Danareksa Research Institute (DRI) menilai dengan langkah pemerintah Indonesia mengurangi subsidi pada Juli 2013 membuat Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) menurun.
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menilai dengan kenaikan harga BBM akibat pengurangan subsidi ini membuat konsumsi BBM masyarakat BBM ikut susut.
Dia menilai, dengan langkah ini, mempertegas arah kebijakan pemerintah di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yaitu dengan menjaga daya beli dan mempertahankan tingkat konsumsi masyarakat.
"Daya beli masyarakat masih baik, mereka mulai mengurangi belanja saat BBM naik. Selama 8 tahun terakhir, daya beli masyarakat paling rendah," ujarnya saat acara Danareksa Conference Series di Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Menurut Purbaya, hal ini menjadi indikasi tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan berpeluang besar bisa kembali bangkit. "Peluang belanja masih besar dan kuat baik dari makro serta supplai masih akan baik," jelasnya.
Berdasarkan survei dari DRI, pada Desember 2013 IKK mencatatkan kenaikan sebesar 1,6% menjadi 93,8 dan menjadi level tertinggi dalam 11 bulan sebelumnya. Kenaikan ini lantaran berkurangnya kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja dan tingginya harga BBM.
Menurunnya kekhawatiran tersebut terlihat dari 22% konsumen merasa khawatir terhadap ketersediaan lapangan kerja lebih rendah dari November 2013 sebesar 24,6% dan kekhawatiran terhadap tingginya harga BBM juga menurun dari 18,7% pada November 2013 menjadi 11,9%. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Harga Premium dan Pertamax Idealnya Beda Rp 1.000 per Liter
Pertamina, Shell dan Total, Harga BBM Mana Paling Mahal?
Stok BBM RI Paling Rendah di Asia
Kepala Ekonom Danareksa Research Institute, Purbaya Yudhi Sadewa menilai dengan kenaikan harga BBM akibat pengurangan subsidi ini membuat konsumsi BBM masyarakat BBM ikut susut.
Dia menilai, dengan langkah ini, mempertegas arah kebijakan pemerintah di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yaitu dengan menjaga daya beli dan mempertahankan tingkat konsumsi masyarakat.
"Daya beli masyarakat masih baik, mereka mulai mengurangi belanja saat BBM naik. Selama 8 tahun terakhir, daya beli masyarakat paling rendah," ujarnya saat acara Danareksa Conference Series di Jakarta, Kamis (16/1/2014).
Menurut Purbaya, hal ini menjadi indikasi tingkat keyakinan konsumen terhadap kondisi perekonomian secara keseluruhan berpeluang besar bisa kembali bangkit. "Peluang belanja masih besar dan kuat baik dari makro serta supplai masih akan baik," jelasnya.
Berdasarkan survei dari DRI, pada Desember 2013 IKK mencatatkan kenaikan sebesar 1,6% menjadi 93,8 dan menjadi level tertinggi dalam 11 bulan sebelumnya. Kenaikan ini lantaran berkurangnya kekhawatiran masyarakat terhadap ketersediaan lapangan kerja dan tingginya harga BBM.
Menurunnya kekhawatiran tersebut terlihat dari 22% konsumen merasa khawatir terhadap ketersediaan lapangan kerja lebih rendah dari November 2013 sebesar 24,6% dan kekhawatiran terhadap tingginya harga BBM juga menurun dari 18,7% pada November 2013 menjadi 11,9%. (Dny/Nrm)
Baca juga:
Harga Premium dan Pertamax Idealnya Beda Rp 1.000 per Liter
Pertamina, Shell dan Total, Harga BBM Mana Paling Mahal?
Stok BBM RI Paling Rendah di Asia