Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia lewat berbagai inisiatif strategis yang berfokus pada digitalisasi, inklusi keuangan, serta pemberdayaan berbasis ekosistem. Hal itu terlihat dari beberaapa inisiatif yang telah dilakukan oleh BRI.
Inisiatif dari BRI itu meliputi platform pemberdayaan BRI LinkUMKM yang bertujuan membawa UMKM Indonesia naik kelas melalui rangkaian program pemberdayaan terpadu. Kini, platform tersebut sudah dimanfaatkan oleh 8,9 juta pengguna di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Jadi Speaker di BRI Microfinance Outlook 2025, Chief Economist ADB Sebut Digitalisasi Kunci Pertumbuhan UMKM
Rekor Fantastis dalam Penutupan BRI UMKM EXPO(RT) 2025, Raih Lebih dari 63 Ribu Pengunjung dan Kontrak Ekspor Senilai USD90,6 Juta
BRI UMKM EXPO(RT) 2025 Resmi Ditutup, Catatkan Lebih dari 63 Ribu Pengunjung dan Realisasikan Kontrak Ekspor hingga USD90,6 Juta
Selain itu, sebagai bagian dari pengembangan UMKM, BRI juga mengelola 54 Rumah BUMN, yang menjadi wadah bagi kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem melalui pembinaan UMKM di berbagai daerah.
Advertisement
Tak hanya itu, BRI juga menghadirkan PARI yang merupakan Integrated Commodity Platform untuk memberikan kemudahan bagi pelaku ekosistem berdasarkan komoditas. Saat ini, PARI telah digunakan oleh 85.298 pengguna.
Digitalisasi Jadi Kunci
Senada dengan apa yang dilakukan BRI, Chief Economist Asian Development Bank (ADB), Albert Francis Park mengatakan, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak hanya membutuhkan akses kredit, tetapi juga digitalisasi usaha agar berkembang secara berkelanjutan. Baginya, digitalisasi menjadi faktor penting untuk UMKM mengatasi keterbatasan modal dan akses pasar.Â
"Digitalisasi memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan UMKM dan mewujudkan potensinya, dengan digitalisasi, usaha kecil dapat mengatasi hambatan investasi yang sering dihadapi bisnis tradisional," katanya dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di ICE BSD City, Tangerang, Kamis (30/1/2025).
Park pun mengungkapkan bahwa pelaku UMKM tidak lagi membutuhkan toko fisik untuk berjualan secara daring, sehingga dapat menjangkau lebih banyak pelanggan, termasuk di pasar internasional.
"Platform digital juga membantu UMKM mengembangkan usaha dengan lebih efisien serta meningkatkan pengelolaan bisnis, akses informasi, dan inovasi," ungkapnya.
Park juga mengatakan, UMKM memiliki peran besar dalam perekonomian Indonesia, terutama dalam penyerapan tenaga kerja.Â
"UMKM menyerap sekitar 60 persen dari total tenaga kerja di Indonesia, angka yang serupa dengan negara-negara lain di Asia Tenggara dan jika melihat pangsa kredit perbankan, proporsi pinjaman perbankan yang diberikan kepada UMKM meningkat dalam beberapa tahun terakhir dan kini mencapai sekitar 20 persen, angka yang sejalan dengan tren di Asia," katanya.
"Jika dibandingkan dengan PDB, porsinya lebih kecil, hanya sekitar 7 persen, jadi ada kemajuan, tetapi masih terdapat ruang untuk perbaikan," imbuh Park.
Â
(*)
Advertisement