BNI Bertekad Potong Biaya Pengiriman Uang Menjadi 3%

BNI mengakui besarnya potongan jasa pengiriman uang tergolong besar yakni mencapai 10-13%

oleh Septian Deny diperbarui 18 Agu 2013, 15:27 WIB
Diterbitkan 18 Agu 2013, 15:27 WIB
bni130507b.jpg
Kerjasama PT Bank Negara Indonesia (Persero) dengan Indonesian Diaspora Network diharapkan mampu menambah profit terutama yang berasal dari jasa pengiriman uang luar negeri. Hal ini disampaikan oleh Pemimpin divisi Internasional BNI Abdullah Firman Wibowo saat penandatangan kerjasama di Jakarta Convention Center (JCC).

"Diaspora itu individual masyarakat menjadi organisasi pembisnis, sebagai investor juga sehingga potensi pendanaan sangat besar, ini bisa membangun citra indonesia keluar negeri. Harapan kita, bisa meningkatkan menggali kekuatan bisnis dari diaspora," ujarnya di Jakarta, Minggu (18/8/2013).

Firman mengatakan, dari lima cabang BNI yang tersebar di Hongkong, London, Tokyo, New York dan Singapura, telah mampu menghasilkan US$ 22 juta. Sumber terbesar pemasukan dari bisnis BNI di luar negeri itu berasal dari pemberian kredit, jasa pengiriman uang, serta transaksi surat berharga.

"Untuk pengiriman uang itu sekitar 30%-nya. Kira-kira Rp 10 triliun itu pengirimannya saja. Kalau bulan puasa saja bisa mencapai Rp 15 triliun itu, ini kan potensi yang sangat besar," lanjutnya.

Selama ini, pendapatan bisnis terbesa BNI di luar negeri berasal dari produk jasa pengiriman uang. Meski diakui potongan untuk penggunaan jasa tersebut dianggap terlalu besar yaitu mencapai 10%-13%.

Namun dengan adanya kerjasama yang dijalin BNI dan Diaspora Indonesia, diharapkan dapat mengurangi potongan jasa pengiriman hingga mencapai 3%, termasuk biaya ongkos kiriman uang.

"Keterbatasan cabang kita tidak masalah karena kita punya 5 kantor cabang luar negeri 1600 kantor koresponden yang tersebar. Sehingga tetap yakin dengan pemanfaatan sektor jasa pengiriman ini," tandasnya. (Dny/Shd)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya