PGN Lebih Baik Caplok Pertagas

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) disarankan untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero) yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Nov 2013, 09:46 WIB
Diterbitkan 25 Nov 2013, 09:46 WIB
pgn-130324b.jpg

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) disarankan untuk mengakuisisi anak usaha PT Pertamina (Persero) yang bergerak di bidang distribusi gas yaitu PT Pertamina Gas (Pertagas).

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, jika PGN mengambil langkah tersebut maka akan memberikan nilai tambah yang optimal bagi pengembangan infrastruktur gas dan pemanfaatan gas bumi, ketimbang akuisisi PGN oleh Pertamina.

"Akuisisi PGN terhadap Pertagas akan menciptakan konsolidasi dalam bisnis gas bumi di Indonesia," kata Reza dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Senin (25/11/2013).

PGN dengan dengan pengalaman dan fundamental ekonomi yang jauh lebih sehat, lanjut dia, memiliki kemampuan untuk mempercepat program konversi energi ke gas bumi yang digagas pemerintah. Akuisisi PGN terhadap Pertagas merupakan solusi tepat untuk mengembangkan sektor gas bumi nasional.

"Kebijakan ini juga lebih mudah diwujudkan mengingat fundamental PGN sangat solid dan didukung oleh kemampuan pendanaan eksternal yang lebih baik," tuturnya.

Reza mengungkapkan, keinginan kementerian BUMN agar Pertamina mengakuisisi PGN sebagai langkah yang tidak tepat. Terbukti akibat isu tersebut saham PGN di Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengalami tekanan sepanjang pekan kemarin.

Reza menyebutkan, setelah sempat menyentuh level Rp 4.925 per saham pada tanggal 18 November, saham berkode PGAS ini sempat terpangkas hingga 5% di hari Kamis ke posisi Rp 4.675 per saham. Pada penutupan perdagangan pada akhir pekan lalu, saham PGAS berada di level Rp 4.800 per saham.

Sementara itu, Pertamina mengaku telah menuntaskan kajian detail mengenai merger antara PGN dan Pertagas. Meski demikian, keputusan merger tersebut tetap diserahkan kepada pemegang saham, dalam hal ini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memutuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk menuntaskan hal ini.

Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, Pertamina telah menyerahkan hasil kajian tersebut kepada pemegang saham pada akhir 2012. Jika disetujui pemegang saham, langkah merger PGN dan Pertagas tersebut merupakan hal strategis bukan hanya bagi Pertamina. (Pew/Ndw)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya