Koperasi Merah Putih Dongkrak Perputaran Ekonomi Rp 7 Miliar per Desa

Presiden Prabowo telah menekankan jika model bisnis Koperasi Desa Merah Putih berjalan dengan baik, perputaran ekonomi yang dihasilkan bisa mencapai Rp 7 miliar per desa per tahun.

oleh Tim Bisnis Diperbarui 06 Mar 2025, 19:15 WIB
Diterbitkan 06 Mar 2025, 19:15 WIB
Koperasi Desa Merah Putih
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. (Ayu/Merdeka.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengatakan, Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama berbagai Kementerian dan Lembaga (K/L) duduk bersama membahas rencana besar pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. Koperasi Desa Merah Putih ini merupakan program ambisius Presiden Prabowo Subianto.

Budi menjelaskan, tujuan utama pembentukan Koperasi Desa Merah Putih adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa serta berkontribusi dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem di Indonesia.

"Kami melakukan rapat koordunasi ini dalam menindaklanjuti perintah Bapak Presiden dalam pembentuman koperasi desa merah putih yang ditargetkan 70 ribu koperasi desa," kata Budi dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (6/3/2025).

Koperasi desa akan dibangun berdasarkan prinsip-prinsip koperasi, yaitu didirikan oleh minimal 20 orang anggota dan bersifat sukarela, gotong royong, serta mandiri.

Dalam hal permodalan, pemerintah mempertimbangkan dana desa sebagai salah satu alternatif sumber dana awal bagi koperasi.

Budi menjelaskan Presiden Prabowo telah menekankan jika model bisnis ini berjalan dengan baik, perputaran ekonomi yang dihasilkan bisa mencapai Rp 7 miliar per desa per tahun.

"Jadi nanti kita lihat model-modelnya kan ada kooperasi desa yang sudah punya kooperasi tinggal renovasi perbaikan, ada yang belum, atau ada kooperasi-kooperasi desa yang bisa kita transformasi menjadi koopdes merah putih," tambahnya.

 

Promosi 1

Modul Pelatihan

Koperasi Desa Merah Putih
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi dalam konferensi pers rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia. (Ayu/Merdeka.com)... Selengkapnya

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menjelaskan dalam pertemuan berikutnya, akan dibentuk tim khusus yang bertugas menyusun mekanisme pendirian koperasi desa. Salah satu langkah penting adalah musyawarah desa, yang akan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi masyarakat dalam pembentukan koperasi ini.

"Nanti mekanismenya di setiap desa akan dilakukan musyawarah desa yang dimana dalam musyawarah desa itu nanti akan kita memungkinkan partisipasi anggota masyarakat bisa mendidikan sebanyak mungkin kooperasi desa Merah Putih dan dalam itu nanti dilanjutkan dengan pembentukan kooperasinya," terang Ferry.

Menurutnya, langkah ini diharapkan dapat membuat Koperasi Desa Merah Putih lebih berkelanjutan dan mampu berkembang dengan cepat untuk mencapai tujuan utama, yakni memberantas kemiskinan ekstrem serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa.

"Nah kementerian kooperasi nanti akan memberikan modul-modul pelatihan dan lain-lainnya termasuk juga penyusunan pengurus kooperasi karena pengurusan kooperasi ini juga akan kita latih semodern mungkin karena nanti mengantisipasi kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan bisnis proses dan bisnis modelnya sehingga nanti kooperasi desa Merahmuti ini akan bisa berkesenambungan bisa lebih cepat untuk bisa memaksimalkan sampai kepada tujuan," papar Ferry.

 

Lembaga Simpan Pinjam

Sementara itu, Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria, menambahkan pemerintah telah menetapkan 12 Juli sebagai tanggal peluncuran resmi Koperasi Desa Merah Putih, bertepatan dengan Hari Koperasi Nasional.

"Jadi komitmen Bapak Presiden penting sekali membangun kooperasi desa Merah Putih dalam rangka meningkatkan produktivitas masyarakat desa, kesejahteraan desa kemakuran desa," ujar Ahmad Riza.

Dia mengungkapkan koperasi ini tidak hanya berfungsi sebagai lembaga simpan pinjam, tetapi juga akan menyediakan berbagai layanan ekonomi bagi masyarakat desa.

Nantinya, setiap desa akan memiliki gerai sembako, apotek, cold storage untuk menyimpan hasil perikanan, serta pusat pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, peternakan, dan perikanan. Dengan begitu, masyarakat desa dapat menjual dan mengekspor hasil produksinya secara lebih efisien dan menguntungkan.

"Kami sangat senang dan mendukung gagasan pendirian kooperasi dan saatnya desa bangkit Indonesia maju melalui kooperasi desa merah putih," tutup Riza.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya