Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan susunan menteri dan wakil menteri dalam Kabinet Merah Putih. Tercatat, terdapat 48 kementerian yang disusun oleh Presiden Prabowo. Jumlah ini bengkak dari kabinet sebelumnya hanya ada 38 kementerian.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menteri PANRB) Rini Widyantini menargetkan pembahasan seluruh struktur organisasi kementerian Kabinet Merah Putih beserta PNS yang akan mengisinya selesai pada November 2024.
Baca Juga
"Langkah-langkah penataannya saat ini, seluruh rancangan peraturan presiden, saat ini sudah ada di meja Bapak Presiden (Prabowo Subianto)," ujar Rini dalam Rapat Kerja dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin.
Advertisement
Penataan organisasi kementerian dan pengisian jabatan merupakan prioritas pada 100 hari pertama Kabinet Merah Putih.
Rini menjelaskan bahwa susunan kementerian negara pada Kabinet Merah Putih 2024–2029 meliputi 48 kementerian dengan rincian 7 kementerian koordinator, 19 kementerian tetap, 20 kementerian yang mengalami perubahan nomenklatur dan/atau pergeseran tugas, serta 2 kementerian yang hanya mengalami perubahan nomenklatur.
"Target-nya pada November itu sudah selesai seluruh pembahasan struktur organisasi dan tata kerja yang tahap kedua," ucap dia.
Rini menyoroti banyaknya pertukaran atau perpindahan fungsi-fungsi di kementerian dan lembaga. Oleh karena itu, pemerintah menyusun Peraturan Presiden Nomor 139 Tahun 2024 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Kabinet Merah Putih Periode Tahun 2024-2029 pada tanggal 21 Oktober 2024.
Perpres Nomor 139 Tahun 2024 berlaku sejak diundangkan di Jakarta pada tanggal 21 Oktober 2024.
"Beberapa muatan yang paling krusial ada di dalam Perpres 139 Tahun 2024, karena dalam perpres tersebutlah terjadi pertukaran-pertukaran fungsi kementerian," ujar Rini.
Selain penataan organisasi kementerian dan pengisian jabatan, Rini juga memaparkan dua program lainnya yang menjadi prioritas pada 100 hari pertama Kabinet Merah Putih.
Program-program tersebut meliputi penetapan penetapan peraturan presiden soal Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (SAKP) yang akan menjadi basis kementerian/lembaga untuk mencapai target pembangunan nasional (shared-outcome) dan penetapan Indikator Kinerja Utama atau IKU.
"Prioritas ketiga adalah penataan tenaga kerja non-ASN," kata Rini.
Makna di Balik Pembekalan Kabinet Merah Putih ala Prabowo di Lembah Tidar
Anggota Kabinet Merah Putih digembleng oleh Presiden Prabowo Subianto di Gunung Tidar, Magelang, Jawa Tengah pada Kamis (24/10/2024) hingga Minggu (27/10/2024).
Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, menteri, wakil menteri, kepala badan, staf khusus, hingga penasihat presiden wajib mengikuti retret ini.
Lembah di kawasan Gunung Tidar ini dikenal sebagai tempat Akademi Militer atau Akmil yang melahirkan perwira Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.
Lembah Tidar berada di kawasan Kebun Raya Gunung Tidar, salah satu bukit yang berada di tengah Kota Magelang.
Hari pertama menjalani retret, para anggota Kabinet Merah Putih dibangunkan sejak pukul 04.00 WIB di tenda masing-masing untuk mengikuti latihan baris-berbaris. Mereka pun kaget karena Prabowo rupanya sudah lebih dulu berada di lapangan.
"Presiden Prabowo memberikan contoh teladan sebagai pemimpin yang disiplin," tutur Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi, Kamis, (24/10/2024).
Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan (UPH) Dr Emrus Sihombing mengungkap tujuan utama Prabowo membawa menteri-menterinya untuk digembleng di Lembah Tidar adalah untuk membentuk karakter 'tentara'. Di mana mereka harus siap menghadapi tantangan, disiplin dan taat aturan.
"Ketika Prabowo membawa menterinya, menunjukkan supaya menterinya disiplin, taat aturan, follow the leader, punya kepemimpinan yang baik. Jadi kalau para menteri menyadari itu, artinya ketika menjadi menteri mereka harus follow the leader, taat aturan dan disiplin. Sangat bagus diadopsi kedisiplinan militer ke para menterinya," kata Emrus kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat, (25/10/2024).
Dengan memiliki karakter 'tentara' itu, para menterinya wajib mentaati aturan dan undang-undang yang berlaku. Misalnya, tidak boleh korupsi. Hal ini juga yang ditekankan Prabowo dalam pidato pertamanya sebagai presiden.
"Sekalipun tidak ketahuan tapi tidak boleh melanggar aturan. Di Akmil begitu kan. Itulah yang diinginkan Prabowo. Jadi ini bukan militerisasi. Bedakan antara militerisasi dan disiplin militer," ujarnya.
Advertisement
Kekompakan
Selain disiplin dan taat aturan, latihan 'militer' ini juga untuk menumbuhkan kekompakan. Kekompakan ini dibutuhkan dalam menjalankan tugas-tugas di kementerian.
"Kalau di militer ketika mereka perang harus kompak. Sesama mereka tolong menolong. Mengadopsi perilaku militer ini maka kabinet mendatang harus kompak. Jangan mengambil kebijakan yang bertentangan dan tumpang tindih dengan kementerian lain," tandasnya.
Direktur Eksekutif Ethical Politics, Hasyibulloh Mulyawan menilai retret yang dilakukan oleh Presiden Prabowo di Lembah Tidar, menginginkan sejumlah menteri, wakil menteri dan kepala badan fokus dalam menerima materi yang akan disampaikan untuk menyamakan frekuensi dalam menjalankan pemerintahan Prabowo-Gibran selama lima tahun ke depan.
"Dengan menggunakan metode materi ala militer Presiden Prabowo, saya lihat secara komunikasi politik menginginkan seluruh pembantu presiden akan taat struktur, taat asas dan patuh terhadap program kerja yang menjadi prioritas Presiden Prabowo selama 5 tahun ke depan," ujar Hasyibulloh kepada Liputan6.com.
Penggemblengan secara fisik ini, kata dia, bisa menumbuhkan kekompakan sesama menteri, wakil menteri dan kepala badan karena dengan latihan fisik secara tidak langsung menuntut antara satu dan lainnya untuk saling membantu dan menumbuhkan kekompakan serta gotong royong untuk menyelesaikan permasalahan bersama.
"Selain itu juga dapat membuka kedekatan emosional secara intra personal antar menteri, wakil menteri dan kepala badan dipemerintahan Prabowo-Gibran," tandasnya.
Untuk Membangun Tim Super
Saat memberikan pengantar pada Sidang Kabinet di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (23/10/2024), Prabowo mengungkap tujuan utama menggembleng menteri-menterinya di Lembah Tidar, Magelang adalah untuk menumbuhkan kekompakan dan kerjasama tim. Dengan demikian, tim bisa bekerja sama untuk mencapai target-target yang dicanangkan.
"Saya mengajak saudara-saudara ke Magelang menambah pembekalan dan melakukan koordinasi di Akademi Militer," katanya.
"Kemudian, kita akan adakan koordinasi-koordinasi di tempat di Magelang, Jawa Tengah, kawasan Akademi Militer," kata Prabowo Subianto saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (23/10/2024).
Presiden Prabowo mengatakan Magelang merupakan sentra perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajah. Sehingga, diharapkan dapat menumbuhkan keberanian dan meningkatkan rasa cinta tanah air dari para menteri dan wakil menteri.
"Daerah Magelang merupakan suatu sentra perlawanan kita terhadap penjajah mulai ratusan tahun dikenal sebagai darah perjuangannya Pangeran Diponegoro di antara 5 gunung itu. Saya kira cukup membawa suatu aura tradisi keberanian, tradisi heroisme, tradisi cinta tanah air," ujar Prabowo.
Prabowo meyakini pembekalan di Akmil Magelang ini akan membawa banyak manfaat untuk kabinet dan pemerintahannya selama lima tahun ke depan.
"Karena sesungguhnya lahirnya republik kita memang proklamasi di Jakarta, tapi ujian proklamasi berada di daerah-daerah di mana pejuang-pejuang kita melaksanakan perebutan kemerdekaan secara fisik," tutur Prabowo Subianto.
Sementara Kepala Kantor Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi mengatakan para menteri akan mendapatkan materi bernegara dan pemerintahan, termasuk materi penting soal pencegahan korupsi.
"Dalam kegiatan retreat Kabinet Merah Putih di Magelang ini, para menteri, wakil menteri, kepala badan, utusan khusus dan staf khusus presiden mendapatkan gemblengan berupa materi tentang bernegara dan pemerintahan, termasuk materi penting soal pencegahan korupsi," kata Hasan kepada wartawan.
Selain itu, kata dia, retreat ini merupakan momentum para menteri saling mengenal dan mengakrabkan diri. Hal ini sesuai keinginan Presiden Prabowo Subianto agar semua anggota kabinet bersatu dan kompak.
"Selain mendapatkan berbagai materi tentang pemerintahan, para peserta retreat juga memiliki waktu untuk saling mengenal dan mengakrabkan diri," ujar Hasan.
"Sebab Presiden Prabowo dalam arahannya meminta seluruh anggota kabinet bersatu, membangun sebuah super team total football yang siap menjalankan pemerintahan," sambungnya.
Advertisement