Sedih, Maruarar Sirait Ungkap Ada Keluarga Hidup di Kolong Tol hingga 3 Generasi

Politisi Partai Gerindra ini sempat berbincang dengan Liza, warga yang sudah turun-temurun hidup di kolong jembatan dan kolong tol. Perempuan berusia 23 tahun itu telah menghabiskan hidupnya tinggal di kolong tol.

oleh Arief Rahman H diperbarui 30 Nov 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2024, 19:30 WIB
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait  Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024). (Arief/Liputan6.com)
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024). (Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengungkapkan ada sebuah keluarga yang sudah menghuni kolong tol selama 40 tahun. Bahkan, sudah ada 3 generasi yang hidup di rumah yang kurang layak tersebut.

Temuan itu bermula ketika Ara, sapaan akrabnya, meninjau langsung kolong tol di Jalan Inspeksi Banjir Kanal Barat, Jelambar, Kecamatan Grogol Petamburan, Jakarta Barat. Ada satu keluarga yang turun-temurun menghuni kolong tol tersebut.

"Tadi malam, Pak AHY, saya ditemani sampai sekitar setengah 2 pagi. Masuk ke jembatan, di bawahnya itu ada yang lahir di situ, Pak, ada yang punya anak lagi di situ. Dia sudah lahir di situ, dia punya anak lagi di situ," ucap Ara di Rumah Susun Lokbin Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

"Jadi, ada yang paling lama berapa puluh tahun, Pak? Empat puluh tahun ada di bawah kolong jembatan," imbuhnya.

Ara langsung bergerak cepat, yakni dengan memindahkan sekitar 44 keluarga atau sekitar 139 orang ke Rusun Rawa Buaya. Menurutnya, ini merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto.

"Dan hari ini, berkat Pak Prabowo, mereka pindah ke rumah susun sesudah empat puluh tahun ada di bawah jembatan," ujar Ara.

Dilahirkan di Kolong

Politisi Partai Gerindra ini sempat berbincang dengan Liza, warga yang sudah turun-temurun hidup di kolong jembatan dan kolong tol. Perempuan berusia 23 tahun itu telah menghabiskan hidupnya tinggal di kolong tol.

Dia mengaku dilahirkan orang tuanya di kolong tol. Bahkan, dia sudah kembali melahirkan anak di lokasi yang sama.

"Bayangin, Pak AHY, Bapak hari ini berbuat kebaikan yang luar biasa, Pak Tito, Pak Agus. Hari ini ada keluarga kita, saudara kita yang berarti kurang lebih umur berapa deh? 23 tahun. 23 tahun lahir di kolong dan anaknya juga di kolong, per hari ini tidak di kolong lagi," tutur Ara.

Seremoni pemindahan 44 keluarga ke Rusun Rawa Buaya dihadiri oleh sejumlah menteri, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, hingga Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi.

 

44 Keluarga Kolong Tol Pindah ke Rusun Rawa Buaya

Warga yang tinggal di kolong jembatan dan kolong tol mulai pindah ke Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. (Arief/Liputan6.com)
Warga yang tinggal di kolong jembatan dan kolong tol mulai pindah ke Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. (Arief/Liputan6.com)

Sebelumnya, pemerintah mulai memindahkan warga yang tinggal di kolong jembatan dan kolong tol ke Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. Sebanyak 44 keluarga yang dipindahkan tak perlu membayar biaya sewa untuk 6 bulan pertama.

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono memimpin pemindahan sejumlah warga tersebut. Menurutnya, ini jadi langkah konkret agar masyarakat mendapat tempat tinggal yang layak.

"Kita harus tergerak untuk bisa mewujudkan hal-hal yang konkret seperti pemindahan masyarakat yang menghuni kolong jembatan, kolong jalan tol ke rumah susun yang tentunya semakin layak, semakin sehat, semakin bersih, dan tentunya semakin baik," kata AHY di Rusun Rawa Buaya, Jakarta Barat, Sabtu (30/11/2024).

 

Gratis 6 Bulan Pertama

Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. (Arief/Liputan6.com)
Rumah Susun Rawa Buaya, Jakarta Barat. (Arief/Liputan6.com)

Sebanyak 44 keluarga dipindahkan dari kolong jembatan dan kolong tol di Jalan Inspeksi Kanal Barat, Jelambar, ke Rusun Rawa Buaya. Seluruhnya tidak perlu membayar biaya sewa untuk 6 bulan pertama.

Diketahui, ada 2 tipe rusun berbeda yang diberikan kepada warga eks penghuni kolong tol, yakni tipe 36 dan tipe 30. Untuk tipe 36 dikenakan biaya sewa Rp 550.000 per bulan, sedangkan tipe 30 dikenakan biaya sewa Rp 320.000 per bulan.

"Untuk biayanya, biaya di rusun ini tipe 36 (senilai) Rp 550-an ribu, jadi satu bulannya Rp 550 ribu," kata Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali.

"Warga yang baru pindah dari kolong jembatan dan kolong tol ini kita gratiskan selama 6 bulan. Kami yakin ketika mereka berada di sini selama 6 bulan, mereka sudah bisa menghasilkan sesuatu," sambung dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya