Liputan6.com, Bandung - Hasil mengecewakan Persib Bandung di final Inter Island Cup 2014 membuat pelatih Djadjang Nurdjaman memberi isyarat bakal menurunkan Tantan sebagai striker murni ketika menghadapi Hanoi T&T di Kualifikasi Liga Champions Asia, (10/2/2015).
Juara bertahan ISL itu mengalami krisis striker. Sejauh ini, Maung Bandung belum menemukan striker pengganti Ferdinand Sinaga. Performa dua pemain seleksi, Maycon Calijuri dan Koh Traore ternyata belum cukup membuat Djadjang puas. Dua pemain asing itu dicoret Djanur.
Persib sendiri sebenarnya memiliki 1 striker lokal, pemain jebolan Timnas U-23, Yandi Sofyan. Namun, Djanur tampaknya ragu menurunkan Yandi karena masih minim pengalaman bertanding di level Asia. Sedangkan, menarik Atep atau M. Ridwan bermain lebih ke depan bukan alternatif yang tepat untuk menambal pos striker.Â
Advertisement
"Sudah pasti, kami pergi ke Hanoi tanpa penyerang asing. Jadi stok pemain depan yang ada hanya Atep, Tantan, Yandi Sofyan dan. Ridwan. Itu juga kalau Ridwan sudah siap. Itu artinya, sangat mungkin kalau Tantan kita dorong menjadi striker," kata Djanur di Bandung, Senin (2/2/2015).
Djadjang beralasan, bukan tanpa sebab menunjuk Tantan. Mantan striker Persitara Jakarta Utara itu memiliki kecepatan untuk membongkar barisan pertahanan lawan. Gaya permainan Tantan dinilai Djadjang mampu membuat perbedaan. Itu terlihat ketika Persib melawan Arema di final IIC 2015. Meski Persib kalah 1-2, tapi Tantan tampil meyakinkan.
"Kalau kami memasang pemain cepat seperti Tantan, itu memang sedikit berbeda. Tapi sebetulnya, bika kami memang punya striker yang kuat dan mumpuni saya pikir tidak akan jauh berbeda. Hanya saja, sampai saat ini kami belum mendapatkan striker yang pas saja," tutupnya.