Liputan6.com, Jakarta Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah tengah viral akibat candaannya kepada pedagang asongan penjual es teh saat berdakwah. Ucapan Gus Miftah dianggap merendahkan pedagang es teh tersebut oleh netizen.
Bapak penjual es teh dan minuman yang sedang membawa dagangan di kepalanya itu disebut goblok oleh Gus Miftah dan jadi bahan bercandaan dalam ceramah.
Advertisement
Baca Juga
"Es teh mu masih banyak tidak? Ya dijual, goblok!" kata Miftah disambut gelak tawa orang-orang di sekitarnya.
Advertisement
Terkait konteks isi ceramah secara keseluruhan atau tidak, warganet menilai apa yang diucapkan Gus Miftah kepada bapak penjual es teh adalah sesuatu yang tidak pantas. Terlebih dirinya saat ini sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Tak heran jika warganet banyak yang menghujat Gus Miftah dan mengorek kembali sapaan 'Gus' yang melekat pada dirinya.
Tugas Gus Miftah sebagai Utusan Khusus Presiden
Dikutip dari Antara, Kamis (4/12/2024), Presiden Prabowo Subianto telah melantik Miftah Maulana Habiburrahman, yang lebih dikenal sebagai Gus Miftah, sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Tugas ini menggarisbawahi peran penting Gus Miftah dalam mengawal isu moderasi beragama di Indonesia maupun di tingkat internasional.
Pelantikan berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/10), bersama dengan enam tokoh lainnya yang juga ditunjuk sebagai Utusan Khusus Presiden di bidang berbeda.
Dalam perannya, Gus Miftah diminta untuk membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi beragama, salah satu isu yang menjadi perhatian utama pemerintah.
“Salah satu tugas yang disampaikan adalah membangun komunikasi internasional terkait dengan moderasi dan toleransi,” ujar Gus Miftah usai pelantikan.
Sebagai negara besar dengan keberagaman tinggi, Indonesia menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan. Dengan 17.000 pulau, 1.700 suku bangsa, 736 bahasa, dan 6 agama resmi, isu ini menjadi sangat sensitif. Gus Miftah menyadari pentingnya peran strategis yang ia emban untuk memastikan harmoni tetap terjaga.
“Maka bagaimana upaya kita hari ini adalah menjaga kondusivitas itu, terkait dengan kerukunan,” tegasnya.
Promosikan Keberagaman dan Harmoni Indonesia
Selain fokus pada isu domestik, Gus Miftah juga bertugas mempromosikan keberagaman dan harmoni Indonesia sebagai model bagi dunia internasional. Langkah ini sejalan dengan kebutuhan membangun narasi positif tentang toleransi beragama dari perspektif Indonesia.
Gus Miftah, yang juga dikenal dengan gaya dakwahnya yang unik dan dekat dengan generasi muda, membawa pengalaman luas dalam menyentuh berbagai lapisan masyarakat. Pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, ini telah lama menggunakan pendekatan dakwah modern yang memadukan nilai-nilai tradisional dengan komunikasi yang segar dan inklusif.
Dengan latar belakang dan pengalamannya, Gus Miftah diharapkan dapat menjadi jembatan untuk membangun dialog lintas agama yang lebih kuat, baik di dalam negeri maupun dunia internasional.
Gus Miftah Ditegur Istana soal Candaan ke Penjual Es Teh
Penceramah kondang Gus Miftah, atau Miftah Maulana Habiburrahman, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka atas ucapan Gus Miftah kepada seorang penjual es yang berjualan di tengah pengajian yang dipimpinnya.
Insiden tersebut menjadi viral setelah video kejadian tersebar luas di media sosial, memicu berbagai tanggapan dari masyarakat.
"Dengan kerendahan hati, saya minta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapa pun, maka atas candaan kepada yang bersangkutan, saya akan meminta maaf secara langsung," ujar Gus Miftah dalam sebuah video klarifikasi yang diterima Liputan6.com, Rabu (4/12/2024).
Ia juga berharap masyarakat, terutama yang merasa terganggu, dapat membuka pintu maaf untuknya.
Gus Miftah mengakui bahwa ucapannya saat itu tidak pantas dan berlebihan, khususnya dalam konteks menegur penjual es teh di tengah kerumunan jamaah.
“Saya menyadari candaan saya kali ini menimbulkan kegaduhan, dan mungkin dianggap berlebihan oleh masyarakat,” katanya.
Ditegur Istana
Dalam video tersebut, Gus Miftah juga mengaku ditegur oleh pihak Istana Kepresidenan, tepatnya langsung oleh Sekretaris Kabinet (Seskab) Mayor Inf Teddy Indra Wijaya.
"Saya juga sudah ditegur oleh Bapak Seskab, untuk lebih berhati-hati menyampaikan pendapat dan pidato di depan masayarakat umum," tegasnya.
Seperti diketahui, Gus Miftah saat ini sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Advertisement
Gus Miftah Mau Introspeksi Diri
Pernyataan maaf ini sekaligus menjadi respons Gus Miftah terhadap kritik publik yang menilai tindakannya tidak mencerminkan sikap seorang penceramah.
Melalui klarifikasi ini, ia berharap dapat meredakan kegaduhan dan menunjukkan komitmen untuk introspeksi diri.
Video permintaan maaf Gus Miftah mendapat tanggapan beragam dari warganet. Sebagian besar memuji langkahnya yang berani mengakui kesalahan, sementara yang lain mengingatkan pentingnya menjaga etika, terutama dalam forum publik.
Insiden ini menjadi pengingat bahwa peran publik figur, terutama dalam dunia dakwah, dituntut untuk memberikan teladan baik, termasuk dalam memilih kata-kata yang santun dan bijaksana di hadapan masyarakat.
Jelang Perayaan Natal 2024, Penjualan