Elon Musk, Miliarder Teknologi yang Picu Kontroversi Politik Global

Miliarder teknologi Elon Musk semakin aktif menyuarakan pandangan politiknya.

oleh Satrya Bima Pramudatama diperbarui 15 Jan 2025, 07:00 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2025, 07:00 WIB
Elon Musk, Miliarder Teknologi yang Picu Kontroversi Politik Global
Setelah menguasai sebagian saham, bos Tesla dan SpaceX Elon Musk ingin mengakuisisi seluruh saham Twitter. (Instagram/elonrmuskk).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Elon Musk, orang terkaya di dunia dengan kekayaan fantastis, kembali jadi sorotan setelah terlibat dalam sejumlah kontroversi politik global.

Tokoh di balik perusahaan-perusahaan besar seperti Tesla dan SpaceX ini semakin aktif menyuarakan pandangan politiknya, khususnya melalui platform media sosial X yang ia miliki. Dikutip dari standard pada Rabu (15/1/2025).

Baru-baru ini, Elon Musk menuai kritik tajam setelah menyerang Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dan secara terbuka mendukung tokoh sayap kanan seperti Tommy Robinson di Inggris serta anggota partai ekstrem kanan AfD di Jerman.

Tindakannya ini memicu kecaman dari pemimpin dunia, salah satunya Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menuduh Musk mencoba mencampuri pemilu Eropa, serta Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre, yang mengungkapkan kekhawatirannya atas pengaruh Musk yang semakin besar dalam politik global.

Dari Bisnis ke Politik

Elon Musk bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga tokoh yang semakin mendominasi percakapan global melalui bisnis dan pandangan pribadinya. Setelah mendirikan SpaceX dan Tesla, Musk menjadi pelopor teknologi modern, dengan SpaceX menguasai pasar satelit global melalui jaringan Starlink dan Tesla memimpin revolusi kendaraan listrik dunia.

Namun, keberhasilannya tidak luput dari kontroversi. SpaceX menghadapi lebih dari 600 tuduhan pelanggaran keselamatan kerja, sementara Tesla dituduh menciptakan lingkungan kerja yang berbahaya dan diskriminatif. Neuralink, proyek ambisius Musk di bidang teknologi implan otak, juga menuai kecaman atas dugaan kekejaman terhadap hewan selama eksperimen.

 

 

 

Pengaruh Media Sosial

Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC.
Elon Musk, CEO Tesla, Wakil Ketua Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) yang baru diumumkan, tiba di Capitol Hill bersama putranya pada 05 Desember 2024 di Washington, DC. (Dok: Anna Moneymaker/AFP)... Selengkapnya

Sejak mengakuisisi Twitter pada 2022 seharga USD 44 miliar dan mengubahnya menjadi X, Musk telah menjadikan platform itu sebagai alat untuk menyuarakan pandangannya. Dengan 211 juta pengikut dan rata-rata lebih dari 200 unggahan per minggu, Musk menggunakan X untuk memengaruhi opini publik, sering kali dengan nada kontroversial.

Selain itu, keputusannya untuk memecat 80% staf X dan mengubah kebijakan moderasi platform menimbulkan kekhawatiran tentang penyebaran informasi yang salah dan pengaruhnya terhadap demokrasi global.

Meskipun sering dipuji sebagai visioner yang membawa perubahan besar, banyak pihak menganggap tindakan dan pandangan Musk sebagai ancaman terhadap stabilitas politik dan sosial. Dengan kekuatan yang besar di bidang teknologi dan media, pengaruh Musk di masa depan masih menjadi topik perdebatan. 

 

Elon Musk Dikabarkan Mau Beli Liverpool FC Rp 121,6 Triliun

CEO Tesla sekaligus Space X Elon Musk saat berpidato di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali.
CEO Tesla sekaligus Space X Elon Musk saat berpidato di World Water Forum (WWF) ke-10 di Bali. (Merdeka).... Selengkapnya

Sebelumnya, Elon Musk, orang terkaya di dunia, dikabarkan berencana membeli Liverpool FC, menurut laporan surat kabar Inggris, Weekend Sport (Sunday Sport edisi Jumat). Jika benar, Elon Musk akan menggegerkan sepak bola Inggris.

Miliarder kelahiran Afrika Selatan ini sebelumnya mendukung Donald Trump dalam pemilu November lalu, yang membuatnya mendapatkan peran di pemerintahan sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintahan yang baru dibentuk.

Sebagai bagian dari ambisinya untuk memperluas pengaruh di Inggris, Musk disebut-sebut sedang mempertimbangkan untuk membeli klub sepak bola. Liverpool FC dinilai sebagai peluang besar bagi pemilik X, Tesla, dan SpaceX tersebut untuk memperkuat aspirasi politiknya.

Apakah Liverpool Akan Dijual?

Meskipun sumber informasi ini belum dapat dipastikan kebenarannya, laporan ini memunculkan spekulasi bahwa John W. Henry, pemilik Liverpool saat ini, mungkin sedang mempertimbangkan untuk melepas kepemilikannya.

Hal ini membuka kemungkinan bahwa Henry tidak akan lama lagi memimpin di Anfield.

Reaksi Beragam dari Fans

Laporan ini memicu tanggapan beragam di media sosial, khususnya di platform X (sebelumnya Twitter).

Beberapa pendukung Liverpool menunjukkan ketidakpuasan mereka, mengingat klub ini memiliki sejarah panjang dengan nilai-nilai sosialisme yang kuat.

Namun, sebagian lainnya melihat peluang ini sebagai jalan bagi kepergian Fenway Sports Group (FSG) dan investasi baru untuk klub.

 

Klub Paling Berharga di Dunia

Liverpool - Ilustrasi Logo Liverpool
Liverpool - Ilustrasi Logo Liverpool (Bola.com/Adreanus Titus)... Selengkapnya

Apakah Rumor Ini Benar?

Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi terkait kabar tersebut. Namun, jika benar Elon Musk berinvestasi di Liverpool FC, ini akan menjadi kejutan besar di dunia sepak bola.

Liverpool Masuk Klub Paling Berharga di Dunia

Forbes baru saja merilis daftar klub sepak bola paling bernilai di dunia. Real Madrid memimpin daftar dengan nilai USD 6,6 miliar, disusul Manchester United di posisi kedua dengan USD 6,55 miliar.

Liverpool berada di urutan keempat, hanya terpaut sedikit dari Barcelona yang bernilai USD 5,6 miliar.

Berikut daftar 10 klub paling berharga:

1.     Real Madrid: USD 6,6 miliar

2.     Manchester United: USD 6,55 miliar

3.     Barcelona: USD 5,6 miliar

4.     Liverpool: USD 5,37 miliar

5.     Manchester City: USD 5,1 miliar

6.     Bayern Munich: USD 5 miliar

7.     Paris Saint-Germain: USD 4,4 miliar

8.     Tottenham Hotspur: USD 3,2 miliar

9.     Chelsea: USD 3,1 miliar

10.   Arsenal: USD 2,6 miliar

 

Dominasi Liga Premier Inggris

Menariknya, Liga Premier mendominasi daftar ini dengan enam klub berada di 10 besar. Faktor pendapatan dari kesepakatan televisi yang besar menjadi salah satu pendorong utama tingginya nilai klub-klub Inggris.

Bagi Liverpool, capaian ini adalah hasil dari konsistensi di lapangan, strategi manajemen yang efektif, dan loyalitas penggemar yang mendukung nilai komersial klub. Dengan performa stabil di Liga Champions dan Liga Inggris, Liverpool berpeluang terus naik dalam daftar klub paling berharga di dunia.

 

 

infografis miliarder dunia
Pendatang baru miliarder dunia... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya