Liputan6.com, Manchester - Louis van Gaal memutuskan untuk menjadi manajer Manchester United pada 19 Mei 2014. Tugasnya bersama Setan Merah (sebutan MU) baru dimulai setelah kariernya sebagai pelatih Timnas Belanda berakhir di Piala Dunia 2014.
Pada laga pertamanya bersama MU, dia meraih kegagalan. Wayne Rooney dan kawan-kawan kalah 1-2 dari Swansea City di Old Trafford Stadium pada pentas Liga Premier Inggris. Kemudian, Setan Merah kalah telak 0-4 dari MK Dons di Piala Liga Inggris, 26 Agustus silam.
Tapi Van Gaal malah dibuat terkejut dengan fans Setan Merah yang menyaksikan setiap kekalahan MU. Tidak ada cacian yang keluar dari fans MU.
"Saya tidak punya pengalaman ketika Anda menelan kekalahan atau seri di kandang sendiri, para fans masih bertepuk tangan untuk Anda. Itu menunjukkan kalau mereka sangat percaya pada kami. Fans MU luar biasa di 2014," ucap manajer kelahiran Amsterdam, Belanda tersebut, dikutip dari Manchester Evening News.
Bersambung ke halaman selanjutnya ---->
Beda dengan Fans Muenchen, Barcelona dan Ajax
Beda dengan Fans Muenchen, Barcelona dan Ajax
Hal yang dialami Van Gaal bersama fans Setan Merah tidak didapatkannya ketika melatih Ajax Amsterdam (1991-1997), Barcelona (1997-2000 dan 2002-2003) dan Bayern Muenchen (2009-2011).
"Di Barcelona, jika Anda kalah, maka sapu tangan putih akan keluar. Di Bayern Muenchen, fans akan bersiul. Sementara di Ajax Amsterdam, fans berteriak kepada teman saya, Johan Cruyff," jelas Van Gaal.
Terpesona dengan fans MU, Van Gaal pun merasa tahun 2014 sangat berharga untuknya. Dia pun berterima kasih kepada fans Setan Merah.
"Itu sebabnya, saya berterima kasih kepada fans karena mereka sangat penting dalam enam bulan pertama di MU," pria berusia 63 tahun tersebut mengakhiri.
Baca juga:
5 Pemain yang Gagal Bersinar di ISL 2014
Advertisement