Menteri Maruarar Sirait Ternyata Pernah Jadi Anak Buah Aguan, Begini Ceritanya

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma (Aguan) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Rumah Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Banten.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 01 Nov 2024, 14:35 WIB
Diterbitkan 01 Nov 2024, 14:10 WIB
Foto: Diisi Najwa Shihab hingga Akmal Marhali, Ini Personel Satgas Independen Antimafia Bola Indonesia
Maruarar Sirait memberikan keterangan saat pengumuman Satgas Independen Antimafia Bola Indonesia di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Rabu (20/09/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait bersama Pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma (Aguan) meresmikan peletakan batu pertama (groundbreaking) Pembangunan Rumah Gratis bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (1/10).

Dalam acara tersebut, Menteri Maruarar Sirait mengaku pernah bekerja di perusahaan milik Aguan. Namun, kini dia berhasil menduduki posisi diatas Aguan dengan menjadi Menteri PKP.

"Dulu saya harus jujur ya, saya pernah kerja di tempatnya Pak Aguan jadi advisor, tapi roda itu berputar," ucap Menteri Ara panggilan akrabnya.

Kisah yang sama juga terjadi pada mantan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan yang pernah menjadi komandan Presiden Prabowo. Namun, sekarang Luhut harus rela menjadi pembantu Presiden Prabowo Subianto.

"Saya minta maaf ya, kayak waktu kita di Akmil kan, ada Pak Wiranto, ada Pak Luhut, dan waktu itu Pak Prabowo bilang gini, dulu Pak Luhut komandan saya. Pak Wiranto senior saya," kata Menteri Ara disambut tepuk tangan penonton.

Menteri Ara memastikan akan tetap profesional dalam bermitra dengan Agua. Meskipun, Ia pernah bekerja di perusahaan Aguan.

"Jadi hidup itu bisa begitu ya. Jadi kita harus profesional, betul ya?," tegas dia.

 

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdela.com

 

4 Rusun Sepi Penghuni, Ada Pasar Rumput hingga Wisma Atlet Kemayoran

FOTO: Pemprov DKI Belum Putuskan Konsep Kepemilikan Rumah Susun Pasar Rumput
Suasana Rusun Pasar Rumput di Manggarai, Jakarta, (27/10/2020). Perumda Pasar Jaya bersama Pemprov DKI masih menggodok alokasi penerima manfaat Rusun Pasar Rumput, termasuk konsep kepemilikan apakah menjadi rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) atau milik (Rusunami). (Liputa6.com/Immanuel Antonius)

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mendorong penghunian empat rumah susun (Rusun) yang hingga saat ini masih minim penghuniannya.

Sebanyak empat lokasi Rusun kini menjadi fokus utama Kementerian PKP dalam rangka pemanfaatan Rusun untuk hunian layak bagi Masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

"Kemarin saya sudah tinjau Rusun Pasar Rumput yang ada di Kota Jakarta. Dalam waktu dekat saya juga akan ke Wisma Atlet Kemayoran, Rusun di Bandung, dan di Batang, Jawa Tengah untuk melihat kondisi Rusunnya," ujar Maruarar Sirait di Jakarta, Kamis (31/10/2024).

Ara menyatakan, pihaknya ingin agar aset-aset hunian seperti Rusun yang telah dibangun oleh pemerintah selama ini bisa dimanfaatkan secara optimal untuk perumahan rakyat. Selain itu, pengelolaan huniannya juga harus maksimal. Terpenting, harga sewanya cukup di kantong masyarakat.

Sebelumnya pada Minggu (27/10/2024), Ara bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian telah meninjau Rusun Pasar Rumput di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.

Eks Politikus PDIP ini melihat bahwa masih banyak unit Rusun yang kosong dan belum ditempati. Dari 1.984 unit yang tersedia, baru sekitar 400 unit yang terisi.

Ia lantas meminta kepada PD Pasar Jaya sebagai pengelola untuk menurunkan tarif sewa, dan menggratiskan sewa untuk korban kebakaran di Kawasan Manggarai.

 

Tak Cuma Rusun Pasar Rumput

FOTO: Pemprov DKI Belum Putuskan Konsep Kepemilikan Rumah Susun Pasar Rumput
Suasana Rusun Pasar Rumput di Manggarai, Jakarta, (27/10/2020). Perumda Pasar Jaya bersama Pemprov DKI masih menggodok alokasi penerima manfaat Rusun Pasar Rumput, termasuk konsep kepemilikan apakah menjadi rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) atau milik (Rusunami). (Liputa6.com/Immanuel Antonius)

Selain Pasar Rumput, beberapa lokasi Rusun yang akan dikunjungi antara lain Wisma Atlet Kemayoran, serta Rusun di Bandung dan Batang. Ara dan tim akan melihat langsung bagaimana kondisi gedung, seraya berdiskusi dengan pihak pengelola agar Rusun tersebut bisa dihuni oleh Masyarakat.

"Saya mendapatkan informasi di Batang, Jawa Tengah, ada dua Rusun yang sudah jadi tapi penghuninya masih sedikit. Ada 10 tower di sana, dan yang dihuni sekitar 2 tower. Ada juga di Bandung Rancaekek, ada dua tower juga dan belum dihuni. Kami ingin Rusun yang ada bisa dihuni," pintanya.

Ke depan, berbekal anggaran minim untuk menyongsong target program 3 juta rumah, Ara berpikir untuk melakukan inovasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga pembangunan hunian dapat berjalan dengan baik sesuai tugas yang diberikan Presiden Prabowo Subianto.

"Saya akan melakukan pendekatan dengan pemerintah daerah dan pengelola Rusun agar hunian tersebut dapat dimanfaatkan untuk masyarakat. Dengan anggaran yang minim, saya mesti kreatif. Kalau saya bangun dulu baru ngurus rumah rakyat, saya baru bisa bagi-bagi satu tahun lagi. Tapi dengan begini ya mulai minggu depan udah bisa bagi-bagi," tandasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya