Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengimbau nasabah untuk bersiap melunasi biaya perjalanan ibadah haji (BPIH), mendekati musim Haji 1446 Hijriah.
"Pada periode 1446 Hijriah ini, kami memproyeksikan sekitar 185 ribu calon jamaah haji Indonesia yang menabung di BSI akan berangkat tahun ini. Untuk itu, kami bersiap mengoptimalisasi layanan jelang pelunasan haji yang saat ini tengah dikaji pemerintah," ungkap Direktur Sales & Distribution BSI, Anton Sukarna di Jakarta, Selasa (14/1/2025).
Advertisement
Baca Juga
"Tahun ini kami menargetkan pertumbuhan tabungan haji BSI sekitar 13-15% sedikit lebih tinggi dari DPK BSI secara nasional. Sebagai bank syariah terbesar, kami optimis bahwa kami dapat memenangkan top of mind dalam pendaftaran haji," ia menambahkan.
Advertisement
Anton menjelaskan, BSI sebagai bank syariah dengan market share atau pangsa pasar tabungan haji terbesar di Indonesia yakni 83% dari total secara nasional, memiliki amanah untuk memberikan informasi kepada calon jamaah haji Indonesia untuk dapat melunasi Biaya Pelunasan Ibadah Haji (BPIH) sesuai dengan biaya yang ditetapkan pemerintah sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Anton memaparkan data Kementerian Agama (Kemenag) yang menunjukkan, estimasi perkiraan biaya pelunasan haji tahap I akan dimulai akhir Januari 2025 dan Tahap 2 fase terakhir pelunasan haji pada Maret 2025.
BSI telah menyiapkan seluruh BSI-Channel untuk kesiapan pelunasan BPIH jamaah, yaitu melalui Kantor cabang BSI seluruh Indonesia yakni 1.030 outlet terdiri dari Kantor Cabang dan Kantor Cabang Pembantu, Layanan SISKOHAT dimulai pukul 08.00-15.00 WIB.
Adapun layanan Superapps BYOND by BSI dan jaringan BSI Agen seluruh Indonesia yang saat ini jumlahnya lebih dari 108 ribu agen tersebar dari Aceh sampai Papua.
Haji menjadi Fokus BSI Genjot DPK
BSI mengungkapkan, Haji menjadi salah satu fokus perseroan dalam menumbuhkan dana murah (DPK), karena memiliki market share tabungan haji di Indonesia.
Rata-rata tiap tahun, jumlah jamaah haji Indonesia yang menabung di BSI hampir 80-83% secara tahunan. BSI juga tercatat sebagai bank dengan payroll no 3 di Indonesia.
"Sehingga kami bisa intensifikasi nasabah BSI yang sudah membuka payroll untuk kita tawarkan tabungan haji dan produk lainnya. Sehingga bisa meningkatkan Product Holding Ratio (PHR). Ditambah lagi, total nasabah BSI mencapai 21 Juta,” ungkap perseroan.
Artinya, BSI memiliki peluang besar untuk meningkatkan tabungan haji secara nasional. Hal itu didukung dengan infrastruktur layanan outlet yang tersebar lebih dari 1.000 outlet, layanan BSI Agen dan juga digital melalui BYOND by BSI.
Advertisement
4 Inisiatif Bank Indonesia Majukan Ekonomi Syariah, Apa Saja?
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) akan meluncurkan empat inisiatif untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia dalam acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-11 tahun 2024 yang diselenggarakan di JCC, Jakarta, Rabu (30/10/2024).
"Pada ISEF ke-11 tahun 2024 ini, insya Allah sebentar lagi akan kita resmikan empat inisiatif untuk memajukan ekonomi syariah Indonesia," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Empat inisiatif yang akan diluncurkan Bank Indonesia melalui ISEF ke-11 tahun 2024 ini adalah sebagai berikut:
1. Pencanangan Aplikasi Halal Traceability
Inisiatif ini bertujuan memperkuat ekosistem jaminan produk halal melalui pengembangan sistem informasi yang memfasilitasi penelusuran bahan produk dari sisi hulu hingga ke konsumen.
“From farm to table. Ini adalah upaya tidak hanya untuk melaksanakan amanat undang-undang, tetapi juga untuk mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat produsen produk halal terkemuka dunia,” ujarnya.
2. Digitalisasi Produk Pesantren
Inisiatif ini mencakup digitalisasi sistem pembayaran, pemasaran, pelaporan unit bisnis, pencatatan keuangan, dan pengembangan administrasi pesantren.
"Platform ini diharapkan memperkuat kemandirian ekonomi pesantren melalui implementasi teknologi digital yang mendukung integrasi tata kelola unit usaha, unit keuangan, dan unit Pondok Pesantren,” jelas Perry.
Inisiatif Lainnya
3. Pencanangan Produk Syariah Restricted Investment Account (SRIA)
Perry menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Keuangan, OJK, LPS, dan KSSK yang turut menggagas inisiatif ini sehingga produk investasi khas perbankan syariah semakin diminati masyarakat. “Dengan adanya SRIA, Bank Syariah dapat menggalang dana dari nasabah investasi dan menyalurkannya pada proyek-proyek spesifik berbasis bagi hasil,” katanya.
4. Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Ekonomi dan Keuangan Syariah
Strategi ini bertujuan mempercepat peningkatan literasi dan inklusi ekonomi keuangan syariah secara kolaboratif dan terintegratif.
“Inilah empat inisiatif yang insya Allah akan membawa kita bersama-sama memajukan ekonomi keuangan syariah untuk keberkahan dan sebagai ibadah kita kepada Allah SWT,” pungkasnya.
Advertisement