Cari Pendanaan Rp 541 Triliun, Boeing Mau Jual Saham dan Utang Bank

Boeing umumkan rencana untuk mengamankan dana baru hingga USD 35 miliar melalui investor dan pinjaman bank.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 18 Okt 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2024, 17:00 WIB
Masuk Bulan Kedua. Mogok Kerja Karyawan Boeing Terus Berlanjut
Sekitar 33.000 pekerja Boeing telah melakukan mogok kerja sejak 13 September 2024 lalu. (Jason Redmond/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Boeing umumkan rencana untuk mencari pendanaan baru hingga USD 35 miliar atau kurang lebih Rp 541 triliun (estimasi kurs Rp 15.465 per USD) melalui investor dan pinjaman bank. Langkah yang diambil oleh Boeing ini diambil untuk mempertahankan operasional di tengah aksi mogok ribuan pekerja.

Seperti diketahui, karyawan perusahaan multinasional yang merancang, memproduksi, dan menjual pesawat terbang ini telah melakukan mogok kerja dan saat ini masuk bulan kedua yang menyebabkan kerugian besar. 

Dikutip dari BBC, Jumat (18/10/2024), aksi mogok yang dipimpin oleh International Association of Machinists and Aerospace Workers union (IAM) mewakili lebih dari 30.000 pekerja Boeing. Ribuan pekerja turun ke jalan di Seattle, menuntut perbaikan upah dan kondisi kerja.

Negosiasi untuk mengakhiri aksi mogok gagal pekan lalu setelah Boeing menarik tawaran kenaikan gaji sebesar 30% selama empat tahun. 

"Para pekerja sudah jelas bahwa kami tidak akan berhenti sampai ada kesepakatan yang adil," ujar seorang perwakilan IAM dalam unjuk rasa di Seattle. "Kami meminta Boeing menghormati komitmennya kepada karyawan yang telah membangun perusahaan ini." 

Boeing berencana memutus hubungan kerja dengan 17.000 karyawan, dan surat pemberitahuan pertama akan dikirimkan pada pertengahan November. Namun, perusahaan menegaskan bahwa pekerja yang sedang mogok tidak akan terdampak langsung.

“Pemutusan hubungan kerja ini bersifat wajib, tapi kami berkomitmen memberikan pesangon kepada mereka yang terdampak,” ujar perwakilan Boeing dalam pernyataannya. 

Selain itu, produksi pesawat terbaru Boeing, 777X, juga dipastikan tertunda hingga satu tahun. 

Jual Saham dan Cari Utang ke Bank

Boeing akan berupaya mengumpulkan USD 25 miliar melalui penerbitan saham dan surat utang, serta telah menyepakati pinjaman tambahan sebesar USD 10 miliar dari bank-bank besar.

“Ini adalah dua langkah yang bijaksana untuk mendukung akses perusahaan terhadap likuiditas,” kata Boeing dalam sebuah pernyataan.

Harga saham Boeing naik 2,2% setelah pengumuman tersebut. Namun, ancaman lain datang dari lembaga pemeringkat kredit. S&P Global memperingatkan bahwa jika mogok terus berlanjut, peringkat kredit Boeing bisa diturunkan.

“Jika ini terjadi, biaya pinjaman akan lebih mahal dan itu bisa semakin memperburuk kondisi keuangan perusahaan,” tulis S&P dalam laporannya. 

Campur Tangan Pemerintah dan Tekanan Politik

Penjabat Menteri Tenaga Kerja AS, Julie Su, mengadakan pertemuan dengan perwakilan IAM dan eksekutif Boeing di Seattle untuk mencari jalan keluar.

“Pemerintah berkomitmen memastikan kedua pihak bisa menemukan solusi yang saling menguntungkan,” ujar Su setelah pertemuan tersebut. 

Tekanan politik juga datang dari anggota Kongres Demokrat di negara bagian Washington. Mereka mendesak Boeing dan IAM untuk segera menyelesaikan perselisihan ini.

“Kedua pihak harus melipatgandakan upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil bagi pekerja dan keberlangsungan Boeing,” kata salah satu perwakilan Demokrat. 

Laporan keuangan kuartal ketiga Boeing yang akan dirilis pada 23 Oktober diharapkan memberikan gambaran lebih jelas mengenai dampak dari mogok kerja ini terhadap kondisi perusahaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya