Profil Tim ISL 2015: Persebaya Surabaya Andalkan Darah Muda

Evan Dimas akan menjadi sorotan utama di Persebaya, bersama enam jebolan Timnas U-19 lainnya.

oleh Bogi Triyadi diperbarui 14 Feb 2015, 15:45 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2015, 15:45 WIB
Persebaya
Jendri Pitoy (kanan atas) saat berpose dengan rekan-rekannya yang lain di SCM Cup 2015(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Surabaya - Perombakan besar-besaran dilakukan manajemen Persebaya Surabaya guna mengarungi Indonesia Super League (ISL) 2015. Ini menyusul hengkangnya pelatih Rahmad Darmawan untuk bergabung dengan Persija Jakarta.

Langkah Rahmad diikuti sejumlah pemain seperti Alfin Ismail Tuasalamony, Vava Mario Yagalo, Muhammad Ilham, Novri Setiawan, Abdul Rahman Lestaluhu, Greg Nwokolo, dan Ambrizal.

Untuk mengisi kursi pelatih yang ditinggal RD, manajemen Persebaya menunjuk Ibnu Grahan. DI ISL 2015, ia akan mengandalkan mantan pemain timnas U-19 diantaranya Putu Gede Juni Antara, Zulfiandi, Muhammad Hargianto, Ilham Udin Armaiyn, dan Evan Dimas Darmono.

Persebaya sendiri bukanlah klub sembarangan. Di era perserikatan, Persebaya adalah salah satu klub yang paling disegani selain PSM Medan, PSM Makassar, Persib Bandung, dan Persija Jakarta. Enam kali klub ini menjadi kampiun pada 1941, 1950, 1951, 1952, 1978, dan 1988.

Prestasi gemilang terus terjaga ketika PSSI menyatukan klub Perserikatan dan Galatama dalam kompetisi bertajuk Liga Indonesia sejak 1994. Persebaya merebut gelar juara Liga Indonesia pada 1997. Bahkan berhasil mencetak sejarah sebagai tim pertama yang dua kali menjadi juara Liga Indonesia ketika pada 2005 'Green Force' kembali merebut gelar juara.

Meski berpredikat sebagai tim klasik sarat gelar juara, Persebaya sempat merasakan pahitnya terdegradasi pada 2002 silam. Pil pahit yang langsung ditebus dengan gelar juara Divisi I dan Divisi Utama pada dua musim selanjutnya.

Pada 2010, Persebaya terpecah menjadi dua tim. Persebaya yang berkompetisi di Divisi Utama dan Persebaya 1927 di Liga Primer Indonesia. Namun pada 2013, PSSI akhirnya memutuskan Persebaya Divisi Utama sebagai anggota yang sah dan tidak mengakui keberadaan Persebaya 1927. Keputusan ini kembali ditegaskan pada Kongres PSSI 17 Mei 2013.

Di Divisi Utama Liga Indonesia 2013, Persebaya akhirnya berhasil keluar menjadi juara dan lolos ke Indonesia Super League 2014. Musim lalu, Persebaya lolos ke babak delapan besar dengan performa meyakinkan meski dukungan dari suporter tergolong minim.

Sayang, sebelum memulai babak delapan besar, berbagai masalah menghinggapi tubuh Persebaya, seperti sejumlah pemain andalan cedera dan masalah finansial. Performa Greg Nwokolo dan kawan-kawan pun menurun. Tim Bajul Ijo menempati urutan buncit di Grup L babak delapan besar.

Kini dengan mengandalkan para pemain muda, Persebaya ingin kembali menjadi klub dengan tradisi juara. Mampukah?

DATA KLUB

Nama Lengkap: Persatuan Sepak Bola Surabaya
Julukan:
Bajul Ijo, Green Crocodile, Green Force
Didirikan:
1927
Stadion: Gelora Bung Tomo Stadium
Kapasitas: 60.000
CEO:
Gede Widiade
Manager:
Harry Ruswanto
Pelatih:
Ibnu Grahan

Prestasi

Juara Liga Indonesia:
1996-97, 2004
Perserikatan:
1941, 1950, 1951, 1952, 1978, dan 1988

Profil Pelatih

Ibnu Grahan
Ibnu Grahan

Ibnu Grahan identik dengan sepak bola Surabaya. Kariernya sebagai pemain selalu memperkuat tim kota Surabaya, mulai dari Persebaya Surabaya, Mitra Surabaya , hingga Assyabaab Surabaya.

Karier sepak bola Ibnu dimulai dari turnamen antarkecamatan pada 1986. Om Nicky (pelatih Tambaksarii, Nicky Puttiray) memanggil saya untuk bermain di turnamen antarkecamatan," ujar pria yang gagal tes Akabri di Magelang pada 1986

Di ajang itu, Ibnu bermain tanpa alas kaki alias nyeker. Di turnamen selevel kompetisi internal Persebaya itu, dia menjelma menjadi pemain andal. Selain merebut gelar pencetak gol terbanyak, Ibnu menjadi pemain terbaik. Pada 1987, bapak tiga anak tersebut mulai menghiasi tim Persebaya di kompetisi perserikatan.

Pensiun sebagai pemain, Ibnu mulai merintis karier sebagai pelatih. Ia mengawalinya dengan menjadi arsitek tim Persebaya U-18 yang turun di ajang Liga Remaja. Di debutya sebagai pelatih, Ibnu mengantarkan Persebaya U-18 bertengger di peringkat ketiga nasional.

Namun, prestasinya itu tercoreng dengan tindakan tidak terpuji. ''Saya sempat kena skors tiga kali pertandingan karena ngeplak wasit,'' kata suami Wahyu Rina Damayanti itu yang mengaku tak bisa menahan amarah ketika melihat wasit memimpin kurang tegas.

Karier Ibnu sebagai pelatih naik turun. Pernah gagal membesut Persebaya dalam setengah musim 2007. Ia kemudian melanjutkan kiprahnya dengan membesut Persela Lamongan U-21. Setelah itu, Ibnu kembali ke Surabaya dan dipercaya menjadi asisten pelatih "Bajul Ijo" pada putaran kedua musim 2009.

Menjadi pelatih tidak pernah terbesit di benak Ibnu ketika duduk di bangku sekolah. "Hingga remaja, saya serius sekolah. Sungkan kalau nilainya jelek. Soalnya sekolah dibiayai orang lain," terangnya.

Namun, profesi itu kini dijalaninya. Ibnu dipercaya menjadi pelatih Persebaya menggantikan Rahmad Darmawan untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015.

BIODATA PELATIH

Nama: Ibnu Grahan
Lahir: Surabaya, 23 Juli 1967

Karier Pemain   

1986 Tambaksari
1987-1993 Persebaya (Putra Gelora)
1993-1995 Mitra Surabaya
1997-1997 Assyabaab

Karier Pelatih

2002 Persebaya U-18
2003-2006 Persebaya (asisten)
2007 Persebaya
2007 PS Sumbawa Barat
2008 Persela U-21
2009 Persebaya (asisten)

Pemain Bintang

Gol Tunggal Octavio Dutra Bawa Persebaya Juara Tiga SCM Cup 2015
Pemain Persebaya Surabaya, Evan Dimas berusaha melewati hadangan pemain persela Lamongan dalam laga perebutan juara ketiga di SCM Cup 2015, Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Evan Dimas merupakan pemain yang tergolong langka di Indonesia. Berbekal pengalaman berlatih bersama FC Barcelona, pemuda kelahiran 13 Maret 1995 ini menjadi pemain tengah dengan teknik dan visi mumpuni.

Kualitas itu dia buktikan selama menjadi kapten tim nasional Indonesia U-19 yang sukses menjuarai Piala AFF U-19 tahun 2013 lalu. Tidak hanya itu, performa memikat Evan membuat pelatih Alfred Riedl memanggilnya ke Timnas senior di ajang Piala AFF 2014.

Selama 2013 dan 2014, Evan hanya memperkuat tim nasional. Agenda padat bersama timnas dalam periode tersebut. Evan bermain sebanyak 52 kali dan mencetak 23 gol. Untuk ukuran pemain gelandang, torehan gol tersebut tergolong fantastis.

Karakter bermain Evan yang cenderung ofensif dibuktikan lewat catatan statistiknya. Dalam 52 penampilannya, pemain yang identik dengan nomor punggung 6 ini rata-rata melakukan 1.4 tembakan ke arah gawang per pertandingan dengan akurasi tembakan 54%.

