Kalau menyebut nama Ingvar Kamprad banyak orang yang masih asing. Tapi begitu mendengar nama `IKEA`, semua jadi bilang "Ooo, pemiliknya Dia".
Lahir dan besar di pelosok desa dekat perkebunan tak meredupkan mimpi Ingvar Kamprad untuk menjadi seorang pengusaha dan membesarkan bisnisnya. Sejak kecil dia sangat menyadari bahwa dirinya ingin sekali mengembangkan bisnis sendiri.
Filosofi Menjual Lebih Murah
Seperti dilansir dari success.bz, Senin (2/9/2013) sejak kecil Kamprad sudah mulai berjualan korek api pada tetangga-tetangganya. Dia juga terkenal menjual korek api dengan harga yang lebih murah dibanding lainnya. Siapa yang akan menyangka bocah penjual korek api tersebut bisa menjadi bos salah satu perusahaan riteler terbesar di dunia, IKEA.
Kamprad dilahirkan di Swedia Selatan pada 1926. Dia dibesarkan di sebuah perkebunan bernama `Elmtaryd` dekat desa kecil Agunnaryd. Meski dibesarkan dari keluarga yang kekurangan secara ekonomi, dari Kamprad kecil selalu bermimpi untuk mengembangkan bisnis.
Pada usia 5 tahun, Kamprad mulai menjual korek api ke tetangga-tetangga di sekitar rumahnya. Di usianya yang ke-7, Kamprad kecil sudah bisa mengayuh sepeda sendiri. Dia pun berkeliling menjual korek api dari pintu ke pintu. Jalan bisnisnya memperoleh kemudahan, dia menemukan tempat di mana dirinya bisa membeli satu pak korek api dengan harga yang jauh lebih miring di Stockholm.
Kamprad kecil menjual korek api tersebut dengan harga rendah dan masih memperoleh laba yang cukup. Setelah sukses menjual korek api, dia memperbanyak produk yang dijualnya. Dia lalu mulai menjual ikan, dekorasi pohon Natal, bibit tanaman hingga alat tulis seperti pulpen dan pensil.
Asal-usul Nama IKEA
Hidupnya mulai berubah saat usia 17 tahun, ayahnya menghadiahi Kamprad sejumlah uang karena dia berhasil menyelesaikan sekolahnya dengan baik. Uang tersebut digunakannya untuk membangun bisnisnya sendiri. Bisnis tersebut kini dikenal dunia dengan sebutan IKEA, salah satu perusahaan swasta terbesar di dunia.
Bicara tentang asal usul perusahaan tersebut, nama IKEA berasal dari inisial nama pendirinya. Tak hanya itu, dalam IKEA juga terdapat singkatan desa tempat Kamprad lahir dan dibesarkan. IKEA merupakan singkatan dari Ingvar Kamprad Elmtaryd dan Agunnaryd. IKEA menjual alat tulis, bingkai foto, taplak meja, jam tangan, perhiasan dan berbagai benda lainnya.
Mengadopsi gaya berjualannya saat kecil, Kamprad tak lantas mematok harga tinggi, dia berusaha menjualnya dengan harga murah. Dia juga selalu bekerja keras mengenali dan memenuhi keinginan masyarakat. Produknya dikenal masyarakat sekitar selalu lebih murah dibanding produk serupa yang dijual orang lain.
Saat Bisnisnya Kian Bersayap
Pada 1945, untuk pertama kalinya IKEA memiliki iklan. Bisnis kecil Kamprad berhasil menumbuhkan kemampuannya untuk mempengaruhi orang lain. Dia lalu mulai mengiklankan produknya lewat surat kabar lokal dan juga menerima jasa pesan antar. Gerobak pengangkut susu digunakannya untuk mengantar sejumlah produk ke perumahan dekat stasiun di desanya.
Sayap bisnisnya kian melebar mengingat Kamprad yang sangat gigih memperjuangkan bisnisnya. Pada 1948, sejumlah furnitur diproduksi para pekerja lokal di sekitar hutan dekat rumahnya. Kamprad pun mulai memasukannya sebagai salah satu barang jualan IKEA. Masyarakat menanggapinya positif dan berharap adanya perluasan dan pendirian cabang baru.
Mengingat banyaknya produk yang dijual, Kamprad menerbitkan katalog pertama IKEA pada 1951. Saat ini katalog di tempat penjualan atau toko tentu bukan hal yang istimewa. Namun saat itu, Kamprad membuat daftar barang jualan dalam katalog tersebut.
Hobinya berbisnis membuahkan hasil baru saat untuk pertama kalinya showroom furnitur dibuka di Älmhult, Sweddia. Momen ini merupakan yang paling penting bagi IKEA mengingat untuk pertama kalinya masyarakat bisa melihat dan menyentuh furnitur rumah hasil produksi perubahan tersebut sebelum memesannya. Dengan membuka showroom tersebut, IKEA benar-benar menunjukkan kualitas dan fungsi produknya dengan harga yang miring.
Mengglobal Setelah Diboikot Kompetitor
Bagi Kamprad, inovasi adalah kesuksesan. Masyarakan memilih sejumlah produk dengan nilai uang. Bisnisnya yang kian berkembang mendapat tekanan dari para kompetitor yang berusaha memboikot produknya. IKEA pun memutuskan untuk merancang furniturnya sendiri. Akhirnya dia dan jajarannya berhasil menemukan konsep baru untuk menjalankan bisnisnya tanpa bersinggungan dengan para pesaingnya.
IKEA membuka toko pertamanya seluar 6.700 merter persegi untuk menjual peralatan rumah tangga. Saat itu perusahaannya memiliki jumlah furnitur terbanyak di kawasan Scandinavia. Peningkatan jumlah produk dan kegiatan jual beli membuatnya terus merekrut karyawan baru. IKEA pun menerima karyawan ke-100 nya pada 1959.
Di tahun 1960-an IKEA mulai menerapkan serangkaian konsep bisnis baru. Di tahun 1980-an, IKEA yang didirikan Kamprad ini mulai merambah pasar internasional seperti Amerika Serikat (AS), Italia dan Inggris. IKEA mulai memasuki era modern dan mengubah sedikit konsep perdagangannya.
Bisnis yang kelahirannya dibidani Kamprad ini berkembang dengan sangat pesat. Belum lagi lingkungan ekonomi saat itu memberi angin segar bagi usaha IKEA. Para penerus IKEA fokus untuk memenuhi kebutuhan para keluarga. Beberapa penyesuaian dilakukan untuk memenuhi ekspektasi anak dan keluarganya dari segi pemilihan furnitur.
Memasuki abad ke-21, IKEA melebarkan sayap bisnisnya ke Jepang dan Rusia. Semua kelengkapan kamar tidur dan dapir tersebut diamati dan dipelajari guna mendapatkan furnitur yang sesuai dengan keluarga, baik anak atau dewasa. Pada periode ini, hubungan IKEA dengan beberapa perusahaan bisnis lain terus meningkat.
Kamprad Kini
Sekarang, pria 87 tahun yang pernah menjadi bocah penjual korek api tersebut telah menjadi miliarder lewat IKEA yang didirikannya. Perusahaan tersebut memiliki 200 toko di 40 negara, mempekerjakan 75 ribu pegawai dan menghasilkan penjualan senilai US$ 12 miliar per tahun.
Saat ini dengan kekayaan mencapai US$ 3,3 miliar, Kamprad menempati posisi ke-10 orang terkaya di Swedia. Tak hanya itu, Kamprad pun menjadi salah satu orang terkaya versi Forbes di urutan 412.
Kamprad telah tinggal di Epalinges, Swiss sejak 1976. Pria berusia 87 tahun ini diketahui memiliki empat anak. Seumur hidupnya, Kamprad telah menikah dua kali. Pada pernikahan pertamanya dengan Kerstin Wadling, dia mengadopsi seorang anak bernama Annika Kihlbom. Namun pernikahannya tersebut kandas setelah keduanya memutuskan bercerai pada 1961. Hak asuh Annika pun diperoleh mantan istrinya tersebut.
Sementara dari pernikahan keduanya dengan Margaretha Stennert, dia memiliki tiga orang anak laki-laki, yaitu Peter, Jonas, dan Mathias. Istri keduanya itu wafat pada 2011 dan kini Kamprad menjadi duda. Ketiga anak laki-lakinya tersebut diprediksi akan melanjutkan usaha multinasional milik ayahnya tesrsebut. Hingga saat ini seperempat warga dunia sudah bisa mengakses toko-toko IKEA. (Sis/Igw)
Ingvar Kamprad, Pendiri IKEA yang Kaya Raya Berkat Korek Api
Kalau menyebut nama Ingvar Kamprad banyak orang yang masih asing. Tapi begitu mendengar nama `IKEA`, semua jadi bilang "Oo, pemiliknya Dia".
diperbarui 02 Sep 2013, 13:47 WIBDiterbitkan 02 Sep 2013, 13:47 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gembong Narkoba Fabio Ochoa Bebas Usai Dibui 20 Tahun di AS, Korban Kartel Medellin Tuntut Keadilan
Fungsi Fiber Optik, Teknologi Komunikasi Modern yang Revolusioner
Fungsi Toner untuk Wajah, Manfaat, Cara Pakai, dan Tips Memilihnya
Fungsi PBB dan Peran Pentingnya dalam Menjaga Perdamaian Dunia
VIDEO: Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Jadi Tersangka KPK
Apakah Persahabatanmu Sehat? Kenali 5 Tanda Teman yang Tidak Menyukaimu
Ekonomi Inggris Stagnan di Kuartal III-2024
VIDEO: Pesona Bebek Mandarin yang Digemari Para Pecinta Unggas
Kereta Panoramic Hadir di KA Mutiara Timur, Nikmati Pemandangan Alam Indah di Wilayah Tapal Kuda
Bahaya, Lebih dari 200 Aplikasi Tak Aman untuk Anak-Anak Beredar di App Store
Polri Pastikan Sidang Etik 18 Polisi yang Diduga Memeras WN Malaysia di DWP 2024, Tuntas Pekan Depan
Mau Tambah Cuan, WIKA Diminta Manfaatkan Proyek Ketahanan Pangan