Indonesia-Cina Bersaing Jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber

Indonesia sudah delapan kali jadi tuan rumah Piala Thomas, sementara Piala Uber empat kali. Sedangkan Cina dua kali.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 18 Mei 2014, 08:19 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2014, 08:19 WIB
Tim Thomas dan Uber Indonesia
Tim Thomas dan Uber Indonesia (Humas PBSI)

Liputan6.com, New Delhi: Siapa yang akan menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016 bakal ditentukan pada 28 Mei mendatang. Badminton World Federation (BWF) bakal mengadakan pertemuan dengan perwakilan negara anggota di New Delhi, India, usai Piala Thomas dan Uber 2014 digelar, yakni 18-25 Mei.

"Pada 28 Mei 2014 kami akan mengadakan pertemuan dengan BWF untuk menentukan siapa tuan rumah Piala Thomas dan Uber 2016," kata Kasubid Hubungan Internasional PP PBSI Bambang Roedyanto di Siri Fort Indoor Stadium seperti dalam siaran pers Humas PBSI yang diterima Liputan6.com, Sabtu (17/5/2014) malam WIB.

Indonesia dan Cina mengajukan diri untuk menjadi tuan rumah. Indonesia mendaftarkan Jakarta sebagai tempat dihelatnya Piala Thomas dan Uber 2016, sementara Cina mengajukan kota Khusan yang terletak di provinsi Jiangsu.

Ini adalah kali kedua persaingan dua kota tersebut. Tahun lalu, saat bidding turnamen BWF World Championships 2015, Jakarta dan Khusan sama-sama menjadi nominasi. Jakarta akhirnya dinobatkan menjadi tuan rumah kejuaraan tahunan paling bergengsi tersebut.

"Hanya dua negara yang mencalonkan diri jadi tuan rumah. Indonesia dan Cina kembali akan bersaing seperti di bidding BWF World Championships 2015. Kala itu hasilnya yang menang Jakarta, kita lihat nanti untuk Piala Thomas dan Uber 2016,"  ujar Rudy.

Indonesia tercatat sudah delapan kali menjadi tuan rumah Piala Thomas pada 1960, 1966, 1972, 1978, 1986, 1994, 2004 dan 2008. Sedangkan untuk Piala Uber dihelat sebanyak empat kali di Indonesia, yakni 1974, 1994, 2004, dan 2008. Semua kompetisi ini dilangsungkan di Jakarta.

Sedangkan China baru dua kali menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber, yakni 2002 di Guangzhou dan 2012 di Wuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya