PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) enggan mendatangkan gerbong kereta ekspres untuk memenuhi lonjakan penumpang hingga ratusan orang per hari. Pasalnya Indonesia hanya memiliki dua jalur rel kereta ekspres.
"Memang banyak usulan untuk mengoperasikan kereta (KRL) ekspres. Tapi jalur rel ekspres di Indonesia cuma ada dua jalur," ujar Direkur Utama KCJ, Tri Handoyo di Jakarta, seperti ditulis Selasa (6/8/2013).
Diakui dia, Indonesia masih jauh tertinggal dengan Jepang yang sudah memiliki enam jalur rel khusus kereta ekspres.
"Kalau Jepang punya enam jalur, dan Indonesia cuma dua jalur. Kami putuskan tidak ada pengoperasian kereta ekspres dalam waktu dekat. Jadi semua kereta sama, tidak ada perbedaan kelas," tegasnya.
Di sisi lain, Tri memastikan bakal menambah jumlah rangkaian gerbong kereta anyar pada akhir Agustus ini. "Gerbong akan datang pada akhir Agustus 2013. Tapi baru bisa dioperasikan di Oktober, karena butuh proses sertifikasi dan perakitan," jelas dia.
Dia bilang, hal tersebut dilakukan supaya bisa mengangkut jumlah pengguna jasa commuter line yang sudah menembus rata-rata 500 ribu penumpang setiap hari.
"Ini merupakan momen yang baik untuk menambah rangkaian gerbong karena harga bahan bakar minyak (BBM) baru naik, sedangkan tarif KRL turun," tandas Tri. (Fik/Nur)
"Memang banyak usulan untuk mengoperasikan kereta (KRL) ekspres. Tapi jalur rel ekspres di Indonesia cuma ada dua jalur," ujar Direkur Utama KCJ, Tri Handoyo di Jakarta, seperti ditulis Selasa (6/8/2013).
Diakui dia, Indonesia masih jauh tertinggal dengan Jepang yang sudah memiliki enam jalur rel khusus kereta ekspres.
"Kalau Jepang punya enam jalur, dan Indonesia cuma dua jalur. Kami putuskan tidak ada pengoperasian kereta ekspres dalam waktu dekat. Jadi semua kereta sama, tidak ada perbedaan kelas," tegasnya.
Di sisi lain, Tri memastikan bakal menambah jumlah rangkaian gerbong kereta anyar pada akhir Agustus ini. "Gerbong akan datang pada akhir Agustus 2013. Tapi baru bisa dioperasikan di Oktober, karena butuh proses sertifikasi dan perakitan," jelas dia.
Dia bilang, hal tersebut dilakukan supaya bisa mengangkut jumlah pengguna jasa commuter line yang sudah menembus rata-rata 500 ribu penumpang setiap hari.
"Ini merupakan momen yang baik untuk menambah rangkaian gerbong karena harga bahan bakar minyak (BBM) baru naik, sedangkan tarif KRL turun," tandas Tri. (Fik/Nur)