liputan6.com, Jakarta - Presiden Terpilih Prabowo Subianto telah memilih tiga calon wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) untuk mendampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani. Tiga wakil tersebut akan mendampingi Sri Mulyani pada periode 2024-2029.
Adapun tiga calon Wakil Menteri Keuangan itu antara lain Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara dan Anggito Abimanyu
Baca Juga
“Ya beliau memberikan kita tugas sebetulnya tugas yang sangat penting, sangat sebenarnya sangat tanggung jawab yang besar," tutur Thomas, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Advertisement
Thomas menuturkan, ketiganya diminta membantu kerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Sri Mulyani sebelumnya juga sudah dipanggil Prabowo pada Senin, 14 Oktober 2024.
"Kami disuruh membantu ibu Menkeu dalam hal ini ibu Sri Mulyani, kami bertiga adalah trio dari Wamen, 3 in 1 dan tugas-tugas itu akan kita kerjakan sebaik mungkin," kata Thomas.
Seiring hal itu menarik untuk diketahui salah satu calon wakil menteri keuangan yakni Anggito Abimanyu. Nama Anggito Abimanyu tidak asing lagi di jajaran Kementerian Keuangan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF). Selain itu, Anggito juga pernah menduduki posisi Kepala Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pada 2017-2022.
Pria kelahiran 19 Februari 1963 ini menyelesaikan pendidikan Sarjana Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Universitas Gadjah Mada pada 1985. Kemudian ia melanjutkan studi master di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat pada 1990. Selanjutnya menyelesaikan jenjang doktor di University of Pennsylvania, Philadelphia, Amerika Serikat.
Perjalanan Karier
Berikut perjalanan karier Anggito Abimanyu seperti dikutip dari laman dev.sv.ugm.ac.id:
-Ketua Departemen Ekonomika dan Bisnis Sekolah Vokasi UGM pada 2022-sekarang
-Dosen, Departemen Ekonomika dan Bisnis, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada 2018-sekarang
-Kepala Badan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), Republik Indonesia pada 2017-2022
-Komisaris, BRI –Syaria, Indonesia pada 2015-2017
-Chief Economist, BRI, Indonesia pada 2014-2017. [2014 - 2017].
-Dirjen Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah, Kementerian Agama, Republik Indonesia pada 2012-2014.
-Direktur P2EB (Peneltian dan Pelatihan Ekonomi dan Bisnis), Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada pada 2010-2012.
-Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan Republik Indonesia pada 2003-2010.
-Staf Ahli Menteri Keuangan Republik Indonesia pada 1999-2003.
-Research Fellow, World Bank, Washington DC pada 1992-1994.
-Dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia pada 1988-2018.
Prabowo Subianto Minta Sri Mulyani Kembali Jadi Menteri Keuangan
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Prabowo disebut meminta Sri Mulyani kembali menjadi Bendahara Negara.
Sri Mulyani menjadi menteri kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dipanggil Prabowo. Ada topik spesifik yang dibahas keduanya dalam pertemuan di rumah pribadi Prabowo Subianto.
Usai pertemuan, Sri Mulyani mengungkap permintaan Prabowo untuk dia menjadi Menteri Keuangan di kabinet pemerintahan periode 2024-2029.
"Beliau perhatian sangat kepada bagaimana dampak APBN kepada masyarakat itu menjadi tekanan beliau jadi kita diskusi cukup lama dan panjang ya selama ini dengan beliau," ujar Sri Mulyani di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
"Oleh karena itu pada saat untuk pembentukan kabinet beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan kembali," sambungnya.
Dia mengaku telah sering berdiskusi dengan Prabowo. Bahqsannya seputar penggunaan uang negara, termasuk rencana anggaran untuk tahun perdana pemerintahan Prabowo-Gibran.
"Jadi kami selalu konsultasi kemudian kita juga berdiskusi mengenai berbagai langkah untuk memperkuat kementerian keuangan dan keuangan negara untuk bisa mendukung program-program beliau," bebernya.
Sri Mulyani mengungkap arahan Prabowo kedepannya. Misalnya dalam pengelolaan penerimaan negara, baik pajak, bea dan cukai, pendapatan negara bukan pajak (PNBP), hingga belanja negara.
"Belanja negara untuk Kementerian lembaga maupun untuk transfer ke daerah dan juga berbagai investasi yang dilakukan itu perlu dioptimalkan ditingkatkan kualitasnya diyakinkan untuk efektivitasnya terutama untuk manfaat kepada masyarakat," jelasnya.
Advertisement
Usai Bertemu Prabowo Subianto, Sri Mulyani Pastikan Kementerian Keuangan Tak Dipisah
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan tidak ada pemisahan lembaga di Kementerian Keuangan. Menyusul diskusinya bersama Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Sri Mulyani mengaku diminta kembali menempati posisi Menteri Keuangan pada kabinet Prabowo-Gibran periode 2024-2029. Dia mengakui ada sejumlah perubahan nomenklatur kementerian dan lembaga nantinya, namun, Kementerian Keuangan tetap menjadi satu.
"Enggak ada (pemisahan), ya, Kemenkeu satu," ujar Sri Mulyani usai bertemu Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Terkait perubahan nama dan bentuk kementerian, dia mengaku sudah melakukan antisipasi terhadap rencana Prabowo tersebut. Termasuk terhadap program yang akan dijalankan nantinya.
Dia mengakui akan terus membantu mengelola anggaran sesuai dengan perubahan yang terjadi nantinya.
"Kita akan membantu semaksimal mungkin untuk kementerian-kementerian yang mengalami perubahan untuk nomenklaturnya maupun dari sisi pembagian tugasnya supaya mereka tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa bekerja secara lebih efektif jika antisipasi," ujarnya.
"Jadi itu Pak Prabowo bicara tentang kementerian keuangan sebagai satu Kementerian," sambung Bendahara Negara itu.
Sri Mulyani Bakal jadi Menteri Keuangan Lagi, Ini Pesan Prabowo Subianto
Sebelumnya, Presiden Terpilih Prabowo Subianto kembai meminta Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi Menteri Keuangan. Ada sejumlah pesan yang dititipkannya.
Hal tersebut diungkap Sri Mulyani usai bertemu Prabowo di kediamannya, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan. Dia mengakui sudah banyak diskusi yang dilakukan, tak hanya saat pemanggilan calon menteri kabinet Prabowo-Gibran ini.
"Jadi saya rasa yang disampaikan beliau tetap konsisten, jaga keuangan negara jaga APBN, jaga kementerian keuangan," ujar Sri Mulyani, di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Dia diminta untuk memperkuat sisi penerimaan negara hingga aspek belanja negaranya. Baik langkah invesyasi dan penggunaan APBN.
"Perkuat terutama dari sisi baik penerimaannya maupun dari belanjanya serta berbagai langkah-langkah investasi dan penggunaan keuangan negara. Konsisten beliau selalu mengatakan begitu sampai sore hari ini," bebernya.
Setelah ditunjuk lagi jadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani menyebut nantinya akan dibahas lebih lanjut soal penyesuaian anggaran. Termasuk bagi kementerian dengan nomenklatur yang baru.
"Ya nanti kita akan berhubungan dengan para menteri untuk bisa membantu semaksimal mungkin dari kami, dari anggarannya, dari organisasinya dari penunjukan pejabatnya sehingga program-program yang akan dilakukan sehingga bisa jalan secara cepat," bebernya.
Advertisement