Maskapai penerbangan Sriwijaya Air berharap keberadaan maskapai anak usahanya, Nam Air bisa mendorong eksistensi perusahaan di industri transportasi nasional. Kondisi ini salah satunya bisa terlihat dari raihan jumlah penumpang.
Sriwijaya Air menargetkan Nam Air bisa meraih 1 juta penumpang pada tahun pertama pengoperasiannya. Maskapai ini ditargetkan bisa beroperasi paling cepat pada Oktober sampai akhir 2013.
"Untuk target penumpang, Nam Air kita target tahun pertama itu sebanyak 1 juta penumpang," jelas Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (26/9/2013).
Toto mengaku Nam Air dibentuk untuk mengantisipasi peningkatan pasar yang akan terjadi ke depannya. Serta diharapkan bisa menambah perolehan jumlah penumpang dan pendapatan bagi Sriwijaya Air sebagai induk usaha. Adapun tahun ini jumlah penumpang Sriwijaya Air ditargetkan mencapai 10 juta orang.
Dia yakin keberadaan Nam Air tidak akan bentrok dengan Sriwijaya Air karena sudah memiliki segmen sendiri. Nam Air ditujukan sebagai penerbangan feeder ke wilayah-wilayah terpencil yang selama ini belum disentuh Sriwijaya Air. Rute penerbangan daerah terpencil tersebut seperti Denpasar-Labuan Bajo, Denpasar-Maumere, Ende, Sorong dan lainnya.
Nam Air masih mengusung medium service untuk pelayanan pada penumpangnya. Ini sama dengan konsep yang dipilih Sriwijaya Air selama ini. (Nur)
Sriwijaya Air menargetkan Nam Air bisa meraih 1 juta penumpang pada tahun pertama pengoperasiannya. Maskapai ini ditargetkan bisa beroperasi paling cepat pada Oktober sampai akhir 2013.
"Untuk target penumpang, Nam Air kita target tahun pertama itu sebanyak 1 juta penumpang," jelas Direktur Komersial Sriwijaya Air Toto Nursatyo saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (26/9/2013).
Toto mengaku Nam Air dibentuk untuk mengantisipasi peningkatan pasar yang akan terjadi ke depannya. Serta diharapkan bisa menambah perolehan jumlah penumpang dan pendapatan bagi Sriwijaya Air sebagai induk usaha. Adapun tahun ini jumlah penumpang Sriwijaya Air ditargetkan mencapai 10 juta orang.
Dia yakin keberadaan Nam Air tidak akan bentrok dengan Sriwijaya Air karena sudah memiliki segmen sendiri. Nam Air ditujukan sebagai penerbangan feeder ke wilayah-wilayah terpencil yang selama ini belum disentuh Sriwijaya Air. Rute penerbangan daerah terpencil tersebut seperti Denpasar-Labuan Bajo, Denpasar-Maumere, Ende, Sorong dan lainnya.
Nam Air masih mengusung medium service untuk pelayanan pada penumpangnya. Ini sama dengan konsep yang dipilih Sriwijaya Air selama ini. (Nur)