Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah meningkatkan rata-rata produksi minyak harian 22,9% menjadi 38.996 barel per hari (bph) pada semester I-2013, dari periode yang sama tahun lalu 31.735 bph.
Excecutive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga mengatakan, PHE ONWJ juga telah menjual gas sebesar 187 juta kaki kubik (mmscfd) pada Januari-Juni 2013, atau meningkat 16,5% (year on year) dari 160,53 mmscfd.
Catatan ini telah melebihi 4,5% dari target penjualan gas pada WP&B semester I-2013 sebesar 179 mmscfd. Target penjualan gas berdasarkan WP&B 2013 adalah sebesar 175 mmscfd.
"Saat ini kami terus berusaha melakukan pemeliharaan fasilitas agar kegiatan produksi tidak terganggu, termasuk salah satunya proyek LIMA Subsidence Remediation," tegas Jonly di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Selain pemeliharaan fasilitas yang telah berusia tua, Jonly menyebutkan terdapat beberapa kegiatan dilakukanuntuk meningkatkan produksi migas. Aktivitas yang dilakukan pada 2013 antara lain kegiatan seismic 3D di perairan Karawang, pemboran 22 sumur pengembangan dan 4 sumur eksplorasi, optimasi planned lossed dan quick recovery & intervention of uplanned losses serta pengembangan lapangan baru seperti UL dan GG serta pengembangan lapangan YY dan FSB yang telah disetujui POD-nya oleh SKK Migas.
Dalam menjalankan operasinya, PHE ONWJ selalu menerapkan standar keamanan dan keselamatan yang tinggi, sehingga kegiatan produksi tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
"Sampai semester I-2013, kami telah membukukan catatan 6.905.859 jam kerja tanpa loss time incident (LTI) atau telah mencapai kumulatif sebesar 23.220.792 jam kerja tanpa LTI sejak 23 Desember 2011," kata Jonly.
Selain itu, komitmen PHE ONWJ dalam pengelolaan lingkungan termasuk kegiatan pemboran dan well service-nya telah dibnuktikan melalui pencapaian sertifikasi Manajemen Sistem Lingkungan 14001 di seluruh stasion yang dimiliki.
"Kami menyadari bahwa upaya peningkatan produksi migas selalu diikuti dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan sehingga risiko keselamatan dan keamanan di sekitar area operasi cukup besar. Tapi kami selalu komitmen untuk melakukan kegiatan operasi yang aman bagi pekerja dan lingkungan," jelasnya. (Dis/Ndw)
Baca Juga:
PHE ONWJ Berbagi Fasilitas Aliran Gas dengan Nusantara Regas
Pertamina Minta 6 KKKS Pasok Gas buat Program Konversi
PHE ONWJ Mulai Kembangkan Lapangan Migas GG Di Laut Cirebon
Perusahaan Minyak Apa Saja yang Bisa Capai Target Produksi di RI?
30 Pelaku Pemotongan Anjungan Lepas Pantai Pertamina Ditangkap
Excecutive VP/GM PHE ONWJ Jonly Sinulingga mengatakan, PHE ONWJ juga telah menjual gas sebesar 187 juta kaki kubik (mmscfd) pada Januari-Juni 2013, atau meningkat 16,5% (year on year) dari 160,53 mmscfd.
Catatan ini telah melebihi 4,5% dari target penjualan gas pada WP&B semester I-2013 sebesar 179 mmscfd. Target penjualan gas berdasarkan WP&B 2013 adalah sebesar 175 mmscfd.
"Saat ini kami terus berusaha melakukan pemeliharaan fasilitas agar kegiatan produksi tidak terganggu, termasuk salah satunya proyek LIMA Subsidence Remediation," tegas Jonly di Gedung Pusat Pertamina, Jakarta, Jumat (20/9/2013).
Selain pemeliharaan fasilitas yang telah berusia tua, Jonly menyebutkan terdapat beberapa kegiatan dilakukanuntuk meningkatkan produksi migas. Aktivitas yang dilakukan pada 2013 antara lain kegiatan seismic 3D di perairan Karawang, pemboran 22 sumur pengembangan dan 4 sumur eksplorasi, optimasi planned lossed dan quick recovery & intervention of uplanned losses serta pengembangan lapangan baru seperti UL dan GG serta pengembangan lapangan YY dan FSB yang telah disetujui POD-nya oleh SKK Migas.
Dalam menjalankan operasinya, PHE ONWJ selalu menerapkan standar keamanan dan keselamatan yang tinggi, sehingga kegiatan produksi tidak menimbulkan kecelakaan kerja.
"Sampai semester I-2013, kami telah membukukan catatan 6.905.859 jam kerja tanpa loss time incident (LTI) atau telah mencapai kumulatif sebesar 23.220.792 jam kerja tanpa LTI sejak 23 Desember 2011," kata Jonly.
Selain itu, komitmen PHE ONWJ dalam pengelolaan lingkungan termasuk kegiatan pemboran dan well service-nya telah dibnuktikan melalui pencapaian sertifikasi Manajemen Sistem Lingkungan 14001 di seluruh stasion yang dimiliki.
"Kami menyadari bahwa upaya peningkatan produksi migas selalu diikuti dengan banyaknya aktivitas yang dilakukan sehingga risiko keselamatan dan keamanan di sekitar area operasi cukup besar. Tapi kami selalu komitmen untuk melakukan kegiatan operasi yang aman bagi pekerja dan lingkungan," jelasnya. (Dis/Ndw)
Baca Juga:
PHE ONWJ Berbagi Fasilitas Aliran Gas dengan Nusantara Regas
Pertamina Minta 6 KKKS Pasok Gas buat Program Konversi
PHE ONWJ Mulai Kembangkan Lapangan Migas GG Di Laut Cirebon
Perusahaan Minyak Apa Saja yang Bisa Capai Target Produksi di RI?
30 Pelaku Pemotongan Anjungan Lepas Pantai Pertamina Ditangkap