Luhut Tanggapi Aksi Indonesia Gelap: Yang Gelap Kau, Bukan Indonesia

Aksi Indonesia Gelap menjadi bentuk kritik mahasiswa terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dianggap merugikan rakyat, termasuk dalam pembukaan lapangan kerja.

oleh Tim Bisnis Diperbarui 19 Feb 2025, 16:10 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2025, 16:10 WIB
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi pembicara kunci pada diskusi panel "Humanitarian Islam dan Pendekatan Agama terhadap Perdamaian di Timur Tengah" yang digelar di Aula Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Juma
Ketua Dewan Ekonomi Nasional Indonesia Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi pembicara kunci pada diskusi panel "Humanitarian Islam dan Pendekatan Agama terhadap Perdamaian di Timur Tengah" yang digelar di Aula Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Jakarta, Jumat (22/11) (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan ikut berkomentar aksi demontrasi mahasiswa dengan tema Indonesia Gelap. Aksi ini viral beberapa hari terakhir yang digaungkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia alias BEM SI.

Aksi ini menjadi bentuk kritik mahasiswa terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang dianggap merugikan rakyat, termasuk dalam pembukaan lapangan kerja.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi ini mengatakan, bahwa persoalan kesulitan mencari pekerjaan tidak hanya terjadi di Indonesia. Menurutnya, susah mencari kerja juga terjadi di negara maju sekelas Amerika Serikat (AS).

"Ada orang bilang oh di sini lapangan kerja kurang, di mana yang lapangan kerja gak kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana aja bermasalah," kata Luhut dalam acara The Economic Insight 2024 di The Westin, Jakarta, Rabu (19/2/2025).

Luhut menekankan pemerintah terus berupaya untuk menciptakan pasar kerja untuk mengurangi angka pengangguran. Dia menyebut pemerintah telah memberdayakan sekitar 300 generasi muda untuk bekerja di ekosistem government technology atau govtech.

"Jadi kalau ada yang bilang itu Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia.

Jadi kita jangan terus mengklaim sana-sini, itu," kesal dia.

Dia juga menekankan bahwa anak muda yang telah diberdayakan pemerintah mengaku bangga bekerja dan menjadi orang Indonesia. Luhut menekankan pemerintah Prabowo terus berupaya mendorong talenta muda di Indonesia untuk mendorong digitalisasi.

"Anak-anak muda kegiatan di Peruri sekarang. Mereka tuh kerja selesai keuangan ini, itu melakukan pekerjaan ini. Dan mereka bilang kami bangga jadi orang Indonesia.

Karena kami melihat harapan bahwa kemampuan kami digunakan untuk ini," tandasnya.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Tagar Indonesia Gelap Bergema di Medsos, Warganet: Panjang Umur Perjuangan

Fakta-Fakta Aksi Serentak Mahasiswa 'Indonesia Gelap', Perjuangkan Tiap Tuntutan
Fakta-Fakta Aksi Serentak Mahasiswa 'Indonesia Gelap', Perjuangkan Tiap Tuntutan. (sumber: X/@barengwarga)... Selengkapnya

Tagar Indonesia Gelap mendadak trending di media sosial, terutama di X alias Twitter, sejak Senin malam (17/2/2025). Tagar ini bergema sebagai cerminan kekecewaan masyarakat terhadap sejumlah kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Aksi demonstrasi besar-besaran yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) dan berbagai elemen masyarakat sipil menjadi pemicunya.

Mahasiswa dari sejumlah penjuru Indonesia turun ke jalan, menyuarakan keprihatinan atas kebijakan yang dianggap merugikan rakyat dan membuat masa depan Indonesia tampak suram.

Aksi ini ditandai dengan penggunaan lambang Garuda dengan warna hitam sebagai latar belakang, berbeda dengan protes serupa sebelumnya yang menggunakan warna biru, menunjukkan eskalasi yang lebih serius.

Aksi demonstrasi mahasiswa ini dipicu oleh berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, terutama dalam hal pendidikan, agraria, dan keadilan sosial.

Mahasiswa dan aktivis sosial menggunakan tagar "Indonesia Gelap" sebagai simbol perlawanan terhadap kondisi yang mereka anggap semakin memburuk.

Protes ini meluas dan mendapat perhatian luas di berbagai platform medsos, termasuk komentar dari akun-akun terverifikasi di X .

"Tiap hari makin nambah aja masalah di indo," tulis akun centang biru @virg***.

"Nih negara udah gawat bgt gua liat," tulis akun centang biru @arif***

Warganet lainnya dengan akun @jack*** menyuarakan, "Panjang umur perjuangan."

"#IndonesiaGelap yuks kita sama² doakan semoga Indonesia kembali cerah," timbal @thre***

Tagar Indonesia Gelap bukan hanya sekadar ungkapan kegelapan secara harfiah, melainkan juga menggambarkan ketidakjelasan arah kebijakan pemerintah dan kurangnya transparansi.

Banyak masyarakat merasa masa depan Indonesia tampak suram. Munculnya tagar ini menunjukkan pentingnya media sosial sebagai alat kontrol sosial, memberikan suara bagi mereka yang selama ini terpinggirkan. Pemerintah perlu merespons aspirasi masyarakat ini dengan serius. 

Tuntutan Aksi Indonesia Gelap

BEM SI Berunjuk Rasa di Patung Kuda Jakarta
Aksi unjuk rasa Indonesia Gelap merupakan bentuk sikap kritis BEM SI mengevaluasi kinerja Kabinet Merah Putih. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Demonstrasi yang dilakukan di berbagai daerah menuntut beberapa hal spesifik. Dalam isu pendidikan, tuntutan meliputi pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis; pembatalan penangkapan anggaran pendidikan yang merugikan; dan realisasi anggaran tunjangan kinerja dosen.

Terkait agraria, tuntutan meliputi pencabutan proyek strategis nasional (PSN) yang bermasalah dan reforma agraria sejati untuk mencegah perampasan tanah rakyat.

Sedangkan dalam keadilan sosial, tuntutan mencakup penolakan revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam kritik; penghapusan multifungsi TNI untuk mencegah represi dan mendukung kehidupan demokratis; dan pencabutan Instruksi Presiden nomor 1 tahun 2025 yang dianggap mengancam isu-isu penting bagi rakyat seperti pendidikan dan kesehatan.

Selain itu, evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tepat sasaran dan tidak menjadi alat politik juga menjadi tuntutan.

Aksi ini juga menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak pada rakyat dan menyebabkan penurunan kesejahteraan.

Meskipun informasi yang tersedia tidak memberikan gambaran lengkap kondisi negara secara keseluruhan, tagar "Indonesia Gelap" menunjukkan adanya ketegangan sosial dan politik yang signifikan.

Gelombang protes ini bukanlah yang pertama. Sebelumnya, tagar #PeringatanDarurat juga pernah viral dengan latar biru, pada 21 Agustus 2024, sebagai protes terhadap DPR terkait RUU Pilkada. Perbedaan warna latar menunjukkan perbedaan masalah dan tingkat keparahan yang dirasakan masyarakat.

13 Tuntutan Massa Aksi Indonesia Gelap, Apa Saja?

BEM SI Berunjuk Rasa di Patung Kuda Jakarta
Aksi unjuk rasa yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengangkat tema Indonesia Gelap. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Berikut adalah 13 tuntutan utama yang disuarakan oleh massa aksi Indonesia Gelap:

  1. Ciptakan pendidikan gratis, ilmiah, dan demokratis serta batalkan pemangkasan anggaran pendidikan.
  2. Cabut Proyek Strategis Nasional (PSN) yang bermasalah dan wujudkan reforma agraria sejati.
  3. Tolak revisi Undang-Undang Minerba yang dianggap membungkam kebebasan akademik.
  4. Hapuskan multi fungsi ABRI yang dinilai mengancam demokrasi.
  5. Sahkan RUU Masyarakat Adat untuk melindungi hak-hak mereka.
  6. Cabut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang dianggap merugikan rakyat.
  7. Evaluasi total program makan siang gratis agar tidak disalahgunakan untuk kepentingan politik.
  8. Cairkan tunjangan kinerja dosen tanpa hambatan birokrasi.
  9. Mendesak Presiden Prabowo untuk menerbitkan Perppu tentang perampasan aset.
  10. Tolak revisi UU TNI, Polri, dan Kejaksaan yang memperkuat impunitas aparat.
  11. Efisiensi dan perombakan Kabinet Merah Putih yang dinilai tidak efektif.
  12. Tolak revisi Tata Tertib DPR yang dapat memperburuk kinerja legislatif.
  13. Lakukan reformasi total terhadap Kepolisian Republik Indonesia.
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya