Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) diprediksi akan melayani sebanyak 10 juta penumpang pesawat selama periode angkutan mudik Lebaran 2025 mendatang. Jumlah itu merupakan akumulasi dari 37 bandara yang dikelola.
Direktur Utama InJourney, Maya Watono mengatakan 37 bandara kelolaan tersebut akan beroperasi selama 24 jam selama periode tersebut. Adapun, angkutan lebaran dimulai 21 Maret hingga 11 April 2025.
Baca Juga
"Dari sisi bandara sendiri, dengan 37 bandara di bawah pengelolaan InJourney Airports, kami akan beroperasi 24 jam," kata Maya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, ditulis Jumat (7/3/2025).
Advertisement
Dia memperkirakan ada kenaikan dari jumlah trafik penerbangan pesawat maupun penumpang. Dari sisi penerbangan, diprediksi naik 5,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama 2024 lalu. Angkanya mencapai 81.401 pergerakan pesawat.
Sedangkan, penumpang pesawat diprediksi naik sebesar 9,3 persen pada periode angkutan lebaran tersebut. Jumlahnya, diramal mencapai 10.806.007 atau 10,8 juta orang yang memadati 37 bandara.
"Estimasi kami adalah air traffic meningkat 5,1 persen versus 2024 dan peningkatan penumpang 9,3 persen versus 2024. Ini memang driven sebagian besar dari internasional," bebernya.
Maya berharap, masyarakat turut menghabiskan waktu libur lebarannya di dalam negeri. Harapannya, hal tersebut bisa berdampak positif ke ekonomi nasional.
"Jadi saya juga sebenarnya meng-encourage untuk teman-teman berwisatalah di Indonesia supaya peningkatan traffic ini kita bisa dapatkan juga dari pergerakan domestik yang memberikan multiplier effect kepada masyarakat," tuturnya.
Â
Rencana Penataan Bandara Soetta
Sebelumnya, Holding BUMN Aviasi dan Pariwisata, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) atau InJourney menyusun strategi dalam mengurai kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta. Sejumlah maskapai dipindah ke Terminal 1 dan Terminal 2 Bandara Soetta.
Direktur Utama InJourney Maya Watono menyampaikan rencana perubahan layanan di bandara tersebut. Terminal 3 Bandara Soetta akan fokus pada penerbangan full service. Sementara Terminal 2 akan fokus di penerbangan umroh dan low cost carrier (LCC) internasional. Serta, Terminal 1 untuk LCC domestik.
"Jadi memang roadmap yang kita dan ini roadmap sudah approval sampai ke tingkat kementerian BUMN juga, bahwa roadmap ini kita ingin terminal 3 itu untuk FSC dan juga internasional, terminal 2 itu untuk UMROH dan LCC internasional, T1 itu untuk LCC domestik," terang Maya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (6/3/2025).
Â
Advertisement
Dilakukan Bertahap
Dia menjelaskan, perpindahan tersebut dilakukan secara bertahap demi menjaga operasional bandara tetap berjalan. Terdekat, maskapai Citilink penerbangan internasional ke Terminal 2F serta penerbangan domestik ke Terminal 1B.
"Makanya mohon maaf kalau teman-teman kadang melihat aduh ada stagger apa segala macam ini bandara full operation but we are still doing the physical transformation work. Jadi memang ini harus dilakukan secara stages," ungjaonya.
Maya menjelaskan, perpindahan maskapai ini dilakukan lebih cepat dari rencana awal. Langkah ini dilakukan untuk menampung penerbangan selama libur lebaran 2025.
"Jadi sebenarnya awal blueprint kita ini baru harusnya LCC ini pindah kalau gak salah akhir 2025, sebenarnya ini kita majukan percepat sehingga Maret bisa selesai, (layanan penerbangan) umroh ini juga kita percepat jadi kita banyak kerja ngebut untuk memberikan yang terbaik ya," bebernya.
Â
