EKSKLUSIF: Djanur Ungkap Kunci Sukses Persib Kepada Liputan6.com

Disela-sela kesibukannya mengikuti kursus lisensi B AFC, Djanur menceritakan kesuksesan Persib di tahun 2014.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 09 Des 2014, 13:00 WIB
Diterbitkan 09 Des 2014, 13:00 WIB
Djajang Nurjaman Persib Bandung
Djajang Nurjaman berhasil mengantar Persib Bandung juara ISL 2014 (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)

Liputan6.com, Jakarta - Persib Bandung sukses mengakhiri paceklik gelar di kompetisi sepak bola Indonesia selama 19 tahun. Mereka berhasil menjuarai Liga Super Indonesia (ISL) 2014.

Pada partai final yang berlangsung di Stadion Jakabaring, Palembang, 7 November silam, Maung Bandung --sebutan Persib-- membungkam sang juara bertahan, Persipura Jayapura dalam drama adu penalti dengan skor 4-3.

Kekompakan dan kedisiplinan menjadi kunci utama Maung Bandung menjadi juara ISL 2014. Sistem kekeluargaan yang diterapkan pelatih Djajang Nurjaman sukses membungkam jutaan kritik kepada klub yang berdiri pada 14 Maret 1933.

Liputan6.com berkesempatan mengajak Djanur (sapaan akrab Djajang) berbincang-bincang di waktu senggangnya. Lihat petikan wawancaranya di halaman selanjutnya!

Petikan Wawancara

Musim lalu, penampilan Persib sangat fantastis. Apa rahasianya?

Tahun ini adalah untuk kali kedua saya memimpin Persib. Alhamdulillah pemain bisa menjalani semua pertandingan dengan baik. Hal itu yang membuat kami bisa menjadi juara tahun ini. Raihan juara ISL tahun ini merupakan hasil dari kerja keras dengan semangat kebersamaan dan disiplin. Dua unsur itu yang saya tanamkan di skuat Persib.

Saat latihan Coach Djanur sering menggunakan Bahasa Sunda. Padahal banyak pemain, terutama pemain asing yang tidak mengerti dengan Bahasa Sunda. Apa rahasia Coach bisa membuat semua lini di Persib kompak dengan perbedaan bahasa tersebut?

Sebelumnya, bahasa di sepak bola itu mudah untuk dimengerti. Meski banyak pemain yang datang dari berbagai suku bisa mengeri. Saya sangat beruntung bisa menggunakan beberapa bahasa, termasuk Inggris meski hanya sedikit saja. Jadi saya tidak kesulitan untuk memberikan instruksi dan informasi kepada pemain.

Saat ini sedang berada di Sawangan untuk mengikuti kurus lisensi B AFC. Kenapa Coach Djanur baru mengambil kurus lisensi B AFC?

Beberapa tahun ke belakang saya sibuk melatih. Sempat menjadi asisten pelatih Pelita Jaya selama empat tahun. Kemudian kembali ke Bandung bersama Persib. Jadi waktu saya sangat terbatas sehingga tidak bisa mengikuti kursus-kursus yang diadakan. Baru sekarang saja punya kesempatan mengikutinya.

Bersambung ke halaman selanjutnya ---->

Petikan Wawancara

Apa saja yang dipelajari dari kursus lisensi B AFC?

Banyak sekali, mulai dari teori hingga informasi dari intruktur AFC. Saat praktek di lapangan banyak hal yang baru saya dapat. Sepak bola itu semakin hari semakin berkembang.

Tidak memenuhi persyaratan menjadi pelatih Persib yang tampil di Liga Champions Asia karena hanya mengantongi lisensi C AFC. Kemudian berkembang kalau manajemen Persib bakal menjadi pelatih pendamping untuk Coach Djanur. Apa komentarnya?

Memang tidak ada jalan lain dan itu harus dipikirkan. Tapi hingga saat ini belum ditentukan siapa yang bisa menjadi pendamping saya. Kalau memang perlu pendamping harus dilakukan.

Pertandingan final Inter Island Cup melawan Arema Indonesia musim ini masih tertunda dan bakal dilaksanakan pada Januari 2015. Format apa yang paling pas untuk pertandingan itu?

Buat saya, Persib mengikuti keputusan PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Mau itu home and away atau satu pertandingan di tempat netral, Persib siap.

Di luar pekerjaan sebagai pelatih Persib, kehidupan Coach Djanur sehari-hari seperti apa?

Seorang pelatih itu pekerjaannya sama saja seperti orang kantoran. Saya buat program dan semua hal yang harus diurus. Kalau waktu saya bersama keluarga hanya saat sedang libur. Keseharian saya lebih banyak di dunia sepak bola.


Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya