Klaim Prestasi PLN di Hari Listrik Nasional ke-68, Apa Saja?

"Di usia yang sudah cukup tua, berbagai prestasi telah dicapai dan bermacam tantangan telah dilalui oleh PLN,"

oleh Septian Deny diperbarui 27 Okt 2013, 11:32 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2013, 11:32 WIB
pln-ultah-131027b.jpg
PT PLN (Persero) akan terus memacu inovasi untuk memenuhu kebutuhan kelistrikan di nusantara pada peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke-68 yang jatuh hari ini, 27 Oktober 2013.

Manajer Senior Humas PLN Bambang Dwiyanto menegaskan PLN akan menjadikan memontum peringatan HLN kali ini sebagai tekad untuk berkarya, berinovasi dan menciptakan keunggulan terbaik bagi kemajuan bangsa dan negara.

"Di usia yang sudah cukup tua, berbagai prestasi telah dicapai dan bermacam tantangan telah dilalui oleh PLN," kata Bambang, dalam laporan tertulisnya di Jakarta, Minggu (27/10/2013).

Sebagai perusahaan penyedia tenaga listrik terbesar, tantangan besar PLN adalah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat yang rata-rata pertumbuhan mencapai 7-8 % per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setidaknya dibutuhkan dana investasi Rp 60 triliun-70 triliun untuk dibelanjakan PLN tiap tahunnya.

"Keterlibatan PLN dalam meningkatkan ekonomi bangsa dan memajukan produksi dalam negeri semakin dipertegas dengan komitmen PLN untuk memakai material hasil produksi dalam negeri pada pembangunan infrastruktur kelistrikan," ungkap Bambang.

PLN mengklaim tekad untuk memacu penggunaan barang dan jasa dalam negeri makin menggelora. Sedikitnya terdapat 18 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Merah Putih dengan total kapasitas 350 Mega Watt (Mw) akan dibangun PLN dalam kurun waktu dua tahun ke depan.

Ke-18 proyek PLTU skala kecil yang tersebar di luar Jawa-Bali tersebut merupakan proyek PLTU Merah Putih. Karena, selain dikerjakan putra putri terbaik bangsa Indonesia, juga material utama yang digunakan untuk membangun PLTU ini nyaris semuanya memanfaatkan produk-produk lokal.

"Saat ini, material utama seperti boiler, generator, dan turbin untuk PLTU skala kecil sudah dapat diproduksi di dalam negeri," tuturnya.

Bambang mengungkapkan satu kondisi yang mendorong penggunaan produk lokal adalah kenyataan bahwa PLN membiayai pengeluaran investasi atau belanja modal (Capital Expenditure/Capex) yang sangat besar setiap tahun. Realisasi Capex perusahaan tahun lalu tercatat mencapai Rp 50 triliun. Dari angka pengeluaran itu, hanya sebagian kecil yang dinikmati di dalam negeri. Sebagian besar belanja PLN selama ini mengalir ke luar negeri.

"Peralatan-peralatan kelistrikan selama ini didominasi produk impor. Bila dana sebesar itu bergulir di dalam negeri akan menciptakan efek domino yang sangat besar terhadap kemajuan perekonomian dalam negeri," pungkasnya. (Dny/Shd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya