Ingin Lepas dari Australia, RI Harus Mandiri soal Pangan

Pemerintah masih mengkaji keputusan embargo importasi dari Australia, jika keputusan embargo tersebut diambil apa yang akan terjadi?.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Nov 2013, 18:24 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2013, 18:24 WIB
borong-sapi130801b.jpg
Pemerintah masih mengkaji keputusan embargo importasi dari Australia, jika keputusan embargo tersebut diambil apa yang akan terjadi?.

Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengatakan, jika embargo tersebut diputuskan maka akan berdampak pada pasokan bahan pangan dan bahan baku di Indonesia.

Karena itu Indonesia harus belajar mandiri tidak ketergantungan dengan negara lain dalam memenuhi pasokan kebutuhannya.

Seperti daging dan sapi, Indonesia akan sulit mendapatkan pasokan induk sapi, sehingga mengakibatkan melonjaknya harga daging sapi karena stok yang terbatas.

"Kalau impor sapi induk dari Australia kalau diputuskan hubungannya makan akan sulit memasok tiap tahunnya dan itu dampaknya harga untuk menerima kenyataan naik signifikan," kata Gita, di Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Sedangkan garam, jika embargo tersebut ditetapkan maka Indonesia harus menggenjot produksi garamnya.  "Banyak, ada cukup banyak dari Australia, ujung-ujungnya kita harus meningkatkan industri dalam negeri," ungkapnya.

Sedangkan produk pangan lain yang masih ketergantungan dari negara lain seperti gandum. "Gandum juga banyak kita bisa datangkan dari negara lain seperti negara Asia maupun luar Asia," tuturnya.

Sedangkan barang tambang, seperti bauksit, menurut Gita untuk mengurangi ketergantungan dengan negara lain, Indonesia harus segera membangun pengelolahan dan pemurnian mineral (smelter), sesuai dengan yang ditetapkan dalam Undang-Undang Mineral Batubara Nomor 4 Tahun 2009.

"Kalau tergantung secepat dan sejauh mana pembangunan smelter ini kan sudah digagas tinggal timing bisa diatur kalau smelter ini sudah siap mungkin kita harus mengambil sikap untuk mengambil nilai dalam negeri dari pada ekspor bahan baku ke luar negeri terus djual lagi disni," pungkas dia. (Pew/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya