PSN Terminal Batu Bara Kramasan Perkuat Ketahanan Energi Nasional

KAI Logistik terus mempertegas komitmennya dalam mendukung ketahanan energi dan logistik nasional melalui pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara (TBB) Kramasan, Sumatera Selatan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 23 Okt 2024, 15:00 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2024, 15:00 WIB
KAI menjalankan angkutan batu bara dengan menggunakan kereta api di wilayah Sumatera
KAI menjalankan angkutan batu bara dengan menggunakan kereta api di wilayah Sumatera (dok: KAI)

Liputan6.com, Jakarta PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) terus mempertegas komitmennya dalam mendukung ketahanan energi dan logistik nasional melalui pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara (TBB) Kramasan, Sumatera Selatan. Proyek ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk jalur Kereta Api Logistik Lahat – Kertapati.

Fredi Firmansyah, Direktur Utama KAI Logistik, menyatakan bahwa TBB Kramasan akan menjadi salah satu inisiatif utama untuk mendukung rencana induk peningkatan efisiensi transportasi batu bara nasional.

"Kami menargetkan peningkatan kapasitas transportasi batu bara hingga 85 juta ton pada tahun 2030. Salah satu langkah yang diambil adalah meningkatkan kapasitas TBB Kramasan hingga 20 juta ton per tahun, yang ditandai dengan groundbreaking pada 2023," jelas Fredi, Rabu (23/10/2024).

Pembangunan Terminal Bongkar Batu Bara Kramasan sejalan dengan peran KAI Logistik sebagai anak perusahaan KAI yang fokus pada angkutan barang, khususnya batu bara.

TBB Kramasan, yang memiliki kapasitas 20 juta ton per tahun, akan menjadi terminal terbesar yang dikelola oleh KAI Logistik. Terminal ini dilengkapi dengan infrastruktur modern yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas, dan akan digunakan terutama untuk batu bara milik PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Proyek Strategis Nasional dan Peningkatan Infrastruktur

Fredi menambahkan bahwa KAI Logistik bekerja sama dengan mitra strategis untuk memastikan kesiapan seluruh fasilitas dan infrastruktur pendukung. TBB Kramasan diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2025, dengan dukungan penuh dari pemerintah sebagai bagian dari PSN Kereta Api Logistik Lahat – Kertapati.

Untuk memastikan kapasitas produksi yang optimal, KAI Logistik akan membangun Train Unloading System (TULS) dengan kapasitas mencapai 3.000 ton per jam. Area stockpile juga akan mampu menampung hingga 480.000 ton batu bara, dengan kemampuan melayani 20 rangkaian kereta api yang membawa 60 gerbong setiap hari.

Dengan beroperasinya TBB Kramasan, KAI Logistik memproyeksikan kontribusi signifikan terhadap laba perusahaan, mencapai Rp 89 miliar pada tahun 2026. Proyek ini tidak hanya meningkatkan pasokan energi nasional tetapi juga menggerakkan perekonomian Provinsi Sumatera Selatan melalui penyerapan tenaga kerja lokal dan keberlanjutan industri pertambangan batu bara.

 

Peran Sumatera Selatan dalam Industri Batu Bara Nasional

Kereta Api pengangkut batu bara yang dioperasikan KAI Logistik
Kereta Api pengangkut batu bara yang dioperasikan KAI Logistik (dok: humas)

Sumatera Selatan dikenal memiliki cadangan batu bara yang melimpah, menjadikan komoditas ini sebagai kontribusi terbesar dalam volume pengangkutan KAI Logistik.

Di tengah transisi energi global, batu bara masih memiliki peran penting dalam industri hilirisasi untuk mendukung Indonesia Emas 2045.

Sebagai bagian dari strategi hilirisasi, KAI Logistik berkomitmen untuk terus mendukung logistik pertambangan nasional, yang berperan krusial dalam memastikan ketahanan energi dan logistik di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya