Liputan6.com, Jakarta CEO Meta, Mark Zuckerberg, melontarkan kritik tajam terhadap Apple dalam sebuah wawancara podcast pada Jumat (12/1/2025).
Ia menyoroti minimnya inovasi dari raksasa teknologi tersebut dan menyebut aturan mereka sebagai "random" atau tidak konsisten.
Advertisement
Baca Juga
Minim Inovasi Sejak Era Steve Jobs
Dalam wawancara di podcast "Joe Rogan Experience", Zuckerberg memuji dampak besar iPhone dalam mempopulerkan ponsel pintar, namun mengkritik kurangnya perkembangan signifikan dalam inovasi produk.
Advertisement
“iPhone telah menjadi platform yang memungkinkan banyak hal luar biasa. Namun, saya merasa Apple belum menciptakan sesuatu yang hebat dalam beberapa waktu terakhir,” ujar Zuckerberg, dikutip dari CNBC, Senin (13/1/2024).
“Steve Jobs menciptakan iPhone, dan sekarang, 20 tahun kemudian, mereka seperti hanya bertahan dengan itu," tambahnya.
Mark Zuckerberg juga menyoroti bahwa penjualan iPhone mengalami stagnasi karena konsumen membutuhkan waktu lebih lama untuk mengganti perangkat. Ia menilai bahwa model terbaru tidak memberikan peningkatan signifikan dibandingkan generasi sebelumnya.
Kritik terhadap Kebijakan dan Model Bisnis Apple
Zuckerberg menuding Apple memaksimalkan keuntungan melalui strategi bisnis yang dinilai memberatkan pengguna dan pengembang aplikasi.
“Mereka memeras orang dengan kebijakan seperti pajak 30% untuk pengembang dan menjual berbagai aksesori tambahan seperti AirPods,” katanya. Ia juga mengkritik Apple karena membatasi konektivitas perangkat pihak ketiga dengan iPhone.
Apple sering membela kebijakan mereka dengan alasan menjaga privasi dan keamanan pengguna. Namun, Zuckerberg menilai alasan tersebut kurang kuat.
“Itu tidak aman karena mereka tidak membangun keamanan yang memadai sejak awal. Lalu, mereka menggunakan itu sebagai alasan untuk membatasi koneksi perangkat lain,” jelasnya.
Menurut Zuckerberg, jika Apple menghentikan aturan yang arbitrer, laba Meta bisa meningkat dua kali lipat.
Pandangan terhadap Vision Pro
Zuckerberg juga menyinggung produk Vision Pro Apple, headset realitas virtual yang mendapat penjualan mengecewakan di AS. Ia membandingkan produk tersebut dengan headset Meta, Meta Quest.
“Saya rasa Vision Pro adalah salah satu upaya terbesar Apple dalam mencoba sesuatu yang baru. Namun, versi pertama jelas tidak memenuhi ekspektasi,” kata Zuckerberg. Meski demikian, ia menyebut Vision Pro cukup baik untuk menonton film.
Respon AppleApple belum memberikan tanggapan resmi atas kritik Zuckerberg ini. Namun, diskusi ini mencerminkan ketegangan yang terus berlanjut antara dua raksasa teknologi terkait inovasi, model bisnis, dan kebijakan pasar.
Advertisement