Liputan6.com, Jakarta - Bek anyar Persija Jakarta, Martin Vunk mengungkapkan kendala terbesar yang bakal dihadapinya saat berlaga di Liga Super Indonesia (ISL) tahun kompetisi 2015. Dia mengakui kalau cuaca di Indonesia sangat panas.
Vunk yang berasal dari Estonia dan terbiasa bermain sepak bola di iklim dingin tentu sangat kewalahan jika bermain di cuaca panas. Pria berusia 30 tahun tersebut pun harus beradaptasi dengan cepat.
"Dibandingkan dengan Estonia, cuaca di Indonesia sangat berbeda. Di Estonia, cuacanya bisa minus 20 derajat. Jadi, sangat berbeda bermain di sini. Bakal menjadi tantangan besar," kata Vunk saat mengunjungi Kantor Liputan6.com, Rabu (12/10/2014).
Bersambung ke halaman berikutnya ---->
Cara Cegah Dehidrasi
Cara Cegah Dehidrasi
Pemain yang lebih suka dimainkan sebagai gelandang itu menambahkan, dia dan rekannya, Yevgeni Kabayev banyak minum air putih saat tiba di Jakarta agar tidak dehidrasi.
"Bagi kami saat ini yang menjadi kendala terbesar adalah cuaca dan perbedaan waktu. Tapi, kami baru empat hari berada di sini," dia menuturkan.
"Jadi, kami belum bisa banyak berpendapat mengenai ini semua. Kami butuh dua bulan untuk benar-benar mengetahui kondisi di sini. Semoga saja kami bisa beradaptasi dengan cepat. Kami juga mengonsumsi vitami dan banyak minum air putih," pria berpostur 182 cm tersebut menambahkan.
Namun, Vunk menambahkan kalau dirinya bukan kali pertama bermain sepak bola di negara yang beriklim panas. Vunk mengebut kalau dirinya pernah bermain di Yunani bersama Panachaiki FC dan klub asal Siprus, Nea Salamina Famagusta FC.
"Saya pernah bermain di cuaca panas saat berkompetisi di Siprus selama dua tahun dan Yunani selama setahun. Jadi, saya tahu kondisi dan bagaimana sulitnya untuk beradaptasi," Vunk mengakhiri.
Baca juga:
Bek Anyar Persija Pernah Berhadapan dengan Bintang Eropa
2 Pemain Termahal Persija Sepanjang Masa
EKSKLUSIF: Djanur Ungkap Kunci Sukses Persib Kepada Liputan6.com
Advertisement