PT Pertamina (Persero) memastikan pihaknya bakal mulai menaikkan harga tabun elpiji ukuran 12 kilogram (12 kg) paska lebaran. Kenaikan harga akan dilakukan secara bertahap hingga 15%.
"Ya, harga elpiji 12 kg akan naik kecuali kalau mau merugi terus," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Lebih jauh dia mengatakan, perseroan akan menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap setelah lebaran. "Naiknya bertahap bisa sekitar 10%-15%. Tapi harga elpiji 12 kg saat ini masih belum naik," tutur dia singkat.
Â
Saat ini, harga jual gas elpiji 12 kg di pasar sebesar Rp 72.500 per tabung. Dengan prosentase kenaikan sebesar itu, jika dihitung, kenaikan harga elpiji sekitar Rp 7.250- Rp 10.875 per tabung. Dengan begitu, harga jual bakal merangkak naik menjadi Rp 79.750- Rp 83.375 per tabung.
Sebelumnya, Karen pernah mengatakan kenaikan elpiji 12 kg mau tidak mau harus dilakukan agar Pertamina tidak terus merugi.
"Kenaikan setelah lebaran karena kita juga mempertimbangkan inflasi, kemarin-kemarin kan ada kenaikan BBM kalau elpiji naik berbarengan bisa pengaruhi inflasi, jadi itu yang jadi pertimbangan setelah lebaran baru kita naikkan," tukasnya.
Karen juga mengatakan elpiji yang disubsidi hanyalah yang 3 kg, sedangkan yang 12 kg nantinya akan dilepas sesuai harga pasar. Sedangkan elpiji 12 kg yang sudah tidak disubsidi adalah merek 'Bright Gas'. (Fik/Igw)
"Ya, harga elpiji 12 kg akan naik kecuali kalau mau merugi terus," ujar Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Lebih jauh dia mengatakan, perseroan akan menaikkan harga elpiji 12 kg secara bertahap setelah lebaran. "Naiknya bertahap bisa sekitar 10%-15%. Tapi harga elpiji 12 kg saat ini masih belum naik," tutur dia singkat.
Â
Saat ini, harga jual gas elpiji 12 kg di pasar sebesar Rp 72.500 per tabung. Dengan prosentase kenaikan sebesar itu, jika dihitung, kenaikan harga elpiji sekitar Rp 7.250- Rp 10.875 per tabung. Dengan begitu, harga jual bakal merangkak naik menjadi Rp 79.750- Rp 83.375 per tabung.
Sebelumnya, Karen pernah mengatakan kenaikan elpiji 12 kg mau tidak mau harus dilakukan agar Pertamina tidak terus merugi.
"Kenaikan setelah lebaran karena kita juga mempertimbangkan inflasi, kemarin-kemarin kan ada kenaikan BBM kalau elpiji naik berbarengan bisa pengaruhi inflasi, jadi itu yang jadi pertimbangan setelah lebaran baru kita naikkan," tukasnya.
Karen juga mengatakan elpiji yang disubsidi hanyalah yang 3 kg, sedangkan yang 12 kg nantinya akan dilepas sesuai harga pasar. Sedangkan elpiji 12 kg yang sudah tidak disubsidi adalah merek 'Bright Gas'. (Fik/Igw)