Liputan6.com, Jakarta PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan PT Polytama Propindo (Polytama) melalui penyaluran pembiayaan sebesar USD 38,55 juta.
Dana ini akan digunakan untuk mendukung pengembangan proyek jetty dengan pipa dan spherical tank berkapasitas penyimpanan 1x3.000 ton, beserta fasilitas pendukung lainnya.
Baca Juga
Dukung Industri Petrokimia Nasional
Interim Chief Executive Officer/Chief Financial Officer IIF, Rizki Pribadi Hasan, menyatakan bahwa kolaborasi ini sejalan dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 66 Tahun 2019 yang bertujuan memperkuat dan mengintegrasikan industri petrokimia nasional.
Advertisement
“Sinergi antara IIF dan Polytama akan memperkuat rantai pasokan Polytama serta menciptakan sistem yang lebih terintegrasi. Hal ini semakin mengukuhkan posisi Polytama di industri petrokimia,” ujar Rizki.
Mendukung Proyek Polypropylene Plant Balongan
Presiden Direktur Polytama, Joko Pranoto, mengungkapkan apresiasinya atas kepercayaan dan dukungan dari IIF dalam pengembangan proyek Polypropylene Plant Balongan (PPB).
“Kami berharap sinergi antara Polytama dan IIF semakin kuat di masa depan untuk mencapai tujuan bersama,” ungkapnya.
Proyek ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk mengoptimalkan industri petrokimia domestik. Upaya ini bertujuan menekan ketergantungan impor polipropilena (PP), yang hingga tahun 2023 masih mendominasi pasar dalam negeri.
Kontribusi pada Kemandirian Energi Nasional
Kerja sama ini menjadi bukti nyata sinergi antara sektor swasta dan pemerintah dalam mendukung pengembangan infrastruktur energi yang mandiri.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat daya saing industri nasional serta mendorong terciptanya ekosistem petrokimia yang berkelanjutan.
“Proyek ini tidak hanya mendukung pertumbuhan industri petrokimia, tetapi juga menjadi bagian dari strategi besar Indonesia untuk mencapai kemandirian energi dan penguatan sektor industri nasional,” tambah Rizki.
Dengan keberhasilan proyek ini, Polytama diharapkan dapat berkontribusi lebih besar dalam memenuhi kebutuhan polipropilena domestik, sekaligus meningkatkan daya saing industri petrokimia Indonesia di pasar global.
Advertisement