Liputan6.com, Jakarta - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter, tegas melarang masyarakat beraktivitas di jalur kereta api dan area stasiun. Dengan pengecualian, habya untuk kepentingan operasional kereta api (KA).Â
Lantaran, aktivitas-aktivitas lainnya di sepanjang jalur kereta api dan area stasiun, seperti bermain, berolahraga, dan kegiatan lainnya dinilai sangat membahayakan keselamatan masyarakat dan kenyamanan pengguna.
Advertisement
Baca Juga
VP Corporate Secretary KAI Commuter, Joni Martinus mengingatkan akan potensi bahaya bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di sekitar jalur kereta api selain untuk operasional KA.Â
Advertisement
"Kereta api tidak dapat berhenti mendadak, dikarenakan kecepatan kereta yang tinggi dan panjangnya jarak yang dibutuhkan untuk melakukan pengereman. Maka, ini membuat setiap aktivitas yang dilalukan di jalur rel sangat berisiko untuk keselamatan," ungkap Joni dalam keterangan tertulis, Rabu (15/1/2025).
Adapun aktivitas di jalur operasional KA dapat dikenai sanksi hukum karena telah melanggar ketentuan dalam undang-undang yang berlaku.Â
Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian (UU Perkeretaapian), sanksi untuk kegiatan di jalur kereta api berupa pidana paling lama 3 bulan atau denda maksimal Rp 15 juta.Â
Di luar itu, untuk aktivitas-aktivitas yang dilakukan di area stasiun selain untuk layanan pengguna kereta juga harus melalui prosedur dan aturan yang berlaku.Â
Joni menambahkan, aktivitas-aktivitas yang dilakukan di area stasiun selain untuk keperluan layanan pengguna, juga harus melalui perizinan dan prosedur yang berlaku. Itu dilakukan untuk menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan seluruh pengguna kereta api saat berada di area stasiun.
Â
Volume Pengguna KRL
Tercatat sepanjang 2024, rata-rata volume pengguna KRL Commuter Line di wilayah Jabodetabek sebanyak 1 juta lebih pengguna pada hari kerja, dan sebanyak 765 ribu orang lebih pada akhir pekan dan hari libur. Stasiun juga kerap dimanfaatkan oleh pengguna untuk melakukan aktivitas lain selama menunggu perjalanan keretanya.Â
Dari angka volume pengguna tersebut, KAI Commuter berkomitmen meningkatkan fasilitas-fasilitas untuk mendukung keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengguna di area stasiun.Â
"Selain untuk mendukung keselamatan perjalanan kereta api. Hal tersebut kami lakukan agar para pelanggan juga merasa nyaman dan aman dalam menggunakan transportasi kereta api, khususnya Commuter Line," pungkas Joni.
Â
Advertisement
Pengguna KRL Naik 2% selama 18 Hari Nataru 2024/2025
Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat, volume pengguna KRL Commuter Line Jabodetabek, Commuter Line Merak, dan Commuter Line Soetta sebanyak 16, 7 juta orang. Data itu dihimpun selama 18 hari periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, yakni pada 19 Desember 2024-5 Januari 2025.
Vice President Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan, jumlah pengguna KRL selama 18 hari Nataru 2024/2025 naik 2 persen dibandingkan pada masa Nataru tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 16,4 juta orang.
"Selama masa tersebut, KAI Commuter telah melayani sebanyak 16.344.901 pengguna Commuter Line Jabodetabek yang juga mengalami peningkatan dua persen dibandingkan dengan masa Nataru tahun lalu yang tercatat sebanyak 16.073.293 orang," terangnya, Selasa (7/1/2025).
Sedangkan untuk pengguna KRL Commuter Line Soetta pada masa Nataru tahun ini tercatat sebanyak 104.739 orang, dan pengguna KRL Commuter Line Merak tercatat sebanyak 265.150 orang.
Sepanjang masa Nataru 2024/2025, KAI Commuter juga mencatat Stasiun Bogor sebagai stasiun dengan volume pengguna terbanyak KRL Commuter Line Jabodetabek. Tercatat lebih dari 998 ribu pengguna yang naik dan lebih dari 1 juta pengguna yang turun di stasiun tersebut.Â
Untuk KRL Commuter Line Merak, Stasiun Rangkasbitung tercatat sebagai stasiun dengan volume pengguna terbanyak, yaitu hampir 65 ribu pengguna yang berangkat dan hampir 66 ribu pengguna yang turun di stasiun tersebut.
Sedangkan pada masa Nataru tahun ini, tercatat sebanyak lebih dari 42 ribu orang yang menuju Bandara Soekarno-Hatta dan sebanyak lebih dari 34 ribu orang yang menggunakan Commuter Line Soetta dari Bandara.
Joni juga menambahkan, pada layanan operasional, On Time Performance (OTP) atau ketepatan keberangkatan dan kedatangan perjalanan Commuter Line tercatat cukup baik. Untuk ketepatan waktu keberangkatan Commuter Line Jabodetabek tercatat sebesar 97 persen, dan sebesar 94 persen untuk kedatangan.
Â
Komitmen KAI
Sementara untuk OTP keberangkatan dan kedatangan Commuter Line Soetta masing-masing tercatat sebesar 99 persen, dan OTP Commuter Line Merak tercatat sebesar 100 persen untuk keberangkatan dan kedatangannya.Â
"Angka tersebut mencerminkan komitmen KAI Commuter dalam menjaga ketepatan waktu keberangkatan dan kedatangan perjalanan Commuter Line," imbuh Joni.
"KAI Commuter juga menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak seperti Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, TNI/Polri, serta semua pihak yang membantu mensukseskan angkutan Nataru 2024/2025 ini terlaksana dengan baik dan sukses," tandasnya.
Advertisement