Asuransi Pertanian Perkuat Program Prabowo Buka 4 Juta Hektar Sawah

Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas lahan tani hingga 4 juta hektar mendapat dukungan luas,

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Nov 2024, 16:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2024, 16:00 WIB
Kendeng
Ilustrasi petani sedang menanam padi. Foto: liputan6.com/freepik/felek wahyu 

Liputan6.com, Jakarta Rencana Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas lahan tani hingga 4 juta hektar mendapat dukungan luas, terutama dengan diperkuatnya skema Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dari Kementerian Pertanian.

Program asuransi ini bertujuan melindungi petani dari risiko gagal panen akibat bencana alam seperti banjir, kekeringan, serta serangan hama.

“Asuransi ini memberikan kompensasi finansial bagi petani yang mengalami kerugian akibat bencana atau gangguan lain, seperti banjir atau hama. Kementerian Pertanian juga berupaya memperluas cakupan asuransi ini ke komoditas lain yang berisiko, seperti kedelai dan jagung,” ujar Anggota Dewan Pembina Aliansi Masyarakat Penyelamat Pertanian Indonesia (AMPPI), Septradi di Jakarta, Selasa (12/11/2024).

Menurut Septradi, program ekspansi ini akan difokuskan pada tujuh komoditas utama, yaitu padi, jagung, kedelai, singkong, tebu, sagu, dan sukun.

Perluasan lahan tersebut mencakup sekitar 3 juta hektar sawah baru yang akan tersebar di wilayah seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, hingga Kabupaten Merauke di Papua Selatan.

Beberapa daerah lain seperti Lampung, Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur juga akan dijadikan basis untuk komoditas jagung, kedelai, dan tebu.

“Perluasan ini bukan hanya bertujuan meningkatkan produksi pangan, tetapi juga untuk mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat ekonomi pedesaan,” tambahnya. Septradi juga menekankan bahwa keberhasilan program ini akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, petani, dan sektor swasta.

Mitigasi Risiko Cuaca Ekstrem

Seiring dengan tantangan perubahan iklim, asuransi pertanian seperti AUTP menjadi semakin penting. Septradi menyatakan bahwa perlindungan asuransi dapat membantu petani mengurangi risiko kerugian akibat cuaca ekstrem seperti kekeringan berkepanjangan atau banjir.

“Ketidakpastian cuaca akibat perubahan iklim menjadi tantangan besar bagi sektor pertanian. Asuransi ini memberikan keamanan bagi petani sehingga mereka lebih siap menghadapi cuaca ekstrem dan melanjutkan produksi,” jelasnya.

 

Dukungan Jasindo

Gedung kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo)
Gedung kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) (dok: Jasindo)

Mendukung kebijakan pemerintah, Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Andy Samuel menyatakan bahwa pihaknya siap memperkuat dukungan terhadap program pemerintah di sektor pangan.

“Kami memiliki pengalaman melindungi petani padi selama beberapa tahun dan telah memperluas perlindungan kepada peternak sapi. Jika diperlukan, kami juga siap memberikan perlindungan pada komoditas pertanian lainnya sesuai permintaan Kementerian Pertanian,” ujar Andy melalui pesan singkat.

Sebagai perusahaan BUMN, Jasindo berkomitmen mendukung setiap program pemerintah yang sejalan dengan visi perusahaan dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional.

Andy menambahkan bahwa Jasindo akan terus menyesuaikan program perlindungan sesuai dengan kebutuhan dan risiko yang dihadapi petani di lapangan.

Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, asuransi pertanian, dan perusahaan BUMN seperti Jasindo, diharapkan program perluasan lahan tani ini akan memberikan dampak signifikan terhadap ketahanan pangan nasional, mengurangi ketergantungan impor, serta mendorong pembangunan ekonomi di pedesaan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya