Trump Bakal Umumkan Tarif Impor Mobil April 2025

CEO Ford, Jim Farley, juga menolak rencana Trump yang ingin mengenakan tarif hingga 25 persen pada Meksiko dan Kanada.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 18 Feb 2025, 11:15 WIB
Diterbitkan 18 Feb 2025, 11:15 WIB
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)
Presiden ke-47 AS Donald Trump menandatangani sejumlah perintah eksekutif setelah dilantik. (AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berencana mengumumkan tarif impor mobil pada April 2025. Rencana ini menambah daftar kebijakan perdagangan yang bakal diterapkan di masa pemerintahannya.

Donald Trump menyebut kemungkinan pengumuman itu jatuh pada 2 April. Namun, ia tidak merinci apakah tarif ini berlaku untuk semua mobil impor.

Dikutip dari Antara, Selasa (18/2/2025). sekitar 50 persen mobil yang dijual di AS diproduksi secara domestik. Sementara itu, separuh dari mobil impor berasal dari Meksiko dan Kanada, sedangkan sisanya didatangkan dari negara produsen utama lainnya seperti Jepang, Korea Selatan, dan Jerman. Inggris, Italia, serta Swedia juga mengekspor kendaraan ke AS, meski dalam jumlah yang lebih kecil.

Sejak kembali menjabat pada 20 Januari 2025, Trump kembali mengusung kebijakan perdagangan proteksionis. Ia menilai tarif impor dapat meningkatkan penerimaan negara, mengurangi defisit perdagangan, serta mendorong negara lain merespons kepentingan ekonomi AS.

Dikritik 

Namun, kebijakan ini menuai kritik. Para ahli mengingatkan bahwa tarif impor sering kali dibebankan kepada konsumen Amerika, bukan eksportir asing. CEO Ford, Jim Farley, juga menolak rencana Trump yang ingin mengenakan tarif hingga 25 persen pada Meksiko dan Kanada. Menurutnya, kebijakan ini merugikan industri otomotif AS yang telah membangun rantai pasok terintegrasi di bawah Perjanjian AS-Meksiko-Kanada (USMCA), yang dirancang semasa pemerintahan Trump sebelumnya.

Dewan Kebijakan Otomotif Amerika (American Automotive Policy Council/AAPC), yang mewakili produsen mobil besar seperti General Motors, Ford, dan Stellantis, turut mendesak Trump untuk membatalkan rencana tersebut.

"Kami mendukung upaya Presiden Trump dalam meninjau kembali perdagangan global, termasuk hambatan tarif dan non-tarif," ujar Presiden AAPC Matt Blunt. 

"Namun, kendaraan dan suku cadang yang memenuhi syarat USMCA seharusnya tidak dikenai tarif tambahan."

Sebelumnya, Trump juga menegaskan akan menerapkan tarif impor baja dan aluminium mulai 12 Maret 2025. Selain itu, ia berencana mengenakan tarif pada impor semikonduktor, minyak, gas, dan produk baja lainnya.

Jepang Mulai Lobi AS Soal Tarif Dagang Donald Trump

Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)
Ilustrasi bendera Jepang (AFP/Toru Yamanaka)... Selengkapnya

Sebelumnya, Pemerintah Jepang mengungkapkan telah memulai komunikasi terkait rencana usulan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Pengumuman ini datang menyusul perintah Presiden AS Donald Trump terkait pengenaan tarif impor hingga 25% terhadap impor baja dan aluminium. 

"Kami telah mulai berkomunikasi dengan pihak AS," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshimasa Hayashi kepada wartawan, dikutip dari Channel News Asia, Senin (17/2/2025).

"Negara kami akan menanggapi dengan tepat sambil memeriksa dengan saksama rincian spesifik dari tindakan yang akan diumumkan di masa mendatang dan dampaknya terhadap negara kami,” tuturnya.

Donald Trump menugaskan tim ekonominya untuk menyusun rencana tarif timbal balik pada setiap negara yang mengenakan pajak impor AS.

Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif baru 25 persen terhadap impor baja dan aluminium ke Amerika Serikat pada Senin, 10 Februari 2025. Penerapan itu menambah bea masuk logam yang sudah ada dalam eskalasi besar lainnya seiring perombakan kebijakan perdagangannya.

Mengutip CNBC, kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanan ke NFL Super Bowl di New Orleans Trump menuturkan akan mengumumkan tarif timbal balik pada Selasa atau Rabu, yang akan berlaku segera.

Disebutkannya, AS akan menyamakan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan ini akan berlaku untuk semua negara.

"Dan sangat sederhana, jika mereka menagih kita, kita menagih mereka,” ujar Trump tentang rencana tarif timbal balik tersebut.

Perluasan Tarif Dagang AS

Donald Trump berpidato usai pelantikannya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat. Inaugurasi Trump berlangsung di Rotunda di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (20/1/2025).
Donald Trump berpidato usai pelantikannya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat. Inaugurasi Trump berlangsung di Rotunda di Gedung Capitol, Washington DC, Senin (20/1/2025). (Dok. Chip Somodevilla/Pool Photo via AP)     ... Selengkapnya

Selama masa jabatan pertama, Donald Trump mengenakan tarif sebesar 25 persen untuk baja dan 10 persen untuk aluminium. Akan tetapi, kemudian memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko dan Brasil.

Mantan Presiden AS Joe Biden memperluas kuota ini ke Inggris, Jepang dan Uni Eropa, serta utilitisasi kapasitas pabrik baja AS telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data pemerintah dan American Iron and Steel Institute, sumber impor baja AS terbesar adalah Kanada, Brasil dan Meksiko diikuti oleh Korea Selatan dan Vietnam.

Dengan selisih yang besar, Kanada adalah pemasok logam aluminium primer terbesar ke AS, yang mencakup 79 persen dari total impor dalam 11 bulan pertama 2024. Meksiko adalah pemasok utama skrap aluminium.

Tarif Rata-Rata Perdagangan AS

Tarif rata-rata tertimbang perdagangan AS adalah sekitar 2,2 persen, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO) dibandingkan dengan India 12 persen, untuk Brasil 5,1 persen, untuk Vietnam 5,1 persen dan 2,7 persen untuk negara-negara Uni Eropa.

Presiden AS Donald Trump telah lama mengeluh tentang tarif 10 persen Uni Eropa untuk impor mobil yang jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5 persen. Ia sering menyatakan Eropa tidak akan mengambil mobil tetapi mengirim jutaan mobil ke barat melintasi Atlantik setiap tahun.

Namun, AS menikmati tarif sebesar 25 persen untuk truk pikap, sumber laba penting bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford dan Stellantis di AS.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya