Tengok 4 Tren Adopsi AI oleh Industri Keuangan pada 2025

Agen AI bukan lagi sekadar khayalan; mereka telah menjadi kenyataan di dunia keuangan. Asisten digital ini siap mendukung tugas-tugas yang sifatnya rutin, seperti penjaminan pinjaman, penyesuaian klaim, dan pembuatan laporan risiko.

oleh Arthur Gideon diperbarui 28 Des 2024, 12:40 WIB
Diterbitkan 28 Des 2024, 12:40 WIB
Artificial Intelligence.
Ilustrasi AI Robotika Bersalaman dengan Manusia (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan artificial intelligence (AI) tidak bisa dibendung, beradabtasi atau tertinggal. Semua sektor saat ini tengah berusaha menggunakan AI untuk berinovasi hingga memperoleh efisiensi, tak terkecuali dengan industri keuangan. AI Generatif (Gen AI) dengan cepat mentransformasi ranah layanan keuangan.

Semula Gen AI hanyalah sebuah proyek eksperimen tetapi di 2024 mendapatkan momentum serius, dengan begitu banyaknya lembaga keuangan yang sepenuhnya menggunakan AI untuk produksi dan mulai melihat hasil nyata dari investasi yang mereka lakukan.

Managing Director Southeast Asia Google Cloud Mark Micallef menjelaskan, tahun depan merupakan titik balik inovasi AI untuk sektor industri keuangan. Dengan mengadopsi AI generatif, lembaga keuangan dapat mengatasi tantangan ini secara langsung dan memungkinkan tercapainya tingkat efisiensi, keamanan, dan kepuasan pelanggan yang baru.

Menurutnya, terdapat empat tren yang akan mendorong adopsi AI di industri keuangan terutama perbankan pada 2025.

Penelusuran Intuitif Tingkatkan Produktivitas

"AI generatif akan mentransformasi manajemen informasi dalam lembaga keuangan," terang Mark Micallef dikutip pada Sabtu (28/12/2024). 

Saat ini, ada banyak organisasi yang kesulitan mengekstrak informasi bermakna dari penyimpanan data mereka yang besar tanpa perlu banyak campur tangan manusia.

Sebagai contoh, para analis pasar, petugas kepatuhan, dan tenaga profesional lainnya sering kali menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk memilah-milah informasi yang tersebar di berbagai dokumen dan departemen dalam organisasi.

"Pada 2025, penelusuran yang didukung AI dengan kemampuan meringkas dokumen yang canggih akan memungkinkan karyawan menemukan dan menganalisis informasi dengan lebih cepat dan lebih efektif. Alih-alih mengolah data, mereka dapat berfokus pada analisis dan pengambilan keputusan di tingkat yang lebih tinggi," kata dia. 

Alat-alat tersebut akan memberikan akses instan ke berbagai informasi penting, menyederhanakan alur kerja, dan meningkatkan produktivitas.

Meskipun bantuan dari para ahli untuk memvalidasi dan menafsirkan informasi tetap berperan penting, kemampuan penelusuran baru ini akan menghemat waktu mereka saat mengumpulkan data sehingga mereka punya lebih banyak waktu untuk menghasilkan nilai dari informasi yang diperoleh.

 

Munculnya Agen AI

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML)
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). Kredit: Gerd Altmann from Pixabay

Agen AI bukan lagi sekadar khayalan; mereka telah menjadi kenyataan di dunia keuangan. Asisten digital ini siap mendukung tugas-tugas yang sifatnya rutin, seperti penjaminan pinjaman, penyesuaian klaim, dan pembuatan laporan risiko.

Hal ini tidak hanya akan meningkatkan efisiensi tetapi juga membebaskan karyawan agar dapat berfokus pada pekerjaan yang lebih kompleks dan strategis, sehingga menambah nilai pada aspek-aspek keahlian yang hanya dapat dilakukan manusia.

Selain itu, agen AI juga akan berperan penting mendorong pertumbuhan pendapatan. Dengan menganalisis data berukuran besar, AI dapat membangun pemahaman mendalam tentang situasi, tujuan, dan preferensi keuangan setiap nasabah.

Dengan pemahaman ini, bank dapat memberikan pengalaman yang sangat personal, termasuk rekomendasi produk yang disesuaikan, saran keuangan yang proaktif, dan bahkan mengantisipasi kebutuhan nasabah di masa depan. Pengalaman tersebut akan menjangkau semua titik kontak nasabah, sehingga menciptakan layanan perbankan omnichannel yang benar-benar personal dan terkoneksi.

 

 

AI Multimodal Tingkatkan Kualitas Layanan

Artificial Intelligence.
Ilustrasi artificial intelligence. (Foto: Shutterstock)

Meskipun aplikasi perbankan kini semakin kaya fitur, aplikasi tersebut kadang juga terasa rumit saat dipakai pengguna. AI dapat berpotensi menyederhanakan pengalaman pengguna, dan AI multimodal dapat semakin meningkatkannya.

Dengan memproses berbagai jenis data seperti teks, gambar, dan audio secara simultan, AI multimodal dapat memahami nuansa komunikasi manusia, sehingga menghasilkan pengalaman pelanggan yang lebih personal dan intuitif.

Berkat antarmuka bahasa alami (natural language interface), interaksi yang mirip dengan manusia kini dapat dilakukan di aplikasi perbankan. Namun, sering kali aplikasi akan mengalami kendala ketika harus menjawab pertanyaan yang rumit.

Sekarang, bayangkan jika Anda dapat bertanya kepada aplikasi perbankan Anda, "Berapa biaya makan di luar bulan lalu?"

AI multimodal dapat dengan cepat mengidentifikasi dan memberikan jawaban kepada Anda dengan menganalisis data transaksi dan bahkan mengenali gambar struk pembayaran. Integrasi informasi yang lancar dan pemahaman intuitif terhadap permintaan nasabah ini adalah masa depan yang ditawarkan AI multimodal bagi industri perbankan

 

AI Jadi Alat Pertahanan Penting dari Penipuan

Ranah ancaman terus berkembang, kini para pelaku kejahatan juga memanfaatkan AI generatif untuk mengembangkan serangan baru dan mengeksploitasi kerentanan dalam sistem perbankan. Namun, lembaga keuangan tidak tinggal diam dengan membuat sistem pertahanan sendiri yang didukung oleh AI.

Berdasarkan penelitian mengenai ROI dari AI Generatif yang kami lakukan baru-baru ini, ditemukan bahwa 3 dari 5 lembaga keuangan melihat peningkatan yang terukur dalam postur keamanan cyber mereka berkat penggunaan AI generatif.

Penipu sering kali mengandalkan sumber data yang tidak terstruktur seperti dokumen palsu atau aktivitas online yang mencurigakan, yang sangat sulit dipantau secara manual. Pada saat yang sama, tim keamanan juga kewalahan oleh banyaknya peringatan yang dihasilkan oleh sistem pemantauan penipuan tradisional.

Kemampuan AI untuk menganalisis data yang tidak terstruktur, mengidentifikasi pola yang kompleks, dan memprioritaskan peringatan dapat meningkatkan deteksi penipuan secara signifikan dan melindungi pelanggan dari ancaman yang muncul.

Kewaspadaan yang didorong oleh AI akan membantu lembaga jasa keuangan untuk tetap unggul, sehingga mengubah potensi kerentanan menjadi kekuatan karena mereka aktif melawan penipuan yang didukung AI dengan sistem pertahanan yang sama canggihnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya