Mendag Pertanyakan Proses Rekomendasi Impor Kementan

Mendag Gita Wirjawan terus memantau perkembangan terbaru seputar izin impor produk hortikultura serta harga daging di pasaran.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 24 Sep 2013, 13:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2013, 13:00 WIB
mendag-blsm130622b.jpg
Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan terus memantau perkembangan terbaru seputar izin impor produk hortikultura serta harga daging di pasaran. dalam Rapat Koordinasi (Rakor) tentang kondisi perekonomian terkini di Gedung Bank Indonesia (BI).

Gita mengatakan, pihaknya memfokuskan pembahasan mengenai harga daging sapi yang tak kunjung turun. Kondisi ini terkait lamanya rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian (Kementan).

"Kami berharap bisa dikeluarkan segera izinnya karena untuk mengantisipasi Idul Adha supaya tidak terjadi kenaikan harga," ujar dia saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Selasa (24/9/2013).

Gita menyebut, harga daging di pasar saat ini beragam. Contohnya di Bandung dan sekitarnya, harga daging masih bertengger di kisaran Rp 80 ribu-Rp 85 ribu per kilogram (kg). Sedangkan di daerah Jabodetabek sekitar lebih dari Rp 85 ribu dan mencapai lebih dari Rp 90 ribu per kilo daging.

"Padahal target kami bisa menurunkan harga daging menjadi Rp 75 ribu sampai akhir Oktober ini. Target tidak akan terjadi kalau kita tidak bisa meningkatkan pasokan lewat impor, karena pasokan lokal terbatas," jelasnya.

Ketika ditanya target waktu penerbitan rekomendasi impor, Gita melempar jawaban ke Kementan mengingat lembaga tersebut yang semestinya mengeluarkan rekomendasi tersebut.

"Silahkan tanya ke Kementan, kapan rekomendasi teknisnya bisa dikeluarkan. Pokoknya secepat mungkin," ujar dia.

Sementara itu, Gita menambahkan, pihaknya telah mengeluarkan kebijakan pembebasan bea masuk untuk produk kedelai. Dia memastikan bahwa respon kebijakan stabilisasi harga kedelai ini akan berlaku sementara.

"Soal besaran bea masuknya, tergantung harga asalnya berapa. Kalau tidak terjadi anomali cuaca ya bisa terkendali, problemnya stok nasional kurang sekali jadi ya harus impor. Kalau nilai tukarnya aman ya harga aman dan jika tidak ada anomali cuaca, harga akan lebih aman lagi," tutur dia.

Gita memperkirakan, harga kedelai akan akan turun dalam waktu 1,5 bulan ke depan, karena realisasi kedelai impor sudah dilakukan pengapalan. Sehingga produk tersebut dapat bebas masuk tanpa pengenaan bea masuk. (Fik/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya