Hatta Jamin Jembatan Selat Sunda Tahan Gempa & Tsunami

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menjamin proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) secara teknis tahan gempa bumi dan tsunami.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Jul 2013, 19:35 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2013, 19:35 WIB
hatta-rajasa-pemda-130702b.jpg
Pemerintah kompak mengakui proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) yang kini berganti nama menjadi Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda (KSISS) telah melalui serangkaian proses studi.

Dari studi megaproyek di daerah Banten dan Lampung ini secara teknis tahan terhadap gempa bumi dan tsunami.

"Selama ini tim 7 menggelar serangkaian studi penting terhadap pelaksanaan proyek JSS, seperti studi kegempaan, vulkanologi, tsunami dan arus laut. Dari semua itu menyakinkan secara teknis bahwa JSS layak dibangun," terang Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (11/7/2013).

Dia mengklaim, JSS alias KSISS bakal menjadi ikon Indonesia karena dibangun oleh para tenaga pemikir dan insinyur putra bangsa, sehingga dapat menjadi kebanggaan bangsa ini.

Senada, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto menerangkan, pemerintah mendatangkan para ahli dari luar negeri untuk melakukan studi dari aspek angin, gempa dan tsunami, termasuk kelayakan lingkungan.

"Kementerian Pekerjaan Umum hanya melakukan kajian awal dan studi kelayakan lanjutan akan dikerjakan oleh pemrakarsa dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tandasnya.

Pemerintah memastikan bahwa megaproyek yang membutuhkan investasi sekitar Rp 200 triliun itu tidak akan menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Jadi nanti dibiayai oleh pemrakarsa dan BUMN yang ikut serta dalam pembangunan proyek KSISS. Bulan ini harus diputuskan mengenai pembiayaan JSS tersebut," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Perindustrian, MS Hidayat bilang, pemrakarsa dan BUMn tersebut akan sekaligus menjadi investor proyek KSISS. "Tidak mungkin kalau investasi KSISS menggunakan dana APBN. Masa nanti harga bahan bakar minyak (BBM) dinaikkan lagi," pungkas dia. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya