CEO Meta Mark Zuckerberg Tak Gentar Hadapi DeepSeek!

Mark Zuckerberg menanggapi kehadiran DeepSeek, AI asal China yang disebut-sebut mampu menyaingi OpenAI dan strategi Meta untuk menghadapi kompetisi di dunia AI.

oleh Yuslianson diperbarui 30 Jan 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2025, 18:00 WIB
Facebook Meta
Facebook mengubah namanya menjadi Meta. (Doc: The Verge)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran DeepSeek, model AI buatan laboratorium berbasis di China membuat geger dunia kecerdasan buatan (AI) yang saat ini didominasi oleh OpenAI.

Walau memiliki sumber daya lebih terbatas dibandingkan raksasa teknologi lainnya, seperti OpenAI, Google, dan Meta, DeepSeek mampu menunjukkan pencapaian signifikan.

CEO Meta, Mark Zuckerberg, merespons kemunculan DeepSeek ini saat hadiri rapat pembacaan laporan pendapatan kuartal keempat Meta.

Ia mengungkapkan, kehadiran model AI milik laboratorium rintisan Liang Wengfeng semakin memperkuat keyakinannya investasi besar dalam AI adalah langkah tepat.

"Apa yang mampu dicapai DeepSeek AI dengan dana relatif sedikit hanya memperkuat keyakinan kami, ini adalah hal benar untuk menjadi fokus,” dikutip dari The Verge, Kamis (30/1/2025).

Dalam tanggapannya, CEO Meta itu menekankan akan mengimplementasikan keunggulan DeepSeek ke dalam model AI buatan mereka, yaitu Llama.

"Masih ada sejumlah hal baru yang bisa kami lakukan dan masih dicerna. Meta berencana untuk mengimplementasikan keunggulan DeepSeek ke dalam Llama," katanya.

Pernyataan ini sejalan dengan rencana Meta untuk segera merilis Llama 4 dalam beberapa bulan mendatang. Kabarnya, AI ini akan memiliki fitur multimodal dan "agentik", memungkinkan interaksi lebih cerdas dengan pengguna.

 

Investasi Besar-besaran dalam AI

Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Meta juga masih terus menggelontorkan dana besar untuk pengembangan infrastruktur AI buatan mereka, di mana Zuckerberg mengatakan, "investasi dalam jumlah besar pada Belanja Modal dan infrastruktur akan menjadi keuntungan strategis seiring berjalannya waktu."

Kehadiran DeepSeek juga menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Pasalnya, model AI baru asal China ini menunjukkan kecerdasan buatan tidak membutuhkan daya komputasi besar untuk mencapai performa tinggi.

Akan tetapi, raksasa teknologi ini tidak terpengaruh oleh ancaman dari DeepSeek. Dengan strategi jangka panjang dan pendanaan besar-besaran, Meta masih yakin menjadi garda depan inovasi AI.

Menariknya, dalam pernyataannya, Mark Zuckerberg juga sempat memberikan komentar sinis kepada OpenAI, Anthropic, dan beberapa startup AI lainnya masih belum menguntungkan.

"Meta memiliki model bisnis kuat untuk mendukung sekitar USD 60 miliar yang akan dibelanjakan untuk AI tahun ini dibandingkan perusahaan lain yang belum tentu memiliki bisnis. model untuk mendukungnya secara berkelanjutan,” ujar bos Meta itu.

Meta AI Kini Lebih Pintar, Bisa Ingat Preferensi Pengguna

Fitur Meta AI yang kini sudah hadir di aplikasi WhatsApp. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Meta diketahui terus meningkatkan kemampuan Meta AI. Terbaru, perusahaan menghadirkan pembaruan signifikan pada chatbot besutannya tersebut.

Dikutip dari GSM Arena, Kamis (30/1/2025), Meta baru saja mengumumkan kalau Meta AI kini dapat mengingat lebih banyak detail pengguna berdasarkan percakapan yang dilakukan dengan chatbot tersebut di WhatsApp dan Facebook Messenger.

Kemampuan ini bertujuan untuk mempersonalisasi respons di masa mendatang agar bisa lebih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi pengguna.

Nantinya, pengguna bisa secara langsung memberi tahu Meta AI tentang preferensi pribadi mereka, seperti hobi atau makanan favorit. Tidak hanya itu, chatbot tersebut juga dapat memahami konteks dari percakapan sebelumnya.

Sebagai contoh, ketika pengguna meminta rekomendasi sarapan dan sudah menyebutkan kalau diri mereka vegan, chatbot akan mengingat informasi itu untuk memberikan saran menu yang sesuai di kemudian hari.

Fitur memori ini juga disebut akan fleksibel. Karenanya, pengguna dapat menghapus informasi yang disimpan kapan saja.

Meta AI Tawarkan Pengalaman Lebih Baik?

Threads Meta. (Unsplash/Julio Lopez)

Meski fitur ini menawarkan pengalaman Meta AI yang lebih baik, Meta menyatakan kemampuan ini baru tersedia Amerika Serikat dan Kanada. Namun, belum diketahui kapan fitur ini akan hadir ke lebih banyak negara.

Tidak hanya itu, Meta Ai juga memiliki tingkat personalisasi yang lebih tinggi. Misalnya, saat pengguna meminta rekomendasi aktivitas akhir pekan, chatbot akan memberikan saran yang disesuaikan berdasarkan informasi pengguna.

Contohnya, saran itu akan didasarkan pada informasi yang tersimpan di memori chatbot AI terkait pengguna, seperti lokasi tempat tinggal yang terhubung di Facebook, riwayat penayangan video Reels, serta status pernikahan.

Disebutkan, fitur personalisasi ini tidak hanya terbatas pada WhatsApp dan Messenger, tapi juga telah diperluas ke Instagram. Meski begitu, fitur ini juga sementara hanya tersedia di Amerika Serikat dan Kanada. 

Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Banner Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya