Indonesia Ajak UEA Kelola Sampah Plastik, Begini Langkahnya

Menko Airlangga menyaksikan penandatanganan perjanjian pendanaan proyek pengelolaan sampah antara Clean Rivers dan Project STOP di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (12/02).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Feb 2025, 15:30 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2025, 15:30 WIB
menyaksikan penandatanganan perjanjian pendanaan proyek pengelolaan sampah antara Clean Rivers dan Project STOP di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (12/02).
menyaksikan penandatanganan perjanjian pendanaan proyek pengelolaan sampah antara Clean Rivers dan Project STOP di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (12/02).... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyaksikan penandatanganan perjanjian pendanaan proyek pengelolaan sampah antara Clean Rivers dan Project STOP di Dubai, Persatuan Emirat Arab (PEA), pada Rabu (12/02).

Acara ini berlangsung dalam rangkaian kunjungan kerja Airlangga untuk menghadiri World Governments Summit 2025.

Perjanjian pendanaan ini merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) terkait Penanganan Kebocoran Sampah Plastik ke Laut di Indonesia yang telah ditandatangani pada 23 April 2024. Kesepakatan ini menjadi tonggak penting dalam upaya mengurangi pencemaran laut akibat sampah plastik.

Komitmen Global dalam Pengelolaan Sampah Plastik

Project STOP adalah inisiatif global yang berfokus pada pengelolaan sampah plastik dengan pendekatan preventif terhadap pencemaran lingkungan, terutama di laut.

Dalam pelaksanaannya, Project STOP menggandeng UNDP dan Clean Rivers untuk menghadirkan solusi inovatif yang melibatkan komunitas lokal serta kolaborasi lintas sektor.

Proyek ini mendapatkan pendanaan sebesar USD 4,5 juta dari UNDP dan Clean Rivers dan akan berlangsung selama dua tahun hingga 31 Juli 2027.

Target utama proyek ini adalah penerapan solusi pengelolaan sampah plastik yang berkelanjutan di Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur.

 

Indonesia Perkuat Upaya Pengelolaan Sampah Berkelanjutan

Ilustrasi
Ilustrasi sampah plastik di laut. (dok. unsplash @naja_bertolt_jensen)... Selengkapnya

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah maju bagi Indonesia dalam menangani permasalahan sampah plastik, khususnya di perairan nasional.

“Kerja sama ini melibatkan pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, yang semuanya berperan penting dalam menciptakan solusi jangka panjang untuk tantangan lingkungan yang kita hadapi,” ujar Airlangga.

Dengan adanya kerja sama ini, Indonesia semakin memperkuat komitmennya dalam menangani permasalahan sampah plastik serta mendorong praktik pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan. Penandatanganan perjanjian ini menjadi bukti nyata sinergi internasional dalam menjaga kelestarian lingkungan.

 

Dukungan Pihak Terkait

Bagai Gurun, Sampah Plastik Banjiri Pantai Kedonganan Bali
Menurut salah satu anggota Sungai Watch, Made Hari Semara, pada Kamis (26/12/2024), sampah-sampah ini merupakan kiriman dari laut yang terbawa arus akibat cuaca ekstrem. (SONNY TUMBELAKA/AFP)... Selengkapnya

Acara ini juga dihadiri oleh Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan PEA, Amna bint Abdullah Al Dahak, Chairman of the Board Clean Rivers, Saeed Al Zaabi, serta Vice President Middle East Borealis, Thomas Boesen.

Menko Airlangga turut didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, serta Duta Besar Republik Indonesia untuk PEA, Husin Bagis.

Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam menangani permasalahan sampah plastik secara berkelanjutan, sekaligus mewujudkan Indonesia yang lebih bersih, hijau, dan ramah lingkungan di masa depan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya