Liputan6.com, Jakarta Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), Akhmad Akbar Susamto, menyoroti pentingnya keseimbangan dalam pemberian Bonus Hari Raya (BHR) oleh perusahaan aplikasi kepada mitra pengemudi ojol dan kurir.
Menurutnya, kebijakan ini merupakan langkah positif dalam memberikan apresiasi, tetapi tetap harus mempertimbangkan keberlanjutan bisnis jangka panjang.
Baca Juga
Pentingnya Keseimbangan dalam Pemberian Bonus Hari Raya
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 24 Maret 2025, Akhmad menegaskan bahwa perusahaan aplikasi harus menjaga keseimbangan antara penghargaan kepada mitra dan stabilitas keuangan perusahaan.
Advertisement
“Perusahaan aplikasi harus mampu menjaga keseimbangan antara memberikan apresiasi kepada mitra dan menjaga stabilitas keuangan perusahaan. Dalam perspektif ekonomi, tambahan beban biaya yang tidak direncanakan dapat mempengaruhi efisiensi dan keberlanjutan usaha,” ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (24/3/2025).
Ia menambahkan bahwa meskipun Presiden telah mengeluarkan imbauan terkait BHR, keputusan akhir tetap berada di tangan masing-masing perusahaan berdasarkan kondisi keuangan mereka.
Oleh karena itu, komunikasi yang baik antara pemerintah, perusahaan, dan mitra ojek online sangat diperlukan guna menemukan solusi terbaik bagi semua pihak.
Imbauan Presiden Prabowo Terkait BHR
Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah mengimbau agar BHR diberikan kepada mitra pengemudi ojek online (ojol), taksi online (taksol), dan kurir online (kurol).
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli menjelaskan bahwa mitra produktif dengan kinerja baik akan menerima BHR sebesar 20% dari rata-rata pendapatan bulanan selama 12 bulan terakhir.
Sementara itu, besaran BHR bagi mitra lainnya akan disesuaikan dengan kemampuan finansial masing-masing perusahaan.
Advertisement
Keberlanjutan Bisnis dan Kepastian Pendapatan Mitra
Akhmad menegaskan bahwa apresiasi terhadap mitra memang penting, tetapi perusahaan juga harus menjaga daya tahan bisnisnya.
“Keberlangsungan usaha akan memastikan mitra tetap memiliki peluang kerja yang stabil di masa depan,” jelasnya.
Dengan adanya pendekatan yang seimbang antara apresiasi dan keberlanjutan bisnis, diharapkan kebijakan BHR dapat memberikan manfaat bagi mitra tanpa mengorbankan stabilitas perusahaan aplikasi yang menaunginya.