Selain itu, Evan melakukan sebanyak 2.4 dribel sukses per pertandingan. Dalam hal bertahan, pemain yang mengoleksi satu gol bersama timnas senior mencatat sedikitnya 1.3 tekel sukses per pertandingan.

Di ISL 2015 nanti, Evan untuk kali pertama turun di level klub dalam kompetisi liga. Bersama beberapa rekannya semasa di Timnas U-19, Evan tentu akan dengan mudah beradaptasi. Ia juga akan ditopang Eric Djemba-Djemba, mantan pemain Manchester United. Patut ditunggu aksi wonderkid Indonesia ini.

BIODATA PEMAIN

Nama: Evan Dimas Darmono
Tempat Lahir: Surabaya, 13 Maret 1995
Klub: Persebaya Surabaya
Posisi: Gelandang serang
Tinggi: 167 cm

Karier Junior

2005-2007 SSB Sasana Bhakti
2007-2011 SSB Mitra Surabaya

Karier Senior

2015-Persebaya Surabaya

Tim nasional

2012 Indonesia U-17
2013-2014 Indonesia U-19
2014 Indonesia U-22
2014 Indonesia Senior

(Pramuaji/Bogi Triyadi)

Statistik Klub

LabBola
LabBola

Sebagai klub promosi di Indonesia Super League (ISL) 2014 Persebaya melakukan belanja pemain besar-besaran sebelum musim bergulir. Nama-nama tenar seperti Greg Nwokolo, M. Ilham, Dedi Kusnandar, dan Emmanuel Kenmogne digaet untuk memperkuat skuat Bajul Ijo. Selain itu, manajemen Persebaya juga menunjuk pelatih kawakan Rahmad Darmawan untuk menukangi Juara Liga Indonesia 2004 ini.

 Pada awal musim, kiprah Persebaya tergolong inkonsisten. Performa Persebaya mulai meningkat menjelang akhir paruh pertama. Setelah kalah dari Persipura pada 15 April 2014, Greg Nwokolo dan kawan-kawan selalu meraih poin pada laga selanjutnya hingga akhir babak penyisihan wilayah.

 Dalam periode tersebut, tim yang bermarkas di Stadion Gelora Bung Tomo ini mencatat 10 kemenangan dan 2 hasil imbang, termasuk 7 kemenangan beruntun sejak 31 Mei hingga 2 September.

 Hasil tersebut membawa Persebaya ke puncak klasemen Wilayah Timur dengan koleksi 43 poin, meski poin tersebut sudah dikurangi 3 akibat hukuman pengurangan poin dari PSSI. Persebaya lolos ke babak delapan besar dengan performa meyakinkan, meskipun dukungan dari supporter Surabaya tergolong minim.

 Sayangnya, sebelum memulai babak delapan besar, berbagai permasalahan menghinggapi tubuh Persebaya. Cederanya beberapa pemain andalan dan masalah finansial membuat performa skuat Bajul Ijo menurun.

 Ketajaman lini depan tidak tampak di tiga laga pertama mereka. Dalam situasi wajib menang, Persebaya justru hanya mencatat hasil imbang di dua laga terakhir. Hasilnya, Persebaya menempati urutan buncit di Grup L Babak 8 Besar.

http://cdn1-a.production.liputan6.static6.com/medias/811196/original/046607700_1423903027-PERSEBAYA.jpeg

 (Pramuaji/Bogi Triyadi)

Skuat ISL 2015

Persebaya Surabaya
Persebaya Surabaya (ligaindonesia)

Kiper

Yandri Pitoy
Hery Prasetyo
Thomas Rian Bayu

Bek

Mochammad Zainuri
Otavio Dutra
Putu Gede Juni Antara
Sahrul Kurniawan
Munhar
Dany Saputra
Asep Berlian
Muhammad Fathurochman
Fauzan Jamal
Heri Setiawan
Yesaya Desnam
Nurmufid Fastabiqul Khoirot

Tengah

Robert Alviz
Wage Dwi Aryo
Slamet Nurcahyono
Bima Ragil           
Reza Mustofa
Evan Dimas
Zulfiandi
Fandi Eko Utomo
Muhammad Hargianto
Eric Djemba Djemba
Siswanto

Depan

Agung Supriyanto
Feri Ariawan
Ilham Udin Armaiyn
Wahyu Subo Seto

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya