Cuaca buruk dengan hujan intensitas tinggi membuat arus distribusi barang mengalami gangguan. Gelombang tinggi pada perairan Indonesia membuat kapal yang mengangkut logistik terpaksa menunda keberangkatan.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik, Carmelita Hartoto membenarkan, cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menghambat pergerakan logistik.
Dia menjelaskan, setidaknya ada sekitar 20 hingga 30 kapal yang tertahan di pelabuhan, akibat gelombang yang tinggi. Barang logistik untuk keperluan ekspor dan perdagangan antar pulau pun tersendat. "Dari BMKG juga sudah memperingatkan untuk tidak berlayar," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Selasa (21/1/2014).
Menurut Carmelita, kerugian yang diterima oleh para pengusaha logistik diperkirakan cukup besar. Meski belum ada perhitungan secara rinci mengenai kerugian, baik karena terhambatnya arus barang ataupun barang yang rusak akibat kondisi udara yang lembab.
"Kami masih harus menunggu sampai situasi memungkinkan untuk kapal berangkat," kata Carmelita.
Meski demikian, terhambatnya arus barang saat ini masih dalam batas wajar dengan kondisi seperti sekarang. Dan situasi seperti bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain. "Situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain," tandasnya. (Dny/Ahm)
Baca juga:
Pasokan Bahan Pokok Terancam Langka
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bidang Logistik, Carmelita Hartoto membenarkan, cuaca buruk yang terjadi beberapa hari ini menghambat pergerakan logistik.
Dia menjelaskan, setidaknya ada sekitar 20 hingga 30 kapal yang tertahan di pelabuhan, akibat gelombang yang tinggi. Barang logistik untuk keperluan ekspor dan perdagangan antar pulau pun tersendat. "Dari BMKG juga sudah memperingatkan untuk tidak berlayar," ujarnya di Jakarta seperti ditulis Selasa (21/1/2014).
Menurut Carmelita, kerugian yang diterima oleh para pengusaha logistik diperkirakan cukup besar. Meski belum ada perhitungan secara rinci mengenai kerugian, baik karena terhambatnya arus barang ataupun barang yang rusak akibat kondisi udara yang lembab.
"Kami masih harus menunggu sampai situasi memungkinkan untuk kapal berangkat," kata Carmelita.
Meski demikian, terhambatnya arus barang saat ini masih dalam batas wajar dengan kondisi seperti sekarang. Dan situasi seperti bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di negara lain. "Situasi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di negara lain," tandasnya. (Dny/Ahm)
Baca juga:
Pasokan Bahan Pokok Terancam Langka
Banjir dan Cuaca Buruk Rugikan Pengusaha Rp 100 Miliar/Hari
Cuaca Buruk Bikin Pengusaha Pelayaran Rugi Miliaran Rupiah