Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, mengimbau para pemudik untuk tidak menggunakan sepeda motor saat melakukan perjalanan mudik.
Himbauan ini disampaikan demi menjaga keselamatan pemudik di tengah tingginya angka kecelakaan yang melibatkan kendaraan roda dua.
Advertisement
Baca Juga
"Pemudik motor memang menjadi perhatian kami, kami disini juga akan minta kepada para pemudik yang menggunakan motor. Himbauan kami kalau bisa jangan pakai kendaraan bermotor, tapi kami juga tidak dalam kapasitas untuk melarang itu," kata Dudy dalam Konferensi Pers Pembukaan Posko Angkutan Lebaran 2025, di Kantor Kemenhub, Jakarta, Jumat (21/3/2025).
Advertisement
Menurut Menhub, pemudik motor menjadi perhatian serius pemerintah. Oleh karena itu, Kemenhub meminta kepada para pemudik aga tidak menggunakan sepeda motor.
Namun, bagi pemudik yang tetap memilih menggunakan sepeda motor, ia mengingatkan agar selalu mengutamakan keselamatan.
Hal yang perlu diperhatikan Mudik Menggunakan Sepeda Motor
Menhub, mengusulkan agar pemudik sepeda motor bisa menggunakan Kendaraan dengan Baik dan Benar. Diusahakan jangan membawa lebih dari dua orang dalam satu motor.
"Apabila memang teman-teman pemudik mau menggunakan motor, gunakanlah kendaraan secara baik dan benar, seperti tidak menaiki motor dengan jumlah orang yang berlebihan, kalau memang hanya cukup dua, cukup dua saja," ujarnya.
Kemudian, Menhub Dudy juga mengusulkan agar pemudik tidak membawa barang berlebihan yang bisa mengganggu keseimbangan kendaraan.
"Tidak membawa barang-barang yang berakibat pada penguasaan kendaranya menjadi tidak begitu optimal," jelas Menhub.
Selain itu, patuhi aturan berkendara, dengan menggunakan helm dan perlengkapan keselamatan lainnya, serta memastikan kondisi motor dalam keadaan prima sebelum berangkat.
Hal penting lainnya, yakni jangan memaksakan diri untuk terus berkendara saat merasa lelah. Disisi lain, pemudik juga harus memanfaatkan informasi dari media online untuk mengetahui titik-titik peristirahatan.
"Kemudian juga banyak untuk melihat media-media online untuk bisa mendapatkan informasi, dan kami juga ingin mengimbau kepada masyarakat yang menggunakan sepeda motor agar tidak memaksakan diri kalau misalnya capek istirahat," ujarnya.
Koordinasi dengan Kementerian Agama
Adapun guna mendukung kenyamanan pemudik roda dua, Kementerian Perhubungan juga tengah berkoordinasi dengan Kementerian Agama agar masjid-masjid di sepanjang jalur arteri dapat digunakan sebagai tempat istirahat.
"Kami juga sedang berkoordinasi dengan Kementerian Agama untuk bisa menggunakan masjid-masjid di jalan arteri untuk digunakan sebagai tempat istirahat bagi para pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua," ujarnya.
Menhub berharap para pemudik roda dua selalu berhati-hati di jalan dan memperhatikan kondisi cuaca agar perjalanan tetap aman dan lancar."Harapan kami, ini kan sangat rentan pemudik roda dua harus memperhatikan jalannya, kemudian juga cuacanya, jangan sampai lengah, sehingga bisa menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan," pungkasnya.
Advertisement
Kemenag Terbitkan Edaran Masjid Buka 24 Jam Selama Mudik Lebaran 2025
Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Panduan Penyelenggaraan Ibadah Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1446 H/2025 M. Salah satu poin utama dalam edaran ini adalah imbauan kepada pengelola masjid dan musala di jalur mudik agar tetap beroperasi selama 24 jam.
Dirjen Bimas Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan, kebijakan ini bertujuan memberikan pelayanan optimal bagi para pemudik. Selain operasional nonstop, pengelola masjid juga diimbau menyediakan fasilitas pendukung seperti toilet bersih, area istirahat, serta air minum atau makanan ringan untuk takjil.
“Kami ingin memastikan masjid menjadi home base bagi pemudik yang membutuhkan tempat istirahat dan layanan ibadah selama perjalanan,” ujar Abu di Jakarta, Kamis (20/3/2025).
Penanda Lokasi
Selain itu, Kemenag juga mengimbau pemasangan penanda lokasi masjid yang jelas agar mudah diakses pemudik. Abu menekankan bahwa peran masjid selama mudik harus lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai ruang pelayanan umat.
“Edaran ini mengingatkan kembali khittah masjid sebagai pusat pelayanan masyarakat, terutama bagi mereka yang sedang dalam perjalanan panjang,” katanya.
Kemenag juga meminta pengelola masjid dan para pemudik untuk bersama-sama menjaga kebersihan, kenyamanan, serta keamanan lingkungan masjid dan musala. Edaran ini akan disebarkan ke seluruh daerah dalam dua pekan ke depan, beriringan dengan persiapan skenario arus mudik oleh Kementerian Perhubungan.
“Kami ingin masjid yang ramah sekaligus tertib. Partisipasi masyarakat sangat krusial dalam mewujudkan kenyamanan bersama,” tambah Abu.
Dengan adanya SE ini, Kemenag berharap fasilitas di masjid dapat dimanfaatkan secara optimal oleh pemudik. Selain itu, diharapkan pelaksanaan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar, nyaman, dan aman.
Advertisement
