Liputan6.com, Jakarta Manulife Indonesia mengumumkan bahwa Lauren Sulistiawati akan ditunjuk sebagai Presiden Direktur atau CEO Manulife Indonesia yang akan menjabat. Lauren akan bertanggung jawab untuk memimpin bisnis Manulife di Indonesia, di mana ia akan membantu sekitar 2 juta nasabah meraih tujuan finansial dan aspirasi mereka melalui berbagai solusi inovatif yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka.
"Kami sangat antusias untuk menyambut Lauren sebagai Presiden Direktur atau CEO baru Manulife Indonesia. Beliau adalah seseorang yang penuh dengan pengalaman dan terbukti memiliki jejak kesuksesan di industri yang berkembang pesat ini," kata CEO Manulife Asia menyampaikan Phil Witherington dalam keterangan tertulis, Jumat (13/3/2025).
Advertisement
"Di bawah pimpinannya, Manulife Indonesia akan terus berinovasi dan memberikan solusi yang mendukung kesehatan, wealth, dan perlindungan bagi banyak keluarga di seluruh Indonesia," lanjut dia.
Advertisement
Lauren bergabung dengan Manulife dari Commonwealth Bank. Di mana ia memimpin transisi operasional mereka ke Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC) dengan sukses dengan tetap mempertahankan pengalaman nasabah yang positif.
Selama 30 tahun terakhir, ia telah memegang posisi kepemimpinan di berbagai bank Indonesia dan multinasional, dengan fokus pada transformasi, pertumbuhan bisnis Syariah, dan kemitraan asuransi regional.
Ryan Charland, CEO Manulife Indonesia sejak 2019, akan bertransisi ke perannya sebagai CEO Manulife Jepang.
Manulife AM: Investasi Sehat Butuh Strategi Panjang
Investor-investor muda Indonesia kini menikmati mudahnya akses dalam mendapatkan informasi dan berinvestasi yang didukung kemajuan digitalisasi. Jumlah investor pasar modal Indonesia meningkat tajam.
Berdasarkan data KSEI Desember 2024, dalam 4 tahun terakhir saja, pasar modal Indonesia menggaet lebih dari 10 juta investor baru menggerakkan angka 3,9 juta pada akhir 2020 ke 14,9 juta investor pada Desember 2024. Kini, domisili investor baru di Indonesia tidak lagi terpusat di Jawa, tetapi juga tersebar ke pulau-pulau lainnya.
Dengan basis 3,9 juta investor, pada akhir 2020 pulau Jawa memiliki 72% investor pasar modal Indonesia. Sementara itu hingga Desember 2024 dari total 14,9 juta investor, hanya 69,4% investor pasar modal Indonesia berdomisili di Jawa.
Artinya ada lebih dari 3,4 juta investor pasar modal baru datang dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTT, serta Papua. Data KSEI juga menyatakan lebih dari 70% dari total investor Indonesia berinvestasi melalui aplikasi digital.
Advertisement
Investasi
CEO & Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Afifa mengatakan, terbuka lebarnya akses menuju informasi dan investasi ini merupakan berita gembira, tapi sekaligus menyimpan tantangan tersendiri. Apakah benar, mereka yang termasuk dalam 14,9 juta tadi adalah investor atau spekulan yang belum memiliki bekal pengetahuan investasi yang cukup?
Afifa menuturkan, orang-orang muda Indonesia perlu memisahkan dengan cermat antara investasi dan spekulasi.
"Di tahapan hidup di mana ada begitu banyak tujuan finansial keluarga perlu diwujudkan, kita membutuhkan kesadaran dan pemahaman mengenai perencanaan keuangan yang mantap, agar tak terjerumus ke dalam spekulasi yang justru merugikan," ujar Afifa seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).
